Zia dan Sean tumbuh jadi anak yang baik, si Zia jadi anak yang pandai, cantik, sholehah persis kayak Kalila, cuma sifat keras kepala dan ga mau ngalahnya Abyan banget. Dan si bungsu tumbuh jadi anak yang tampan, dan sangat menyayangi kakaknya, mereka saling melengkapi
"Ade, jangan larii!!" Kata Zia, hari ini mereka sedang liburan ke daerah Ancol, Abyan yang mengajak, walaupun Kalila sudah menolak karna Zia dan Sean sudah terlalu banyak di manja oleh sang ayah
"Kakak, ga mau pegang" tolak Sean pada saat Zia ingin menggandeng tangannya
"Bunda, ade ga mau gandengan" adu Zia, dia sangat menyayangi Sean bahkan sang adik harus selalu berada di sampingnya
"Itu udah gandengan sama ayah" tunjuk Kalila ke arah ayah dan anak itu, Sean sebenarnya sangat dekat dengan Kalila, mereka seperti tertukar, Sean yang lengket dengan Kalila dan Zia yang lengket dengan Abyan. Tapi entah kenapa, mereka sekarang malah bertukaran seperti ini
"Ade ayo sama kakak" ajak Zia yang masih berusaha menggandeng tangan Naka
"Ga mauuuuu" protes Sean sambil memberontak, Zia yang tidak sengaja kaget karna jeritan Sean berlari kepelukan Abyan
"Ayahhhh~~~" teriak Zia dalam pelukan ayahnya, Zia walaupun sudah besar dia masih sangat manja, bahkan lebih manja dari Sean, Zia gampang kaget dan tidak bisa di bentak membuat Abyan terkadang kerepotan dengan sifat manja Zia
"Gapapa ade ga sengaja" kata Abyan sambil menenangkan Zia
"Ade ga mau sama kakak" kata Zia sambil terus menangis
"Mau, tapi nanti yaa, Sean baru bangun jadi masih penyesuaian" kata Abyan menjelaskan
"Ayah gendong" kata Sean yang merentangkan tangannya, hal ini jarang sekali terjadi, dan kalaupun terjadi seperti sekarang berarti Zia dan Naka sangat merindukan ayahnya
Wajar saja, 3 hari yang lalu Abyan ada menghadiri seminar kampus di Malang yang mengakibatkan Zia dan Sean terus menanyain kabar ayahnya
"Susah dong ade" kata Kalila menengahi mereka
"Tapi gendong kakak bisa bundaaa" kata Sean yang tidak ingin kalah
"Kakak turun yaa gantian sama ade Sean" bujuk Kalila dan dihadiahi gelengan oleh Zia, dia sudah feeling kalau Zia sedang keras kepala
"Bundaa" sekarang giliran Sean yang merengek minta di gendong oleh sang ayah
"Sama bunda aja yaa" tawar Kalila, memang seperti itu ketika Zia dan Sean ingin di gendong oleh Kalila, maka Abyan yang sukarela menawarkan diri
"Ga mauu" tolak Sean, dan Sean pun sama sedang dalam mode keras kepalanya
"Duduk dulu aja yah" kata Kalila, dia sudah mengubah panggilannya untuk abyan, tidak lagi memanggil dengan sebutan "kak" karna pasti akan tertukar dengan Zia
Abyan mendudukkan Zia dan Sean ke bangku panjang di kawasan Gelanggang Samudera Ancol, untuk melihat reaksi kedua anaknya yang sedang ingin diperhatikan
"Sekarang liat ayah" kata Abyan yang berjongkok di depan kedua anaknya
"Kenapa pada cemberut gitu? Ga suka jalan-jalan sama ayah sama bunda?" Tanya Abyan
Zia dan Sean hanya diam dan menggelengkan kepalanya
"Kenapa rebutan di gendong ayah? Kakak sama adek kan bisa jalan sendiri-sendiri"
"Ade ga mau di gandeng kakak" kata Kalila dengan suara kecilnya
"Kakak kalo gandeng ade kenceng banget, ade sakit tangannya" bela Sean
"Kak Zia kalo gandeng adenya jangan ke kencengan ya sayang, nanti tangan adenya merah" kata Kalila memberi pengertian untuk anak pertamanya
