• Empatbelas •

9.5K 790 89
                                    

Anyone miss me?😌

Setelah lumayan lama ga update akhirnya w kembali. Jadi jangan pelit vote sama komennya yakkk👍

Enjoyyy💃🏼

Enjoyyy💃🏼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Gulf." Tepukan pelan menyadarkan Gulf yang sejak tadi sibuk dengan pikirannya.

"Ya? Ada apa Bright?" Gulf mendongak, lalu beberapa detik kemudian melihat arah pandangan kedua sahabatnya, setelah menyadari bahwa kertas didepannya sudah penuh dengan coretan, laki-laki itu akhirnya menghela nafas. "Aku melamun ya?" Tanyanya skeptis.

"Ada apa? Apa ada masalah dirumah?" suara Fluke sangat mendominasi ruangan khusus mereka bertiga itu. Sambil bersedekap tangan, menandakan bahwa ia menuntut jawaban.

Gulf menarik nafas panjang dan menghembuskannya dalam sedetik, kemudian tersenyum. Bukan, bukan jawaban semacam itu yang ditunggu oleh Fluke dan Bright.

"Aku tidak apa, sungguh." Gulf menjawab saat mendapati kedua sahabatnya itu hanya mengangkat sebelah alis mereka bersamaan.

"Apa sesulit itu untuk menceritakannya pada kami?" suara Fluke tak lagi sesabar beberapa menit yang lalu. Terdengar menggebu namun masih dalam intonasi yang cukup tenang.

"Bukan begitu, hanya saja—" berhenti sejenak untuk kembali tersenyum. "—aku memang tidak apa-apa Fluke." Sudah kesekian kalinya Gulf meyakinkan laki-laki bertubuh besar itu.

"Terserah." Suara decitan kursi yang agak keras membuat Gulf dan Bright sedikit terkejut. Bright dan Gulf jelas tahu betul bagaimana sifat Fluke yang selalu bisa untuk tetap tenang.

Tapi kali ini, Gulf sadar bahwa dirinya salah. Fluke hanya khawatir padanya, ia tahu itu, dan laki-laki itu ingin dirinya berbagi. Bukannya Gulf tidak mau Fluke dan Bright tau apa yang sedang mengganggu pikirannya, hanya saja, Gulf takut kedua sahabatnya itu akan berpikiran buruk tentang Phi Mew.

Lagipula, menurutnya ini bukan masalah yang perlu dibesar-besarkan. Bukankah dalam suatu hubungan itu harus bisa saling percaya? Maka Gulf akan menunggu P'Mew untuk percaya padanya.

Gulf terlalu awan untuk suatu hubungan semacam ini, jadi ia pikir, tidak melibatkan Bright maupun Fluke adalah keputusan yang benar.

Baru saja Gulf mengangkat tubuhnya untuk menyusul Fluke, tangan Bright langsung menahannya.

"Biar aku saja." Bright menuntun Gulf untuk kembali duduk, "Tenanglah, dia tidak akan marah lama. Kau tau kan orangnya seperti apa." Setelah menepuk pundak Gulf, Bright melangkahkan kakinya untuk menyusul temannya yang seperti gadis puber.

Terjebak Perasaan [ MewGulf ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang