Time' 09

2.1K 103 1
                                    

Keluarga Kalila sudah pulang dari liburannya, dan ini adalah bulan kedua dia ikut berkumpul bersama mereka. Sebelum Kalila pergi ke tempat berkumpul keluarganya dia menyempatkan untuk mengunjungi makam ayahnya yang tidak jauh dari rumah nenek

Setelah membaca doa di depan makam sang ayah, Kalila termenung sambil mengusap nisan ayahnya. Nisan yang bertuliskan nama sang ayah dia usap dengan kelembutan dan sangat pelan, sambil memutar memori indah bersama ayahnya

Airmata Kalila jatuh, dia sudah tidak kuat dan ingin mengakhiri semua, namun dia tidak bisa karna dia harus menjalankannya setelah dia wisuda dan itu satu bulan lagi

"Yah, Kalila mau pergi dari mereka. Tapi menurut ayah Kalila bisa gak? Ngomong-ngomong Kalila jadi aneh sebut panggilan itu. Apa karna Kalila jarang nyebutinnya ya? Padahal Kalila mau banget panggil suami Kalila dengan sebutan itu kalo nanti kita punya anak, tapi bulan besok aja Kalila harus ninggalin dia.
Sakit tau yah hati Kalila sebenernya, tapi ya gimana? Kata ayah kita harus ngebales semua kebaikan orang kan? Itu balasan Kalila untuk mereka yah, ayah gak marahkan? Kal bahagia kalau mereka bahagia, nanti ayah datang ke mimpi Kalila biar Kalila makin seneng ya yah. Sekarang Kalila pulang dulu, mau ketemu Mytha sama Kinara, InshaAllah kalo Kalila gak banyak urusan Kalila dateng kesini lagi. Assalamualaikum ayah" kata Kalila, dia menceritakan semuanya sambil menangis

.
.

Setelah dari makam Kalila segera pergi ke rumah neneknya karna dia sudah di telpon untuk segera hadir.

Seperti biasa dia jadi yang terakhir datang di dalam kumpul keluarga dan selalu di acuhkan setelah Kinara datang bersama Abyan

"Dari mana lo?" tanya Mytha

"Abis dari makam" jawab Kalila

"Lo nangis Kal?" tanya Mytha dan sontak membuat Abyan langsung menoleh ke arah Kalila

Abyan melihat mata Kalila sedikit bengkak dan hidungnya yang memerah serta suara Kalila yang sedikit parau

"Lo kejer di makam?" tanya Mytha lagi

"Lo sama siapa kesana?" sekarang giliran Rio yang bertanya. Tapi belum ada satu pun pertanyaan mereka yang Kalila jawab

"Kalila!" panggil Rio dan Mytha bersamaan

"Apa? Aku gapapa, lagian wajar kali kalo nangis orang kangen. Masa gak boleh" kata Kalila akhirnya

"Kenapa ke makam gak ngomong dulu si, kan gue juga mau ikut" kata Rio

"Ya sendiri aja si, kan bisa" kata Kalila

"Engga ah takut" jawab Rio, dia memang sangat penakut

"Modelan Rio mau ke makam sendirian, ke kamar mandi aja ribut minta temenin" kata Mytha

"Kayak elo engga aja Ta, lo gak inget lo juga gak berani tidur kalo lampunya mati?" jawab Rio, Kalila hanya mendengarkan saja

"Kalila juga gitu-gitu penakut tau kalo sendirian di rumah. Iya kan Kal?" kata Mytha mencari teman. Sebenarnya iya karna dulu Kalila selalu di temani Asha, tapi sekarang sudah tidak karna Kalila sudah terbiasa

"Kalo si Dipta lagi ke Cibubur lo ngungsi ke rumah tante Asha dong Kal" tanya Rio

"Enggaklah, ngapain. Aku aja jarang ke rumah tante Asha sekarang" jawab Kalila, iya dia selalu sendiri bahkan setelah statusnya berganti

"Sendirian di rumah? Berani?" tanya Rio, dia emang super kepo

"Iya" jawab Kalila

"Masa? Lo gak inget kalo dulu lo ngekepin gue karna mati lampu Kal?" tanya Mytha, iya Kalila sangat takut gelap

Our TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang