Kalila ragu, dia belum sepenuhnya yakin dengan Abyan, banyak hal yang membuat dia merasa harus mempunyai batas yang besar untuk orang di sekitarnya. Termasuk Abyan
🌱🌱🌱
"Kak" panggil Kalila, ini sudah malam Abyan sudah ngantuk hanya untuk menjawab panggilan istrinya
"Hmm.." jawab Abyan setengah sadar
"Besok, Kal boleh pergi?" Tanya Kalila ragu
"Kemana?" Tanya Abyan sambil membuka matanya, dia sudah tidak terlalu mengantuk hanya dengan mendengar ucapan Kalila
"Ke.. ke makam" jawab Kalila ragu
"Sendiri?" Tanya Abyan lagi, posisinya sudah duduk menyender di kepala ranjang
"Iya" jawab Kalila masih ga yakin
"Boleh, aku boleh ikut?" Tawar Abyan
"Hmm..? Emang Kakak ga kerja?" Tanya Kalila
"Abis sholat jumat aja ya, aku biar masuk setengah hari aja" kata Abyan, dia ga mau ga amanah sama kerjaannya
"Gapapa? Ntar di cariin orang kantor" tanya Kalila
"Enggaklah, orang aku yang punya perusahaannya" kata Abyan bercanda
"Sombong terus"
"Gapapalah, ke kamu ini"
"Semoga besar Zia ga kayak kamu"
"Aamiin, aku juga ga mau Zia kayak aku, aku maunya Zia kayak bundanya, aku mah brengsek Kal, ga perlu ditiruin"
"Tadi sombong, sekarang ngerendah"
"Yaudahlah, tidur aja yuk. Aku ngantuk kamu ajak ngobrol, besok aku jemput"
🌱🌱🌱
Hari ini, setelah 2 tahun berumah tangga, akhirnya Abyan mengunjungi makam mertuanya. Bukan lagi sekedar mendapat cerita dari keluarga Kalila, dan mendapat kabar dari mata-matanya.
"Doa dulu yaa" kata Abyan dan diangguki oleh Kalila. Mereka juga membawa Zia yang sudah mulai tumbuh menjadi gadis cantik ke banggaan orangtuanya
Setelah berdoa dan menabur bunga, Kalila pamit untuk bertemu penjaga makam keluarganya untuk sedikit berdiskusi tentang makam orangtuanya, meninggalkan Abyan yang masih memandang nisan mertuanya
"Maafin Abyan ya Yah, Ma. Belum bisa buat anak kalian bahagia, selalu nyakitin hati Kalila. Terimakasih sudah menjaga Kalila sebelum Abyan datang untuk menikahinya, Abyan akan selalu jaga mereka, tolong perhatikan kami dari atas sana ya Yah, Ma. Abyan akan berusaha sebaik mungkin untuk rumah tangga Abyan" kata Abyan dalam hatinya
"Udah kak?" Tanya Kalila
"Udah, Zia sama ayah yuk" kata Abyan sambil mengambil Zia dalam gendongan Kalila
"Ikut ke kantor ya bun" kata Abyan setelah masuk ke dalam mobil
"Ga ah, nanti ganggu" tolak Kalila
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Time
Short Story"Dia pergi, bahkan sebelum aku menyadari perasaanku sendiri" - Abyan Danish Pradipta "Aku mencintaimu tanpa batas, kamu mengetahui itu tanpa balas" -Kalila Ghania Hifza #1 - skripsi (December, 2020) #1 - lecture (May, 2021) Cerita hanya fiktif belak...