Ayo vote dan comment biar aku semangat!^^
..
Namjoon membuka matanya perlahan, terasa berat dan kepalanya juga sedikit berputar.
Tunggu.
Namjoon sontak terperanjat, mendudukkan tubuhnya di ranjang-Seokjin tidak berada di sebelahnya.
Namjoon meraba lengan kirinya dengan cepat, lantas mengernyit kesakitan karena ia masih dapat merasakan nyeri pada luka gigitnya.
Beranjak berdiri, Namjoon memandangi dirinya pada cermin kamar.
Tidak ada yang berubah. Namjoon masih terlihat sehat, kedua matanya masih memancarkan kehidupan, dan yang paling penting-Namjoon masih memiliki akal sehat.
Berpikir keras, apa yang sedang terjadi pada dirinya? Namjoon tidak tahu.
Namjoon menepuk-nepuk pipinya, begitu kebingungan dengan keajaiban yang sedang menimpanya saat ini.
"Namjoon?"
Namjoon berjengit, lantas menemukan Seokjin yang baru saja keluar dari kamar mandi mereka.
"Kau sudah bangun?"
Seokjin.
Namjoon buru-buru menangkup kedua pipi Seokjin yang masih basah oleh air, terlihat tak percaya bahwa dirinya masih waras dan dapat memandang Seokjin dengan penuh sayang.
"S-Seokjin.."
Seokjin mengernyit, "Ada apa denganmu?"
Seokjin menutup pintu kamar mandi, lantas melangkah melewati Namjoon dengan tatapan keheranan, "Semalam kau menjadi sangat emosional, kau bahkan menangis dalam tidurmu. Apa yang terjadi? Kau mimpi buruk lagi?"
Menangis dalam tidurnya? Namjoon bahkan tidak memimpikan apapun semalam.
Hanya sesak yang dapat ia rasakan kemarin malam.
"Tidak, aku baik-baik saja"
Seokjin memandang Namjoon sejenak, lantas mengeringkan rambut basahnya menggunakan handuk, "Operasiku akan dilaksanakan sekitar jam sepuluh pagi nanti, aku harus bersiap-siap"
Operasi.
Astaga, Namjoon memiliki terlalu banyak pikiran hingga rasanya kepalanya akan pecah. Ia bahkan tidak mengerti mengapa dirinya tidak berubah menjadi runners pagi ini.
Seharusnya ia sudah berubah, kehilangan akal, dan akan menyerang siapapun yang dilihatnya.
Tetapi, tidak.
Apakah... ia memiliki imun?
Namjoon tersentak, lalu merebahkan badannya pada ranjang, menatap lurus kearah langit-langit bungker.
Namjoon kebal.
Itu artinya...
"Seokjin, kau siap untuk hari ini?"
Seokjin memandang dirinya pada cermin, berbicara dengan Namjoon tanpa mengalihkan pandangannya, "Aku masih merasa takut."
Seokjin menggantung handuknya pada kursi, lalu bergabung dengan Namjoon di ranjang, "Kau akan menemaniku, kan?"
Namjoon mengangguk, "Tentu. Tentu saja, sayang"
Seokjin tersenyum, lantas mengecup dahi Namjoon, "Mandilah. Kau terlihat kacau"
Seokjin meraih kaos berwarna putih tulang polos, mengenakannya, lalu berjalan keluar kamar-mungkin Seokjin butuh sedikit ketenangan sebelum operasinya dimulai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Petaka
Action[NAMJIN, BL] COMPLETE. Kim Seokjin hidup ditengah-tengah manusia yang telah kehilangan fungsi otaknya, dan itu bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan. "Jadi, apa rencanamu?" Ujar Seokjin seraya memandang Kim Namjoon lekat-lekat. Note: ce...