NINETEEN

14 2 0
                                    

Happy reading:)

   Tak terasa sudah hampir 1 jam Indy memejamkan matanya. Indy berjalan menuju kamar mandi. Setelah Selesai dengan ritual mandinya. Indy menuju dapur. Tak sengaja matanya melihat kearah laki laki yang ada di antara kakak kakaknya.

"Eh itu indy" ucap Aryo sambil menoleh ke arah indy.

"kenapa lo ga bales chat gue" tanya orang itu.

"Ga sempet" Indy langasung menuju dapur dan diikiti oleh laki laki itu.

"Masak ga sempet bales bentar aja?"

"Ga sempet lang" laki laki itu Galang.

"Kalo gitu malem ini gue mau ajak lo keluar bisa?" Tanya galang.

"Hm" lalu indy menuju kamarnya kembali. Sedangkan Galang berteriak di bawah.

"siap siap ya ndy gue tunggu" teriak Galabg membuat Gabriel dan Aryo terkekeh.

"Segitu ngarepnya lo indy mau jalan sama lo?" Tanya Gabriel.

"Maksudnya?" Tanya Galang bingung.

"Hahahaha..naik aja liat indy lagi ngapain" suruh Aryo. Galang yang bingung langsung naik ker kamar Indy. Dan ia mendapati indy sedang tertidur.

"Anjirt lo ndy, gue nungguin di bawah lo malah tidur" gumam Galang.

"Gue males" ucap indy lalu membuka matanya.

"Yaelah lo ga tidur?"

"Ga." Jawab indy.

"Yahh batal dong jalannya?" Galang cemberut lalu hendak keluar dari kamar Indy.

"Besok"ucap indy singkat membuat galang bingung.

"Hah?" Bingung galang sambil memiringkan kepalanya.

"Ck jalan besok sekarang gue gabisa. Puas lo?"

"Hehe siyap ibu negara" galang cekikikan lalu keluar kamar indy dengan raut wajah bahagia. Sampai di bawah Gabriel dan Aryo di buat bingung dengan tingkah Galang seperti hmm..

"Orang gila" gumam Gabriel.

"Ngapa lo?" Tanya Aryo.

"Hehe ga papa ,gue pulang dulu yee bang" pamit Galang.

Aryo dan Gabriel masih bingung dengan tingkah Galang. Lalu mereka berlari ke kamar Indy.

Brakk.

"Dek lo apain galang sampek dia kek gitu?" Tanya Aryo.

"Kek orang gila dia ketawa ndiri" lanjut Gabriel.

"Ckk berisik" ucap Indy.

"Yaelah" Aryo pasrah dengan sikap Indy.

"Gue bilang besok jalan,sekarang gabisa" Aryo dan Gabriel menganga. Pasalnya indy jarang sekali mau jalan/ ngedate dengan laki laki selain Aryo,Gabriel,dan Darwin.

"Lo serius?"tanya Gabriel dan Aryo serempak.

"Yakali gue bercanda,nanti anak orang jadi gila beneran kak" jawab indy.

"Jangan bilang lo suka sama galang?" Tanya Aryo. Indy langaung melotot bisa bisanya kakaknya berfikir seperti itu.

"Gila kali ga lah gue sama galang cuma temenan" jawab Indy santai. Aryo dan Gabriel menghela nafas lega. Gamungkin mereka membiarkan adiknya ini suka pada laki laki playboy seperti galang.

"Udah ah gue mau mandi keluar lo berdua" suruh indy lalu mengusir kakak kakaknya.

Selesai mandi indy pergi ke tempat itu untuk melanjutkam misinya. Sampainya di sana indy disambut hangat seperti biasa. Hari ini berbeda indy merasa ada yang mengikutinya.

Heh ... gue diikutin,keep calm ndy itu sahabat lo.batin indy.

Indy meneruskan langkahnya menuju ruangan itu.

"Tuan william, bagaimana apa jawabannya?" Ucap indy To The Point.

"Tapi bagaimana dengan perusahaan saya?" Tanya william masih bingung.

"Heh.. saya akan mengatasinya,termasuk perempuan itu" ucap Indy.

"Sa-saya tidak bisa,mungkin mereka tidak-" ucapan William terpotong.

"Sebentar" lalu indy menuju ke pintu masuk ruangan itu mendapati dua sahabatnya.

"Ngapain?" Sinis indy menatap dua sahabatnya tajam.

"Lo yang apaan ndy lo nyekap bokap gue" emosi Steva meningkat. Sudah indy duga.

"Ikut gue, kalo ga mau jangan harap bokap lo selamet" ucap indy berjalan kearah ruangannya.

Terkadang sahabat tidak memahami. Mana yang harus di sembunyikan dan mana yang harus di ungkapkan. Karena mereka selalu berpacu pada kalimat 'tidak ada rahasia antara kita'
-Indy

THE MIS🧚‍♀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang