TWENTY ONE

17 2 0
                                    

Happy reading:)

   Pagi ini Indy siap dengan seragam sekolahnya. Sekarang sudah jam 07.00 dan 20 menit lagi gerbang sekolah di tutup.

   Sedangkan Indy dan Gabriel masih santai di rumah. Aryo? Sudah berangkat dari pagi. Ouh iya Aryo itu masuk organisasi osis.

"Lhoh kalian berdua ga sekolah?" Tanya elvara yang sedang bergulat dengan bahan bahan dapur.

"Nih mau sekolah mama ga kiat baju kita?"jawab Gabriel.

"Telat" ucap Indy pada elvara.

"Udah tau telat kenapa masih diem aja di rumah?" Kesal elvara. Memang 2 anaknya ini suka membuatnya naik darah.

"Nih mau jalan mamaku yang cantik muach bye ma" pamit gabriel.

"Ga sarapan dulu?" Tanya elvara.

"Ga deng nanti di sekolah" jawab Gabriel lalu menarik tangan indy ke mobil.

"Ck,sakit" kesal Indy menatap Gabriel sinis. Sedangkan yang di tatap hanya menyengie polos lalu masuk ke mobil.

  Sampai di sekolah dan benar saja. Gerbang sekolah sudah di tutup. Terpaksa indy memanjat tembok. Gabriel? Hanya mengikuti adiknya itu.

"Woy dek gue takut" teriak Gabriel ketakutan.

"Ck lemah lo" ejek indy lalu gabriel cemberut. Banyak yang bilang sifat mereka berdua seperti tertukar. Ya lihat saja Gabriel sekarang.

"Mamaaa..tolong anak mu ini mau jatuh" ucap Gabriel dramatis. Indy kesal karena gabriel terua mengoceh akhirnya indy berniat jahil. Ia mendorong gabriel hingga gabriel terjatuh.

"Adohhh...gila lu dek nyiksa kakak lo sendiri...KASK lo sama gue" ucap Gabriel kesal.

"KASK?" Gumam indy sambil menuruni tembok.

"Iya KASK, Kekerasan Antara Saudara Kandung" setelah mendengar itu indy menggelengkan kepalanya . Terkadang Gabriel dewasa sebagai kakak namun juga bisa sebaliknya.

Indy berlari menuju kelasnya dan meninggalkan gabriel yang berbicara sendiri entah kenapa.

  Sampainya di kelaa Indy melihat kelas kosong dan teman temannya sedang konser.

"SATU..DUA..TI-" teriakan Steva berhenti saat melihat Indy di kelas.

"Eh lo ndy tumben telat ,taruh tas lo hari ini freeclass" ucapan Lya membuat Indy tersenyum tipis, sangat tipis hampir tidak terlihat. Indy berjalan kearah bangkunya lalu duduk. Hari ini moodnya benar benar hancur.

"IKUT DONG NDY LO MAHH" teriak Steva langsung mendapat tatapan tajam dari Lya.

"Indy lagi badmood biarin aja kita lanjut aja" bisik Lya pada Steva. Steva mengacungkan jari jempolnya lalu kembali dengan konsernya.

  Indy menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Banyak hal yang ia pikirkan sekarang. Termasuk leina.

  Mengingat tentang leina, indy mengecek ponselnya melihat pesan yang dikirimkan oleh orang yang ia telpon semalam.

+628134*******
DATA LEINA

  Indy mengecek data itu dengan wajah datar namun wajah datarnya itu berubah menjadi terkejut,dan smirk.

Kau mau bermain dengan ku leina,ternyata kau mempunyai hubungan darah dengan orang itu hmm tidak beda jauh,sama sama wanita ular.batin Indy.

  Indy berjalan keluar menuju kantin. Melihat itu Lya dan Steva mengehentikan aktivitasnya dan menyusul Indy.

  Kadang seorang sahabat tidak membiarkan salah satu dari mereka merasa sendiri.

-steva

THE MIS🧚‍♀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang