TWENTY FOUR

15 1 0
                                    

Happy reading:)
  
  Disini Indy sekarang dengan pakaian serba hitamnya ia melangkah menuju ruangan william. Tak lupa topengnya.

"Tuan william, tadi saya mendapat berita tentang istri anda" ucap Indy

"Ma-maksud kamu?" Tanya william khawatir.

"Istri anda diterror leina" indy mengambil kotak yang berisi boneka darah itu lalu memperlihatkannya pada william. Wajah william terlihat sangat terkejut.

"Lalu bagaimana sekarang" tanya william.

"Anda tenang saja, saya sudah menjaga ketat keluarga anda. Kau boleh pulang sekarang dan saya akan mencari tahu maksud tujuan leina melakukan ini." Ucap indy .
 
  Lalu anak buahnya melepaskan ikatan pada william sebelum william pulang william dan indy berbincang.

"Jadi siapa kamu sebenarnya kenapa kamu bisa tau tentang keluarga saya?" Tanya william

"Anda tahu BLACK DIAMOND?" Tanya indy, lalu william mengangguk.

"Anda tau leader mafia BLACK DIAMOND?" Tanya indy kembali.

"BLACK WOMAN?" Tanya william memastikan jawabannya.

"Ya. Dan itu aku" ucap indy dingin. William terkejut bukan main.

BLACK DIAMOND Mafia terkejam di dunia. Mafia ini memiliki leader perempuan BLACK WOMAN yaitu indy. Namun status indy tidak ada yang tahu karena indy selalu memakai topeng atau masker. Bila ada yang mengusik anggotanya sedikit pun. Ia tak akan segan segan membunuh orang itu dengan sadis. Identitas BLACK WOMAN susah di cari. Karena penjagaannya yang super ketat.

Skip =>

"Leader mafia terkejam" gumam william yang merasakan di sekunjur tubuhnya merinding.

"Ternyata anda mengetahui itu" ucap indy tersenyum smirk di balik topeng.

"Siapa yang tidak mengetahui grup mafia itu" ucap William.

"Sebaiknya anda pergi sekarang dan jangan memberitahukan peristiwa ini pada siapapun. Atau.." indy berjalan mendekati william.

"Kau mati di tanganku" bisik indy, William lalu bangkit dan berlari keluar.

Indy masih berkutat dengan data data di tangannya.

"Leina leina leina sebentar lagi kau akan tau akibatnya bermain main denganku" gumam Indy.

Ditempat lain Steva masih terdiam di ruang tamu sedangkan mamanya masih duduk dengan pandangan kosong.

  Tak lama suara bel rumah pun terdengar. Steva membuka pintu dan.

"Papa?"ucap steva tidak percaya. William hanya tersenyum menanggapi itu. Lalu memeluk Steva.

"Maafin papa steva. Selama ini emosi papa selalu tak terkendali sehingga kamu jadi pelampiasannya. Maafin papa" lirih william yang masih memeluk anaknya itu.

"Steva udah tau semua pa. Steva juga udah maafin papa tapi mama.."ucapan steva terhenti.

"Dimana mama kamu?" Tanya william. Steva menunjuk kearah mamanya yang sedang melamun. William berjalan menuju istrinya dan memeluknya.

"Maafin aku nav, aku melakukan ini karena terpaksa. Tapi sekarang kita akan hidup seperti dulu lagi. Dan aku tidak akan terlalu fokus dengan pekerjaanku" lirih william tanpa sadar air mata Navisa jatuh.

"Kamu jangan khawatir, semua akan baik baik saja" ucap william menenangkan istrinya. Navisa membalas pelukan william. Mereka sama sama merasakan rindu.

Fania menuruni tangga pelan namun langkahnya terhenti saat melihat papanya. Air mata fania turun karena ketakutan.

  Steva melihat adiknya ketakutan langsung berjalan menuju fania membisikan sesuatu ke fania, dan berhasil fania sudah tenang.

"Fania maafin papa ya buat kamu takut" ucap william sambil memeluk fania.

"Fania udah maapin papa kok" ucap fania. Akhirnya mereka semua berpelukan. Kyk telutabis ya?

Thx ndy karena lo keluarga gue kumpul lagi. Batin Steva.


Sekarang mungkin kamu bersedih. Namun kesedihan akan terganti oleh kebahagiaan suatu saat nanti.
-ALDI

THE MIS🧚‍♀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang