1.0.8

4 0 0
                                    

Lira hari ini tampak berbeda dari biasanya, bahkan Vita sampai melongo.... tak biasanya cewek itu mengerai rambutnya dan saat Vita menanyakan alasannya, katanya habis keramas.. padahal biasanya tidak pernah keramas pagi2...

"Lo nggak kejedot tembok pas bangun tidur 'kan?" Tanya Vita tampak heboh.

"Aneh lu.. nggak lah, buktinya muka gue baik2 aja" jawab Lira santai.

"Ya itu tumben banget lo gerai rambut.. makanya tampak beda lo pagi ini" ucap Vita agak heran.

"Gue abis keramas, kalo diiket pusing.. nih belom kering" cewek itu menunjukkan rambutnya yg memang masih sedikit basah.

"Tapi nggak biasanya deh lo keramas pagi2. And see, lo beda banget.. nggak lebay sih, tapi bener.. bikin adem..." ucap Vita cengengesa.

"Dasar lo. Muji gue gitu bener deh..."

"Suer... kayanya kalo lo gerai rambut terus, bakal banyak yg patah hati lagi deh" tebak Vita penuh keyakinan.

"Ngawur woy!! Udah yuk kekelas.. bentar lagi gurunya dateng.." Lira mendahului Vita menuju kelas, membuat cewek cerewet itu langsung mengejarnya.

"Jam pertama siapa sih?... Kak Samuel ya? Gue lupa" ucap Vita sembari berjalan disamping Lira.

"Kaya'nya iya.. ada tugas gak?" Tanya Lira menoleh pada Vita sekilas.

"Aaa... itu.. buat prosedur 5 buah.. gila, pecah pala gue.." Vita geleng2 kepala dan Lira hanya manggut2.

"Lo udah Ra?" Tanya Vita penasaran.

"Kirain elo. Ya jelas udah lah" jawab Lira enteng.

"Ajarin dongggg" pinta Vita memelas.

"Ogah" jawab acuh Lira.

"Ihh.. Lira 'kan baik hati.. tambah cantik loh kal--"

"Vita tambah cantik kalo mau ngerjain PR sendiri" ucap Lira meniru gaya bicara Vita. "Lagian ya.. yg namanya PR itu ya dikerjain diRUMAH bukan diSEKOLAH pita" ucap lira menekan kata 'rumah' dan 'sekolah'.

"Kog lo jadi belagu sih?.. ngeselin" ucap Vita kesal.

"Biarin" timpal Lira.

"Lir--"

"Ekhem"

Ucapan Vita terhenti. Keduanya sama2 menoleh keasal suara lalu saling sikut.

"Maaf mengganggu. Tapi, bisa masuk kekelas sekarang? Karena jam saya akan dimulai" ucap orang yg sempat berdeham itu.

Lira refleks melihat jam dipergelangan tangannya lalu matanya melebar. "Mampus" ucap Vita lirih seraya meringgis saat melihat angka yg tertunjuk jarus jam ditangan Lira.

"Eh.. maaf. Kami permisi.." Lira segera menarik tangan Vita yg masih terpaku ditempat.

Orang itu menggeleg2 pelan. "Anak SMA jaman sekarang. Bawaannya aneh terus" gumamnya. Segera kaki jenjangnya melangkah memasuki kelas yg memang sudah didepan matanya.

"Assalamualaikum. Selamat Pagi"

"Waalaikumsalam warrahmatulahi wabarokatuh. Pagi"

"Ketua kelas, tolong kumpulkan tugas teks prosedur" titahnya. Ya.. tahu lah siapa yg mengajar pelajaran itu.

"Iya Pak" Nadia segera bangkit dari duduknya mengambil alih satu persatu buku seluruh siswa siswi.

"Matek deh. Gimana nih Ra" bisik Vita tak tenang. Masalahnya dia sama sekali belum tulis tugasnya. Biasa alesan lupa dan tak ada waktu terselip setiap ditanya alasannya.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang