betewe ternyata aku salah perhitungan ;-; umur Soonja ternyata 21 tahun, 22 tahun umur korea, kalo jimin 22 tahun, 23 tahun umur korea.
dan ohiya tadinya aku ga terlalu mentingin vote & segala macemnya karena nulis ini emang asik aja. tapi setelah dipikir-pikir it really means the world to me or at least let me know you enjoy this story!!
CHAPTER 10
Jimin, Jimin, dan Jimin!Aku menghela napas, menjatuhkan diri di sofa, merasakan seluruh otot, sendi, dan ligamenku yang digerogoti rasa pegal berangsur-angsur membaik. Merebahkan diri di atas empuknya busa setelah berkutat dengan tumpukan tugas memang salah satu hal terbaik di dunia.
"Oh, ya ampun, ini nikmat sekali."
Seiring dengan tubuhku yang seakan menyatu dengan bantalan komfortabel, lelah di badanku juga mulai terlucuti.
Serius, berlari tengah malam untuk mengejar bus terakhir jelas bukan pilihan yang bagus. Tapi itu bahkan jauh lebih baik daripada harus berjalan tengah malam begini dan mati kedinginan.
Profesor Oh sore tadi bilang untuk membantunya mengerjakan paper-paper penelitian ilmiah, tapi ternyata aku naïf sekali karena ketika dia bilang membantu itu tidak berarti secara harfiah membantu, melainkan menjadi budaknya yang harus mau disuruh apa saja. Kalau ancamannya bukan beasiswaku yang dicabut sudah jelas aku tidak akan berada di ruangan yang bahkan rindu sinar matahari. Aku jadi curiga kulitnya yang pucat itu betulan keterlaluan putih atau dia berbagi gen yang sama dengan Edward Cullen.
Kelopak mataku serasa digantung beban berat sebelum lama-lama pandanganku memburam dan,
"Orang yang menyaksikan aegyo-mu di fansign."
"Hah. Astaga," seruku seketika berdiri. Sepotong kalimat yang tiba-tiba muncul secara ajaib membuat kesadaranku terisi kembali.
"Yang tadi betulan Park Jimin?" tanyaku entah pada siapa. Pada vas bunga mungkin.
Aku sigap mengambil ponselku di ransel, menyalakannya, dan memeriksa riwayat panggilan.
Maksudnya barangkali tadi bisa jadi aku bermimpi, 'kan? Siapa tau aku baru menemukan ternyata punya penyakit semacam delusional atau lupa tadi kepalaku terbentur cukup keras dan mendadak menderita Capgras Syndrome.
Sindrom yang membuatmu mengembangkan delusi tertentu seperti orang yang kaucintai tergantikan dengan sesuatu. Mungkin saja ternyata yang meneleponku adalah kakakku tapi aku menganggapnya Park Jimin. Iya, bisa jadi begitu!
Tapi setelah melihat panggilan dari Park Jimin Busan (aku sudah mengganti namanya ternyata) seolah menjadi bukti autentik kalau pemuda Park itu benar-benar meneleponku dan aku tidak mengidap penyakit apapun.
Namun kini pikiranku mendadak teralihkan pada dalang di balik seluruh peristiwa ini. Aku tau sekali harus menuntut penjelasan dari gadis maniak diskon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
beauty and the bear | p. jimin
Fanfiction[ REMAKE | PJM fanfiction | heavy comedy ] Satu penyesalanku adalah: pernah menolak seorang Park Jimin 'Si Beruang Kelas Dua' yang sekarang bertransformasi menjadi idola terkenal. Tampan, mapan, dan segalanya. Jadi, waktu Areum-sahabatku yang ter...