Zia yang diberi pengertian seperti itu hanya mengangguk sambil mengusap tangan Sean
"Ade masih ga mau di gandeng kakak?" Tanya Kalila, Abyan hanya menyaksikan bagaimana cara Kalila membuat akur mereka kembali
"Mau bundaa, cuma jangan kenceng, jangan ditarik juga" kata Sean lirih
"Kakak minta maaf ya ke ade" kata Kalila, selalu dia mencontohkan meminta maaf yang baik, yang sopan dan dengan nada yang lembut
"Ade Sean, kak Zia minta maaf yaa" kata Zia sambil menggenggam kedua tangan Sean
"Iyaa" jawab Sean dan langsung memeluk kakaknya
Kalila dan Abyan hanya menyaksikan interaksi kedua anak mereka, yang saling mengasihi dan menyayangi, betapa beruntungnya Kalila memiliki mereka, buah hatinya, kesayangannya
"Bun, kalo bikin 2 lagi kayak mereka mau ga?" Kata Abyan sambil berbisik ke Kalila
"Jangan ngaco aja kamu" kata Kalila mengeluarkan kata andalannya
"Udah sana urus tiket masuknya" usir Kalila dengan mendorong pinggang Abyan
"Kakak sama ade tunggu disini sebentar sama bunda yaa, ayah mau beli tiket masuk dulu" kata Abyan sambil mengusap kepala anaknya
Zia dan Sean yang sudah kembali akur menjawab perkataan sang ayah dengan menganggukan kepalanya saja, karna mereka sedang asik bermain berdua
Kalila tidak menyangka akan jadi seperti ini sekarang, mempunyai 2 anak dengan Abyan, sang dosen tampan di kampusnya. Abyan, yang dulu sempat Kalila selip kan namanya dalam sholat malamnya, yang sempat mempunyai keyakin untuk bisa bersama, yang sempat Kalila perhatikan dalam diamnya, dan yang sempat Kalila semogakan dalam hidupnya
Sekarang kesempatan itu sudah dia dapatkan, walaupun harus melalui berbagai rintangan, Kalila bersyukur karna Tuhan memang sudah mentakdirkan dia bersama Abyan, menjadi imam dan kepala rumah tangga bagi dirinya juga anak-anaknya
Doa malamnya terkabul, dan semua Kalila simpan baik dalam hatinya, tentang Abyan yang mencuri hatinya waktu pertama kali mengajar, dan tentang Kalila yang sudah jatuh cinta dengan Abyan sejak pertama kali ditegurnya.
🌱🌱🌱
Hai reader-nim,,
Ini jadi special chapter terakhir di book ini, maaf yang keputusan aku untuk membuat sequel tentang mereka harus dibatalkan, karena aku mau cari yang fresh dengan ceritaku dan aku berharap kalian ga kecewa yaa, salam dari Abyan dan Kalila serta Zia dan Sean
Terimakasih sudah setia membaca kisah mereka, tetap semangat dan jangan lupa selalu berdoa untuk keselamatan negara yaa, jaga kesehatan dan patuhi selalu protokol kesehatan, ayo kita cegah penyebaran covid-19 bersamaa
Untuk yang ingin tau ada cerita apa pengganti "Our Time" yuk mampir baca cerita baru aku
Cerita aku yang ini ringan banget, minim konflik dan based on true story cuma karna untuk kepentingan penulisan, ada beberapa part yang aku tambahin, ayuk ramaikan
Aku tunggu kalian di kisahnya Dirga dan Niana yaa, jangan lupa selalu sisihkan bintang kalian dan comment terus 😊😊
Wassalamualaikum
Jakarta, 07 Oktober 2020
Moviecastle, KES
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Time
Cerita Pendek"Dia pergi, bahkan sebelum aku menyadari perasaanku sendiri" - Abyan Danish Pradipta "Aku mencintaimu tanpa batas, kamu mengetahui itu tanpa balas" -Kalila Ghania Hifza #1 - skripsi (December, 2020) #1 - lecture (May, 2021) Cerita hanya fiktif belak...