Alasan Rendy

21 2 0
                                    

Hai!
Author come back!
Apa kabar? Baik kan!?
Selamat membaca!
Maaf jika banyak penulisan yang salah!

.

.

.

"Kau yakin?" Lyuenard kembali memastikan walaupun dia tau,tidak ada ke raguan dari ucapan dan raut wajah Lius.

"Yakin" Jawab Angelo tegas,terbukti tulang rahangnya mengeras dan manik setajam elang nya menatap lurus ke depan.

Lyuenard terkekeh sejenak,menyaksikan perubahan ekspresi Angelo yang selalu berubah ubah setiap waktu.

Suasana kembali hening, Lyuenard sibuk dengan pikiran nya sendiri sedangkan Angelo berkata tanpa suara  yang keluar,seolah olah seperti sedang berbicara namun entah siapa yang ia ajak bicara.

"Kau sedang mem —" Ujar Lyuenard tiba tiba

"Ya! Sesuai yang kau pikirkan!" Potong Angelo bangkit berdiri,meninggalkan Lyuenard sendiri.

Melihat kepergian patner kerja nya,lantas Lyuenard beranjak menyusul dan menyamakan langkah kaki.

"Kau butuh bantuan?" Tanya nya sambil menepuk pelan celannya guna menghilangkan debu yang menempel.

"Jika aku membutuhkan bantuan,akan ku katakan..." ucap Angelo melirik sekilas.

Lyuenard mengangguk pelan.

"Apa aku boleh bertindak sendiri?" Tanya sedikit ragu akan ucapan nya sendiri.

Kini giliran Angelo yang mengangguk, tanda setuju. Lagi pula Angelo hanya patner kerja, jadi ia tak ada hak untuk melarang Lyuenard bertindak bukan?

"Sedikit bermain?" Gumam Lyuenard tak di dengar Angelo.

Mereka pun berjalan menuju mobil Lyuenard yang terparkir di pinggir jalan.

.

.

.

.

Yerlla melangkahkan kaki menjauhi kafe tempat bertemu dengan penyewa nya,ia berkali kali menghela nafas.

Di otak nya terus berputar mengenai alasan yang di lontarkan Rendy. Sebuah alasan yang sulit untuk di pahami otak encer nya.

Sepintas ingatan itu kembali berputar di kepala nya.

"Jadi menurut mu...bagaimana jika dalam satu hati terdapat cahaya   sekaligus kegelapan?" Tanya Rendy

"Aku meminta mu memberikan penjelasan bukan pertanyaan!"ujar  Yerlla.

Rendy tak menggubris ucapan Yerlla,ia terus melanjutkan ucapannya.

"Aku adalah orang baik sekaligus orang jahat...aku tidak suka milik ku di rebut orang lain! Namun karena aku juga orang baik maka—"

"Kau terlalu bertele tele!" Potong Yerlla menatap tajam Rendy.

"Maka...akan ku izin kan perebut itu untuk bermain sejenak dengan milik ku..." lanjut Rendy,pandangan nya lurus kedepan menatap kosong Yerlla.

Assassin !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang