THIRTY FOUR

15 1 0
                                    

Happy reading:)

  Sejak sampai di uks tadi indy belum sadar. Cathrina sudah di urus oleh kepala sekolah. Bara juga menemaninya dari tadi. Luka di lengan indy sudah di obati. Lya dan steva sedang berada di kelas karena jam pelajaran sudab mulai.

"Kapan lo sadar?"gumam Bara.

"Ba-bara"ucap indy lemah.

"Ndy lo udah sadar?,ada yang sakit ga?"tanya bara. Indy menggeleng lemah.

"Haus"ucap indy. Bara dengan sigap mengambil air yang ada di meja sampingnya. Indy meneguk habis air itu.

"Buset neng aus sampek segitunya"ledek Bara. Indy hanya menghiraukan ledekan Bara.

"Banyak ya ndy rahasia lo yang gue gatau?""tanya bara. Indy menatap bara dengan tatapan sulit di artikan.

"Gue udah bilang bar,lo ngeyel dan sekarang lo nanyain ini ke gue"ucap indy.

"Ya nanya doang elah baperan amat lo"ucap bara.

"Bodo" lndy ingin turun dari kasur uks namun meringis kesakitan . Karena lengannya tersenggol.

"Ndy Diem napa nih anak masih sakit luka juga elah"Bara membantu indy untuk duduk di kasur uks.

"Bar,gue mau ke kelas"indy bersikeras agar bisa ke kelas.

"Gak,gak boleh lo disini dulu nanti jam istirahat ke kantin makan,habis itu baru ke kelas. Langsung pulang tangan lo ga kuat nulis"penuturan Bara membuat indy mengendus kesal.

"Posesif"gumam indy.

"Gue denger ya"kata Bara.

Mereka berdua menciptakan keheningan. Tanpa bicara namun bara senantiasa menatap wajah indy. Indy merasa agak risih tapi bagaimanapun bara pacarnya. Indy tidak ingin berdebat.

Di kelas Lya dan Steva mengeluh bosan. Karena pelajaran ini membuat mereka mengantuk.

"Gila ya pak kumis dari tadi cuma ngejelasin gaada nyatet di papan." Bisik Lya.

"Iya gue bosen pengen ke uks jengukin indy"bisik Steva.

"Hufffth" mereka kompak menghela nafas. Hingga terdengar lumayan keras. Seisi kelas menatap mereka termasuk pak kumis ofcourse.

"KALIAN BERDUA NGAPAIN?"tanya pak kumis.

"Kita bosen pak"jawab Steva dan Lya.

"KALIAN INI GAADA HABIS HABISNYA BUAT ULAH. KELUAR SEKARANG DARI KELAS INI"teriak pak kumis.

"Dengan senang hati pak"ucap Lya yang berjalan keluar kelas di susul oleh steva.

Steva berhenti di depan pintu kelasnya,"gaess bentar lagi bel kalian aman"teriak Steva sambil menggitung.

1....

2....

3.....

KRINGGG.....

"Yeyyyy,thx steva"ucap seisi kelas. Steva mengangguk lalu berlari.

"Dasar kelas edan"ucap pak kumia berlalu keluar kelas. Dihadiahi tawa yang menggelegar oleh siswa siswi penghuni kelas itu.

Disisi lain Indy dan Bara sudah berada di kantin.

Gue akan urus dia nanti.batin indy sambil menatap Cathrina berjalan di depannya.

"Ndy"ucap Bara menyentuh bahu indy menenangkan indy.

"Gapapa bar aman kok"ucap indy.

"Gasalah emang gue pilih cewek"ucapan Bara berhasil membuat seorang indy blushing.

"Eh sejak kapan lo pake blush on?"goda Bara.

"A-apansi lo diem deh"indy menutupi wajahnya dengan tangannya.

"Lo cantik kalo lagi blushing"bisik bara pada indy. Sedangkan indy makin terbang dengan perkataan bara. Ia sungguh malu langasung memeluk bara menyembunyikan wajah merahnya.

Bara kaget indy memeluknya. Dalam hatinya bersorak gembira.

"Nyaman"gumam Bara membuat indy melepaskan pelukannya.

"Apaan sih udah deh gue laper"ucap indy.

"Yaudah, gue udah pesen tadi nanti di anterin" ucap bara mengelus kepala indy.

Tak lama yang lainnya datang. Mereka diledek abis abisan.

"Wishh...makin lengket lo berdua"ucap Aldi.

"Anjayy...bisa mesra juga lo bar"ucap Fahri.

"Adek gue udah besar"ucap Gabriel.

"Gila lo berdua iri gue"ucap Mario

Sedangkan Galang hanya tertawa hambar melihat itu.

Orang yang dia sayang bahagia dengan orang lain.

Orang yang biasa lengket dengannya sekarang milik orang lain.

Orang yang biasa curhat dengannya kini berbeda.

Namun rasa itu masih sama,susah diubah.

Itulah perasaan galang yang sulit di ubah. Namun ia akan selalu menjaga indy.

 Namun ia akan selalu menjaga indy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara&indy

THE MIS🧚‍♀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang