Datangnya si Biang Masalah

279 37 2
                                    

SKANDAR

Aku tengah menyapa tamu-tamu di pesta pertunangan palsuku, ketika tiba-tiba saja musik dari sebuah piano yang dimainkan oleh seorang pianis yang berada diruangan itu berbunyi. Seorang gadis dengan gaun merah terang muncul dari balik kerumunan. Rambutnya disanggul , lalu disisakan sebagian didepan. Gaun panjangnya yang terbelah hingga bagian paha menunjukkan kesan seksi pada gadis itu. Itu pertama kalinya aku melihat seorang gadis biasa-biasa saja berubah total saat didandani. Dan, kupikir itu hanya terjadi di film-film saja. Tidak. Gadis itu sangat menawan malam ini.

Ntah darimana tiba-tiba saja ada seseorang yang memutar lagu A Thousand Years milik Christina Perri. Gadis itu berjalan di tengah keerumunan banyak orang. Namun, ntah mengapa hanya ia yang ada dipandangan mataku. Saat ia berdiri tepat dihadapanku, kakinya tanpa sengaja menginjak gaun panjangnya, dan untung aku sigap untuk menariknya ke pelukanku saat ia hampir terjatuh.

Acara pertunangan pun dimulai. Aku memasangkan sebuah cincin emas putih jari manis kiri milik Mima, dan juga sebaliknya. Setelah memasangkan cincin satu sama lain para pasangan pada umumnya akan berciuman. Namun, aku tidak tahu akan memulai dari mana ciuman ini. Gadis bodoh dihadapanku ini sama sekali tidak melirik kearahku. Ia malah asik memperhatikan cincin ditangannya dengan senyum yang ntah mengapa bisa sangat lebar seperti itu.

Karena pandangan semua orang mengarah pada kami berdua, akhirnya aku memutuskan untuk mencium pipi kiri gadis itu. Dan apa yang terjadi? Gadis itu shock berat! Tiba-tiba saja ia menatapku dan kedua matanya melotot kaku, mulutnya membuka dan wajahnya memerah secara alami. Sebagian tamu undangan mulai tertawa melihat reaksi gadis itu, untung saja aku segera mengambil tindakan untuk memeluknya dan menyembunyikan wajah bodohnya didekapanku. Dan,untungnya saja gadis itu jauh lebih pendek dariku.

"Stop!" teriak seseorang dari arah, ntah dari arah mana ia muncul. "Batalkan pertunangan ini!" teriaknya. Semua orang terkejut dan menatap kearah wanita yang datang tanpa diundang tersebut.

"Buat apa kau kesini?" tanyaku dingin pada gadis yang berteriak itu.

"Aku hanya ingin memberitahu kepada kalian semua, disini. Bahwa dia!" gadis itu menunjuk kearahku. Sementara aku masih terus membekap gadis Asia itu didadaku. "Hanya berpura-pura bertunangan dengan gadis itu untuk menghindari gosipnya yang ternyata penyuka sesama jenis!" PLAK! Tamparan keras dari Soumaya mendarat di wajah Libby, mantan pacarku.

"Pergi kau dari sini." ucap Soumaya.

"Aku akan membuktikan kepada kalian semua, bahwa Skandar tidak akan pernah menikahi gadis itu."

"Siapa bilang? Kalau aku menikahinya, apa yang akan kau lakukan? Kau berani menjamin?" tanyaku. Kulirik Libby dengan penuh emosi, membuat ia salah tingkah.

"Tidak. Kau tidak boleh menikah dengan siapapun, selain aku!" teriaknya seperti orang kesetanan. Theo datang, kemudian langsung menariknya menuju keluar gedung. Aku melepaskan dekapanku dari gadis itu. Hampir saja aku melupakan gadis yang sedari tadi kupeluk tanpa bisa bernafas.

"Tenang saja, aku pasti akan menikahimu. Aku janji.." ucapku sambil memegang kedua sisi wajah gadis itu. Lalu mencium keningnya.

***

Hello, London?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang