• Tigabelas •

10K 824 114
                                        

Qaqa yang baik, kasih gue vote sama commentnya dong🙏 makasihhh💕

Enjoyyy💃🏼


"Phi mau memarahiku?" bolpoin yang sebelumnya masih bertengger dijari Mew seketika terjatuh saat mendapati seseorang yang sejak tadi sangat ingin ditemuinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Phi mau memarahiku?" bolpoin yang sebelumnya masih bertengger dijari Mew seketika terjatuh saat mendapati seseorang yang sejak tadi sangat ingin ditemuinya.

"Gulf?" Mew langsung bangkit dari kursinya dan hanya berdiri menatap wajah manis suaminya. Masih belum percaya bahwa Gulf saat ini berada di kantornya, di ruangannya.

"Bukan, aku Phi Boun." Sambil memutar bola matanya, Gulf mendumel.

"Jadi ini kelakuanmu selama di kantor Phi? Kasihan sekali P'Mook yang harus mendapatkan omelanmu setiap hari." Gulf duduk di sofa panjang dan mulai membuka bekal makanan yang ia bawa.

Mew yang sejak tadi memperhatikan gerak gerik Gulf langsung menengok jam tangannya dan menghela nafas saat menyadari bahwa ia melewatkan jam makan siangnya, lagi.

"Kemarilah Phi, kau lupa membawa bekalmu hari ini." Merasa dipanggil, Mew melangkahkan kakinya menuju sofa tempat Gulf mendaratkan bokongnya.

Bukannya duduk dan menikmati makanan yang sudah disiapkan oleh Gulf, Mew malah mengambil tangan Gulf yang masih memegang sendok dan membawa laki-laki itu kedalam sebuah pelukan.

"Phi Mew..." saking terkejutnya, Gulf hampir menjatuhkan sendok dalam genggamannya jika saja tangannya tak kalah cepat, namun beberapa detik kemudian ia membalas pelukan suaminya, sambil sesekali mengusap punggung lebar itu.

"Biarkan seperti ini sebentar. Aku lelah sekali. Terlalu banyak yang harus diurus. Memelukmu seperti ini membuat bebanku berkurang banyak. I'm charging my battery right now." Kalimat Mew membuat Gulf terkekeh sendiri.

"Apa aku harus sering-sering kesini?" tangan laki-laki yang lebih muda itu menaruh sendok yang masih berada ditangannya ke meja dibelakang P'Mew kemudian memijat pelan leher yang lebih tua.

"Bagaimana dengan café mu?" suara Mew perlahan-lahan mulai terdengar melemah, nafasnya juga terdengar teratur. Sepertinya laki-laki itu mulai hanyut dalam pijatan lembut tangan Gulf.

"Aku kan bosnya." Sedikit banyaknya Gulf berbangga diri, walaupun dia bukan satu-satunya bos di Vivápolo, tapi tetap saja ia adalah bosnya kan?

"Tidak perlu setiap hari, café mu lumayan jauh dari sini. Kemarilah sesekali. Aku membutuhkanmu namun tidak ingin nantinya kau kelelahan." Mew mulai memejamkan matanya dan mencari posisi ternyaman dalam lekukan leher Gulf.

"Phi jangan tidur dulu, perutmu masih kosong. Tadi pagi saja sarapanmu tidak habis. Cepat duduk yang benar dan makan dulu." Gulf mendorong paksa tubuh Mew yang masih terlihat nyaman dalam pelukannya.

Terjebak Perasaan [ MewGulf ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang