25

1.3K 211 68
                                    

Ayo vote dan comment biar aku semangat!^^

.

Warning: This chapter contains adult scene!

..

"Mmmhhh"

Seokjin melengkungkan badannya, menikmati setiap sentuhan yang diciptakan oleh Namjoon. Kini ruam berwarna keunguan telah menghiasi leher jenjang dan juga dada lebar Seokjin-mahakarya seorang Kim Namjoon.

Namjoon dengan hati-hati memilin ujung puting Seokjin, membuat Seokjin mendongakkan kepalanya-tak kuasa dengan kenikmatan yang menyelimuti dirinya.

Namjoon memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang Seokjin, mengaduk lubangnya, mencari-cari titik sensitif kekasihnya.

"N-Namjoon, mmhhh c-cukup.."

"Kau belum cukup siap, Jinseok, sedikit lagi"

Memasukkan jari telunjuknya, lenguhan Seokjin semakin keras. Ia mencoba menahannya karena Seokjin tidak tahu apakah seseorang akan mendengar aktivitas bercinta mereka di dalam gudang.

Awalnya Seokjin menolak karena Seokjin masih ingin bermain piano, tetapi tatapan intens Namjoon dan sentuhan ringan Namjoon perlahan membakar gairahnya.

Pada akhirnya, Seokjin melempar Namjoon pada sofa-yang untungnya berukuran cukup lebar dan juga bersih, berada di sisi kiri gudang, tepat dibawah lampu pijar temaram berwarna kuning.

"C-Cukup, aku ingin dimasuki, Namjoon. Sekarang"

Namjoon menyeringai, lantas membuka gespernya, menyebabkan bunyi bergemerincing yang anehnya terdengar sangat seksi pada telinga Seokjin.

Seokjin menggigit bibir bawahnya, tak sabar akan permainan yang akan disuguhkan oleh kekasihnya. Selalu seperti itu-Namjoon merupakan morfin bagi Seokjin.

Namjoon menyentuh kejantanannya, melakukan gerakan naik turun sebagai pemanasan-dan Seokjin dibuat gila oleh pemandangan yang sedang terpampang di hadapannya.

Sial.

Namjoon terlalu seksi.

"Kau ingin gaya seperti apa, Jinseok?" Namjoon menyeringai seraya mengusap lubang Seokjin, "Misionaris? Doggy style? Power-up?"

Astaga.

"Namjoon, jangan terlalu banyak bicara dan segerelah masuki aku. Aku tidak peduli"

Namjoon terkekeh pelan, "As you wish, babyboy"

Namjoon mengangkat kedua betis jenjang Seokjin, lantas mengunci tangan Seokjin di atas kepalanya.

Baiklah, Namjoon memilih gaya Power-up.

Lelaki itu menghentakkan kejantanannya, membuat Seokjin berjengit dan rektumnya seakan menyempit secara tiba-tiba.

"Jinseok, s-sial.."

Seokjin hanya bisa mengerang, berusaha menyesuaikan ukuran kejantanan Namjoon yang besar pada rektumnya.

PetakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang