Malam Tak Terlupakan

289 37 1
                                    


MIMA 

Oke, oke. Sepertinya sekarang aku akan pingsan. Bagaimana tidak? Skandar mencium pipiku dan saat ini ia mencium keningku!!! Bukan hanya itu! Ia juga mengatakan dihadapan semua orang bahwa ia akan menikahiku! Ya Tuhan, apakah ini nyata? Apa aku sedang bermimpi saat ini? Jika ini benar-benar bermimpi, tolong jangan bangunkan aku!!!

Yah,meskipun aku agak kesal dengan perlakuan Skandar barusan. Membekapku lumayan lama didadanya. Tapi, ah sudahlah. Gadis manapun pasti mau mendapatkan kesempatan sepertiku, kan? Oh iya! sehabis dari sini aku HARUS membuat status di Facebook, Twitter dan Instagramku!

 Eh tapi sebentar.
Bagaimana sebaiknya kata-katanya, ya?

'Duch, senengnya aku dicium my prince! Muah' 

Begitu?

 Oh tidak itu berlebihan. '

Hahaha, gue dicium bro! Dipeluk, ditunangin terus mau dinikahin!' 

ah, kata-kata itu agak mencerminkan bahwa aku bukan wanita baik-baik. Bagaimanapun aku harus memilih kata-kata yang tepat, tidak berlebihan, dan membuat teman-temanku percaya serta iri terhadap status baruku. Hahaha! Apakah aku terlihat seperti iblis saat ini? 

Tidak kan? Hehehe

Oh baiklah, siapapun yang melihatku akan mengatakan bahwa aku seperti malaikat seksi dengan sayap putih.

Sebuah lagu kembali mengalun. Aku tidak perduli lagu apapun itu, karena tak sampai beberapa saat setelah lagu itu mulai, seorang pelayan datang membawa strawberry bersama Nutella dan susu soda kearah meja hidangan. 

Mataku mulai liar saat mendapati banyak makanan disana. Baru saja aku akan berjalan kearah meja tersebut, Skandar menarikku untuk berdansa. Aku sempat kebingungan saat itu. Bagaimana ini? Aku sama sekali tidak dapat berdansa.

Skandar yang jauh lebih tinggi dariku memegang pinggaku. Ya ampun, apa ini. Gaun yang dipilihkan oleh Kak Soumaya untuk hari pertunanganku ini sangatlah seksi dan terbuka. Dibagian punggung hingga pinggul terbuka tanpa benang sehelai pun.

Sejujurnya aku sangat malu, yah karena di negaraku mungkin jika aku memakai pakaian seperti ini aku akan dipukuli hingga babak belur, tak berbentuk manusia lagi oleh ayahku.

Aku kini berada dihadapannya. Didepannya. Aku merasa bahwa kini aku adalah Bella Swan, dan Skandar adalah Edward Cullen saat berdansa pesta prom night

Wajahnya sangat tampan. Kedua alisnya sangat tebal, kulitnya putih, ia menatapku dengan mata coklatnya. Tatapannya begitu hangat. Kedua bibir tipisnya, bahkan pori-pori wajahnya terlihat sangat sempurna dimataku.

Saat menatapnya, aku berharap malam ini adalah malam paling indah di pesta palsu kami. Sayang, bukan dansa yang indah yang kami dapatkan aku malah tanpa sengaja  menginjak kaki kanan milik Skandar .

Skandar terjatuh dan..
menimpaku.

Hello, London?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang