Special Chap [Abyan Kalila]

886 25 0
                                    

Hari itu hari senin, Kalila sedang menunggu kelas selanjutnya dipelataran masjid kampus sehabis sholat zuhur, sambil memainkan handphonenya, ia duduk sambil meluruskan kakinya yang terbalut kaus kaki. Karena area itu adalah area batas suci, maka tidak ada batasan untuk laki-laki dan perempuan.

"Kal, mata kuliah management katanya ganti dosen?" Tanya Fiona baru selesai dengan sholatnya.

"Gak tau aku, kamu kata siapa?" Kalila membalas pertanyaan temannya dengan gelengan, dia memang agak kurang update untuk info kampus, untung ada Fiona yang menjadi sumber informasinya.

"Tadi anak-anak banyak ngomongin, yang jadi penggantinya masih muda, single, terus katanya laki-laki dan tampan" Fiona mendeskripsikan dosen muda yang ia dapat informasinya dari anak-anak kelas mereka.

"Ketua kelas udah infoin di grup?" Kalila seperti tidak tertarik dengan ciri-ciri si dosen baru, ia hanya ingin tahu info itu benar atau tidak.

"Udah nih, namanya Abyan Danish Pradipta. Lo kenal Kal?" Lagi, Kalila menggelengkan kepalanya tanpa bersuara.

"Gapapa deh asal ganteng, ga masalah" Fiona seperti tidak peduli dengan yang lain selain fakta bahwa sang dosen pengganti itu tampan.

"Kalo ganteng doang tapi ternyata nyusahin mahasiswa gimana? Masih mau ngarepin ke gantengannya?" Ledek Kalila sambil memasang sepatunya.

"Yaa kalo itu kan bisa di kondisikan, asal enak dipandang ya ga masalah" jawaban nyeleneh Fiona sukses membuat Kalila mengembangkan senyumnya.

Mereka beranjak dari pelataran masjid kampus, meninggalkan beberapa orang yang sedang memasang alas kaki mereka tidak terkecuali si dosen pengganti Abyan Danish Pradipta yang tidak sengaja mendengar percakapan keduanya.
.
.
.
Mata kuliah management sudah masuk waktunya, banyak anak-anak yang ternyata penasaran dengan sang dosen baru hingga merelekan mereka duduk paling depan, memang desas desus tentang dosen baru yang masih muda dan tampan menjadi obrolan menarik dikalangan mereka, Kalila bukan tidak tertarik tapi ia lebih memilih diam sambil memasang kupingnya baik-baik jika sudah mulai membicarakan si dosen baru.

"Assalamualaikum class, selamat siang" sapa seseorang yang baru masuk ruang kelas mereka, kemeja maroon dengan sepatu pantofel mengalihkan atensi peserta kuliah, ditambah rambutnya yang setengah basah sehabis sholat menjadikannya pusat perhatian.

"Perkenalkan saya Abyan Danish Pradipta, saya dosen pengganti untuk mata kuliah management dan bisnis di semester ini, saya juga diberi amanah untuk menjadi dosen pembimbing kakak tingkat kalian" dosen baru yang bernama Abyan memperkenalkan diri.

"Ada pertanyaan?" Sang dosen mengajukan pertanyaan kepada para mahasiswanya, sambil mengamati satu per satu mahasiswa yang hadir dalam kuliahnya. Matanya terus melihat para mahasiswa, sampai ia terpaku pada satu mahasiswi yang duduk ke tiga dari baris paling belakang, hijab hitam, celana kulot hitam dan kardigan hijau sage menjadi pilihannya untuk berkuliah.

"Pak, umur berapa?" Tanya salah satu mahasiswi yang cukup cantik di kelas.

"Saya InsyaaAllah tahun ini 28" jawab Abyan lugas, ia tebak pasti ada saja mahasiswa di kelasnya yang lebih mementingkan usianya daripada mata kuliah yang diampu.

"Sudah menikah pak?" Lanjut mahasiswi selanjutnya.

"Belum" Abyan menjawab dengan membuka laptopnya untuk menampilkan RPS dan kontrak perkuliahan.

"Saya boleh daftar ga pak?" Salah satu mahasiswi Abyan melontarkan pertanyaan menggoda yang tentu saja disuraki oleh mahasiswa yang lain, Kalila yang menyaksikan interaksi mereka sedari awal hanya bisa tersenyum sambil sesekali melihat ekspresi Abyan.

"Memang saya buka pendaftaran apa? Saya belum ada pikiran untuk cari calon istri, dan juga saya usahakan tidak mempunyai hubungan lebih dari sekedar mahasiswa dan dosen. Jadi daripada pertanyaan kalian makin ngawur, saya tampilkan kontrak kerja saya selama perkuliahan berlangsung. Perhatikan dan diingat! Kalau perlu dicatat agar kalian paham bagaimana cara mengajar saya" Abyan menjawab pertanyaan nyeleneh mahasiswinya sekaligus memberikan arahan kepada para mahasiswanya.

Our TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang