THIRTY TWO

9 1 0
                                    

Happy reading:)

  Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu indy masih menunggu supirnya. Sekian lama menunggu (kyak lagu ya:v) supirnya pun datang namun indy hanya menyuruh supirnya mambawakan mobil lalu supirnya pulang agar identitas indy tidak terbongkar.

Pulang sekolah indy memutuskan untuk pergi ke Markas BLACK DIAMOND untuk memeriksa Leina dan Nesya.

Sampainya di markas indy berjalan dengan santainya lalu ia berniat mengganti bajunya dulu di ruangan khususnya. Stylenya hitam dari baju hingga sepatu. Lalu indy berjalan menuju ruangan yang tertutup itu.

"Halo nyonya leina apa kau baik baik saja?"indy mencengkram dagu leina wajahnya lebam leina tidak berdaya lagi.

"Aku sudah bilang padamu agar tidak bermain main denganku,kau keras kepala. Tapi aku senang bisa menyiksa mu" ucap indy dengan nada menyeramkan.

"Hai nesya,apa kau mau tau sesuatu?,tadi aku di sekolah bertemu dengan spesies sepertimu. Sepertinya dia akan berakhir seperti dirimu juga. Tapi sayangnya keluarganya baik baik tapi anaknya tak lain seperti dirimu"ucap Indy.

"Sepertinya aku harus memisahkan ruangan mereka"gumam indy. Lalu menyuruh anak buahnya membawa nesya keruangan lain. Nesya memberontak namun nihil.

"Sekarang waktunya leina. Beritahu aku dimana berkas berkas perusahaanmu. Dan kau kemanakan uang uang perusahaan ku itu?" Tegas indy.

"Cih..aku tidak akan memberitahumu. Sampai aku matipun aku tidak akan memberitahumu"ucap leina.

"Ouh...rupanya kau ingin bermain main dengan ku"indy mengeluarkan pisau dari sakunya. Menggoresnya ke lengan leina.

"Masih tidak ingin memberitahu?"tanya indy

"Gak" leina kembali menolak.

"Baiklah aku akan mencari tahu sendiri. Bye bye leina" lalu indy menancapkan pisau itu di perut leina. Darah segar mengalir dari perutnya. Indy menunjukkan smirknya. Perlahan mata leina tertutup. Indy menyuruh anak buahnya mengurus leina.

"Akhirnya satu penganggu hancur. Jangan harap orang yang menganggu ku akan hidup tenang"gumam indy lalu pergi dari ruangan itu. Indy kembali mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah agar orang rumah tidak curiga.

Indy menancapkan gasnya berlalu dari jalanan itu. Indy melirik jam sekilas.

Jam 3 bisa lah nongkrong bentar.batin indy.

Arah jalan indy tidak kerumahnya melainkan ke cafe dekat rumahnya. Indy memesan beberapa makanan dan minuman.

"INDY"panggil seseorang. Indy menoleh menatap orang yang memanggilnya dengan tatapan intens.

"Bara"gumam indy.

"Lo kenapa disini belom pulang?,kenapa masih pakek pakaian sekolah?,urusan lo udah selesai?"tanya bara tanpa jeda. Indy hanya mengangguk.

"Gue anter ya?"tawar Bara. Indy menggeleng dengan cepat.

"Kenapa?bawa mobil?"tanya bara indy kembali mengangguk.

"Ouh..yaudah gue duluan ya. Tadi di suruh mama beli kue."

"Ga nanya"

"Siapa tau lo penasaran"

"Ga"

"Dasar es batu"gumam bara yang masih bisa di dengar indy. Indy menatap bara tajam ,bara hanya tersenyum lebar. Bara mengacak ngacak rambut indy lalu pergi keluar dari cafe.

Jantung gue marathon.batin indy.

Selesai indy makan indy memutuskan untuk pulang. Jam setengah 4.

"INDY PULANG"teriak indy.

"Dari mana aja kamu baru pulang ndy?"tanya elvara.

"Cafe bentar"ucap indy. Lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

Saat hendak membuka pintu kamar indy di panggil oleh gabriel.

"Ndy"panggil Gabriel.

"Hm"sahut indy.

"Nih laptop lo,laptop gue udah bener "ucap Gabriel sambil mengembalikan laptop indy.

"Lo ga ngehapus foto oppa oppa ganteng gue kan?"tanya indy

"Heumm....itu..haha ya gak lah"ucap Gabriel terpaksa. Lalu berlari menuju kamarnya.

Indy masuk ke kamarnya lalu mengecek laptopnya. Saat indy membuka album di laptopnya ia merasa foto oppa oppanya berkurang.

"KAK IEL KENAPA FOTONYA DI HAPUS,KAKAK LUCKNUT LO"teriak indy

"INDY KENAPA TERIAK?" Teriak mamanya.

"MAMA JUGA TERIAK"sahut Aryo.

"KAK ARYO JUGA TERIAK" jawab indy.

"KENAPA KAMU TERIAK JUGA ARYO?" Teriak mamanya.

"YA MAMA DULUAN"jawab aryo.

"INDY DULUAN TUH"teriak mamanya

"KOK INDY ,KAK IEL TUH"indy menyalahkan gabriel.

"BUJU BUNENG NGAPA GUE?"teriak Gabriel.

"DIEM"teriak Aryo,elvara,dan indy membuat Gabriel menciut.

Perasaan gue baru teriak sekali ngapa gue jadi sasaran?,dasar keluarga tarzan.batin Gabriel.

THE MIS🧚‍♀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang