TWENTY TWO

18 1 0
                                    

Happy reading:)

   Di pertengahan jalan menuju kantin Indy dipanggil oleh seseorang. Indy menoleh kearah orang itu.

"Ndy gue mau ngomong" ucap orang itu.

"Kenapa?" Tanya indy

"Jangan disini ikut gue"lalu orang itu menarik tangan indy membawa indy ketaman belakang.

  Sampainya di taman belakang indy menepis tangan orang itu.

"Kenapa bar sampe bawa gue kesini segala" orang yang menarik indy adalah Bara.

"Ndy gue mau ngomong,ya walaupun agak aneh menurut lo pastinya. Tapi seenggaknya gue ngungkapin ini" ucap Bara.

Anji** ngapa nih jantung jadi dugem.batin indy.

"Ng-ngomong aja"ucap Indy gugup karena Bara tak biasanya begini.

"Hufffth...lo pasti tau kan Galang suka sama lo?" Tanya Bara.

"Hm gue denger dari anak anak sih gitu tapi gue sama galang cuma sahabatan" benar benar gila kenapa indy berbicara seolah olah Bara sedang mencurigai indy selingkuh dangan Galang.

"Iya gue tau,ndy tatap gue" ucap bara serius. Bara memegang tangab indy dan menatap mata indy. Indy yang di perlakukan seperti itu terkejut.

Pliss help jantung gue ini nasibnya gimana.batin indy

"Gue serius ndy. Sejujurnya dari jaman SMP sebelum kita sekelas sama Galang gue udah nyaman sama lo. Pas Galang hadir diantara persahabatan kita gue rasanya ga ikhlas. Semenjak kelas 1 SMA dan gabung sama LUCIFER gue udah tau kalo perasaan gue ini beda. Huffthh oke jadi inti dari kata kata gue tadi. Gue suka sama lo ndy"

DEG.

Bentar ya jantung lo ga pernah dugem kek gini sebelumnya.batin Indy.

"Gue ga berharap lo balas perasaan gue ndy ,yang penting gue udah ngungkapin semua biar gue lega. Gue tau kok lo gaakan ada perasaan apapun sama gue" lirih Bara.

"Bukan gitu bar, gue indy. Gue lain dari cewek cewek biasanya yang mau ngungkapin semua rahasianya yang mau didengar keluh kesahnya. Gue cewek dingin,barbar, gue gasebaik yang lu kira. Gue bukan orang yang kayak gitu bar. Dihidup gue banyak rahasia,banyak beban yang orang lain ga tau. Jangankan lo kakak bokap sama nyokap gue aja gatau bar. Lo yakin suka sama orang kayak gue?" Indy ragu bertanya seperti iti karena ia takut perkataannya menyinggung Bara,namun sebaliknya.

"Gue bukan tipe cowok yang posesif suka ngekang cewek. Gue gapeduli lo punya rahasia apapun itu. Gue sayang sama lu ndy. Gue gapernah punya pacar karena gue nungguin hal ini. Dimana gue bisa ngungkapin perasaan gue ke lo." Ucapan Bara mampu menusuk hati indy.

"Huffth...gue butuh waktu bar. Jangan sekarang. Gue bingung sama perasaan gue sekarang. Gue janji bakalan jawab" ucap indy.

"Besok?" Tanya Bara, indy mengerti langsung mengangguk sambil tersenyum.

Senyum itu kembali muncul,manis. Batin Bara.

"Gue ke kantin dulu" ucap Indy lalu melenggang pergi. Bara tersenyum di tempatnya. Di balik semua percakapan mereka ada 3 orang yang mendengarnya.

  Indy duduk dengan tenang dimeja kantin sambil memainkan ponselnya. Tak lama Lya dan Steva datang dengan raut wajah tak biasa.

"INDY GUE MAU NGOMONG SAMA LO" teriak Lya. Membuat seisi kantin menoleh meja mereka.

"Bukan temen gue" gumam steva yang masih bisa didengar Lya. Lya cwmberut menanggapinya.

"Apa?"tanya Indy santai.

"Kenapa lo nolak bara?" Tanya Steva. Indy terkejut dengan pembahasan Steva.

"Lo berdua denger?" Tanya Indy pada Lua dan Steva. Dengan polosnya mereka mengangguk.

"Ckk gue ga nolak cuma butuh waktu mikir,lain kali jangan nguping pembicaraan orang gabaik" ucap Indy dengan nada dinginnya.

"Kita ga nguping kok cuma denger aja,yakan stev?" Steva hanya mengangguk.

"Gimana ndy bokap gue?"tanya Steva.

"Dia mau cuma masih takut sama ancaman leina. Tapi lo tenang aja leina urusan gue" ucap Indy.

"Dia gaakan hidup tenang."gumam Indy membuat Lya dan Steva merinding.

"Segitu dendamnya cuma karna bokap gue?" Tanya Steva.

"Ada hal lain yang kalian gatau tentang leina" gumam Indy.

THE MIS🧚‍♀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang