Time' 04

1.8K 87 0
                                    

Semuanya sudah terjadi, iya. Pernikahan Abyan dan Kinara, dihadiri seluruh keluarga, termasuk Kalila. Kenapa? Karna Kalila harus datang dan menyaksikan semua itu agar keluarganya tidak curiga dengannya, simpel. Kalila adalah manusia yang tidak ingin memperlihatkan kesedihannya di depan orang lain, termasuk Abyan.

Semua sedang berkumpul di ruang keluarga kediaman Siska, setelah acara pernikahan yang di selenggarakan di aula dekat rumah Siska, mereka memutuskan untuk berkumpul sebentar untuk mengistirahatkan tubuh mereka dan baru pulang ke rumah masing-masing, tidak terkecuali Kalila. Dia juga pulang ke rumahnya di pondok indah, lebih tepatnya rumahnya Abyan

Jarak rumah Kalila dengan rumah Siska cukup jauh, rumah Siska yang berada di kawasan cibubur mengharuskan dia untuk membawa kendaraan sendiri, ya mobil. Sebenarnya Kalila berangkat bersama dengan keluarga Afifah namun karna ada urusan yang harus segera di urus oleh Afifah jadinya Kalila pulang menggunakan mobil Abyan yang sengaja dia tinggal di rumah Siska kalau ada keadaan darurat. Siska itu hanya tinggal ber 3 dengan anaknya, Rian yang notabenenya adalah kakak Kinara belakangan ini memilih tinggal sendiri di kawasan Kuningan karna letak kantornya yang terlalu jauh dari rumahnya, dan alhasil, Kinara lah yang selalu bersama ibunya

"Kal, pulangnya bareng nggak?" tanya Fitri tante dari Kalila sekaligus ibu dari Rio

"Jauh kemana-mana lah tan. Kal ke pondok indah terus tante ke depok, jalan-jalan si ya jalan-jalan, tapi itu gak jauh ke sana juga. Kal bisa sendiri kok, lagian tinggal lewat tol ini" kata Kalila

"Kamu dari jamannya SMA nggak mau banget ngerepotin orang sih, kalo tante nawarin berarti tante sanggup nganter. Daripada nyetir sendiri, di tumpangin lebih enak loh" kata Fitri membujuk Kalila, Abyan yang daritadi memperhatikan interaksi keduanya memilih diam dan terus menunggu jawaban dari Kalila

Walaupun mereka menikah karna dasar perjodohan, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa Abyan sudah menyayangi Kalila sebagai istrinya, dia juga khawatir dengan keselamatan Kalila kalau harus berkendara sendiri mengingat sebelum menikah dengan Kinara dia yang selalu mengantar Kalila walaupun ke tempat terdekat sekalipun

"Kalo Kal bilang bisa sendiri ya berarti Kal bisa sendiri tante. Makasih, tapi Kal kan udah besar, kalo kayak gini terus Kal nggak bisa mandiri. Kalo tiba-tiba harus tinggal sendirian gimana? Cuma Kal doang misalkan, terus karna dulu Kal sering di bantuin sama orang lain Kal jadi gak bisa mandiri, Kal juga yang repot nanti, ini tuh itung-itung Kal belajar mandiri pake banget tante" kata Kalila

"Kamu ngomong apa si Kal? Emang kamu mau kemana harus tinggal sendiri? Kamu kan udah ada Abyan, ada tante-tante, banyak keluarga besar. Ngomongnya kenapa begitu? Jangan bikin takut Kalila, tante nggak suka" kata Fitri

"Kalila ngomong bener kok, maksudnya Kal kan Kal udah dewasa kalo misalkan banyak kendaraan nggak perlu lah ngerepotin orang lain, asal Kal bisa lakuin sendiri ya Kal jalanin sendiri"

"Kamu pulang sama saya Kalila" kata Abyan yang sudah menyambar kunci mobil yang di pegang Kalila

"Eh tapi Kal-"

"Kamu pulang sama saya atau nggak ada yang nganter kamu pulang sama sekali" kata Abyan tegas.

Kalila hanya bisa menghela nafas dan mengambil tas yang dia bawa, pamit kepada semua keluarga dan berjalan menyusul Abyan ke mobil

Di mobil

"Seharusnya nggak usah di anter gapapa kali kak, kan tadi masih banyak tamunya. Kasian tante Siska berdua aja sama Kinara. Lagian juga Kalila tau jalan pulang kok, ada maps juga" kata Kalila membuka suara

"Biasanya juga kamu yang langsung minta saya temenin kalo mau kemana-mana" kata Abyan sambil fokus ke depan

"Yakan sekarang beda, lagian Kal juga mau biasain diri buat apa-apa sendiri, dari kecil di manja terus. Kalo misalkan tinggal sendiri jadi nggak biasa, soalnya apa-apa di bantuin orang terus. Kalo bisa sendiri ngapain minta bantuan orang? Udah susah tambah susah lagi nanti"

Our TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang