"Jangan selalu menampakkan senyummu, padahal aku tau kamu lebih sakit dari yang aku bayangkan. Kamu butuh pelukan Kal, aku siap untuk itu"
- Abyan -
🌱🌱🌱
Hari itu Abyan pertama kali melihat Kalila menangis, bukan pada saat Zia sakit, atau tante Asha yang tiba-tiba kena musibah. Tapi, Abyan melihat Kalila menangis karna merindukan orang tuanya. Untuk pertama kalinya, Abyan melihat bahu itu bergetar, dia melihat Kalila menangis di atas sejadahnya, di sepertiga malamnya, dia melimpahkan segala kesakitannya
Abyan tidak marah, ketika Kalila lebih memilih mencurahkan rasa sakitnya kepada Sang Pemberi rasa sakit, karna dia pun sama, di beberapa keadaan, bercerita setelah sholat menjadi pilihan favoritenya.
Abyan tidak langsung menghampiri, dia biarkan Kalila mereda, tidak juga langsung bertanya, Abyan membiarkan Kalila dengan segala ketegarannya. Dia biarkan istrinya mencari waktu untuk bercerita, Abyan sabar menunggu, seperti Kalila yang selalu sabar dengan semua sikapnya
🌱🌱🌱
"Bun, nanti bunda mau kesini" kata Abyan di meja makan
"Bunda?" Tanya Kalila, masih terlalu pagi untuk memperoses semua kata-kata Abyan
"Bundanya aku" jawab Abyan, Kalila langsung tersambung dengan apa yang Abyan ucapkan
"Sendiri?" Tanya Kalila lagi
"Sama abi, kamu perlu siapin apa gitu?"
"Siapin apa ya? Bunda kamu sukanya makan apa? Atau abi sekalian lah"
"Gak yang suka macem-macem, apa aja di makan asal ga pedas"
"Sama kayak aku?"
"Iya, aku bingung kenapa bunda sama banget kayak kamu"
Kalila emang bukan tipe yang suka makanan pedas, ada saatnya dia makan pedas, dan itu hanya ketika tamu bulanannya datang. Selebihnya, mungkin hanya untuk mencicipin masakan rumah
"Buat aku, semakin pedas masakan, semakin ga nikmat makanannya"
"Kalo aku sama aja sih, yang penting kenyang"
"Kenyang versimu itu beda Kak, kalo versi aku, yang penting ada kecap"
Oh, dan Kalila si penikmat kecap, bahan utama untuk masakannya, dia ga bisa hidup tanpa kecap. Jadi cara masak Kalila kayak gini, dia bikin 1 menu yang sama untuk Kalila dan Abyan, cuma di bikin 2 versi, yang ga pedas sama yang pedas. Karna Abyan bukan tipe orang yang selalu legowo makan makanan yang gaada pedasnya, dan Kalila yang ga bisa makan pedas sama sekali
Dan untungnya, Zia termasuk ke tipe si ayah, yang bisa nerima makanan pedas, walaupun itu kadang juga di kasihnya, kalo Kalila meleng ajaa
"Oh iya, kata bunda sama Alia juga"
"Aku udah lama banget ga ketemu dia, udah sekolah ya Kak, Alia?"
"Udah masuk SD kelas 2 tahun ini, udah ga lucu, aku lebih milih Zia sekarang daripada dia"
"Dulu kamu sering bawa dia ke kampus, sampe akhirnya ada gossip kamu hot daddy"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Time
Short Story"Dia pergi, bahkan sebelum aku menyadari perasaanku sendiri" - Abyan Danish Pradipta "Aku mencintaimu tanpa batas, kamu mengetahui itu tanpa balas" -Kalila Ghania Hifza #1 - skripsi (December, 2020) #1 - lecture (May, 2021) Cerita hanya fiktif belak...