EIGHTEEN

16 2 0
                                    

Happy reading:)

   Indy kembali ke tempat ini tempat dimana dia menyenbunyikan seseorang. Indy masuk dengan wajah datarnya.

"Dimana dia?" Tanya Indy.

"Ada di ruangan yang sama" jawab orang disana.

.  Lalu Indy berjalan menuju ruangan itu. Tak lupa dengan topengnya. Terlihat laki laki yang wajahnya lebam. Hanya sedikit karena Indy tidak membiarkan laki laki itu sampai lenyap.

"Hallo tuan william,kita bertemu lagi. Apa anda baik baik saja?" Suara Indy menyadarkan William.

"Kamu, lepaskan saya. Saya tidak punya masalah dengan kamu." Ucap william menatap Indy sinis.

"Ouhh jangan menatapku seperti itu aku takut. Hahahaha , saya memang tidak ada masalah dengan anda. Tapi apakah bila saya lepaskan anda ,anda masi mau kembali ke keluarga anda dan membatalkan perceraian gila itu?" Mendengar ucapan Indy ,william mematung hebat.

"Ba-bagaimana kamu tau tentang perceraian itu?"tanya william.

"Saya tidak bodoh tuan william" lalu Indy menceritakan semuanya.

Flashback on

Indy mengikuti william dari belakang pasalnya tadi indy menemukan william dengan seorang wanita. Lalu indy curiga dan mengikuti william.

"Tuan william,kalau anda ingin perusahaan anda selamat. Maka ceraikan lah istrimu,dan buat anak mu itu tersiksa. Lalu berkencanlah denganku,apa kau mau?". Tanya wanita itu.

"Tidak. Tidak mungkin saya melakukan itu. Saya cukup menyiksa anak saya dengan emosi saya yang kutang stabil. Tapi tidak dengan menceraikan istri saya." Tolak william.

"Baiklah. Pikirkan dengan baik tuan william. Atau perusahaanmu akan hancur ditanganku" tegas wanita itu. Disitu william kebingungan harus melakukan apa. Indy yang mendengar itu sempat terkejut.

"Baiklah besok aku akan kembali meminta jawaban mu,jam 7 malam." ucap wanita itu lalu pergi.

"Arghhh ,maafkan ayah mu ini steva, navisa aku tidak becus jadi suami" sesal William lalu pergi keluar dari cafe itu.

Indy sendari tadi mengamati semua itu. Ia geram dengan wanita itu. Ia ingin mencari tau siapa wanita yang tadi.

  Setelah Indy mencari tahu dan dia. Leina andari sepupu Navisa mama steva. Leina terobsesi memiliki William. Lalu indy mengekuarkan smirknya.

Besoknya mereka bertemu lagi indy pun mengawasi mereka.

"Bagaimana tuan william?" Tanya leina.

"Hufthh,apapun demi perusahaan saya kembali" indy terkejut karena omongan william. Bisa bisanya dia membiarkan keluarganya hancur hanya demi perusahaan. Benar benar gila.

"Hahaha baiklah aku tunggu surat cerai mu datang" leina berlalu pergi keluar cafe. Indy pun ikut keluar.

Flashback off.

"Jadi kamu mengetahui semuanya?" Tanya william

"Ya seperti yang saya ceritakan tadi,dan dengan bodohnya anda menerima tawaran dia hanya demi perusahaan tanpa memikirkan nasib anak dan istri anda" kesal Indy.

"Tidak ada cara lain" ucap william sambil menundukkan kepala.

"Benar benar gila, disaat anda melampiaskan emosi anda ada anak anda tidak cukup?, sekarang anda malah melakukan lebih sehingga membuat anak ada bisa depresi akan hal yang anda perbuat" william kaget apa anaknya depresi?.

"Kenapa kaget? Sebaiknya anda memikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Atau nyawa anda melayang begitu saja" bisik indi pada william membuat william merinding bukan main.

  Indy berlalu pergi dari ruangan itu. Meninggalkan sebuah kertas kepada orang suruhannya. Mobil indy menjauh meninggalkan kawasan itu.

  Sampainya dirumah Indy mendapati kakak kakaknya yang berada di ruang tamu bermain ps. Indy melirik jam tangan jam 4 sore.

"Udah pulang ndy?" Tanya Aryo yang matanya masih fokus pada layar didepannya.

"Udah ,gue ke kamar dulu" Indy berlalu pergi naik menuju kamarnya. Lalu mandi dan makan. Habis itu ia menaiki kasur dan mengecek ponsel sebentar.

Mama😘
2 pesan
Bara
4 pesan
Galgalang
10 pesan
THEMIS
23 pesan

   Tanpa berniat membukanya Indy menuju arah balkon kamarnya. Disana terdapat meja dan kursi untuk Indy bersantai. Indy memandangi lagit sambil memejamkan matanya menikmati udara sejuk.

Jangan menjadikan sahabat hanya sebagai pajangan,status,dan orang yang ada saat kita bahagia saja. Sahabat yang sebenarnya yaiti benar benar ingin berbagi cerita tanpa tertutup,berbagi duka,berbagi suka,saling merangkul, bahagia bersama. Itulah sahabat.

  -indy

THE MIS🧚‍♀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang