✎FBRS-1

6.7K 306 85
                                    

"Dasar pakboi."

✎Fuckboy_

        Pagi ini cuaca sangat tidak mendukung, lihat saja awan yang berwarna abu-abu, angin yang bertiup lumayan kencang, membuat manusia malas bangun dari tidur nya padahal jam sudah menunjukan pukul 6 lewat 45 menit, yang artinya 15 menit lagi pagar sekolah akan di tutup.

Drttttt drrtttt..

Dering telfon berbunyi yang pemilik nya masih terlelap.

Sudah hampir 20 x pangilan yang tidak di jawab itu.

Sampai akhirnya sang empu terusik.

"Ada apasih? Gangu aja lo!" Ia mengangkat telfon dengan keadaan belum seutuh nya sadar dan tidak melihat siapa yang menelfon nya itu.

"Woyy udah jam berapa ini?, kok lo belum sampe? Ha? Jangan bilang lo baru bangun naaaaa!." 

"Iya leen tahu aja lo, emang ini jam berapa dah?" Balas ANA pada MAYLEEN teman sekaligus sahabat nya.

"jamilah kurang bohay!  Bentar lagi jam 7, gece lo berangkat kalo nggak mau berurusan sama guru BK  lagi!" Omel mayleen.

Tut tut

Ana langsung berlari kekamar mandi dan mencuci muka tanpa mandi, lalu menganti baju nya dan tak lupa menyemprotkan minyak wangi ke tubuh nya dengan jumlah yang tidak sedikit.

"MAMAAAA ANAA TELAT LAGI " ana berlari menuruni tangga rumah nya yang sepi + kosong.

Kosong kenapa teriak naa?.

"Biiiiii ana berangkat dlu yaaa.." ana berlari kesebrang  menuju halte bus.

"Duhh gimana nih, nggak keburu kalo gini mah" monolog ana yang tak luput memandang jam nya.

Belum 5 menit ana berdiri di halte
Sebuah sepeda terparkir di depan nya.

Ana mendongkak menemukan sang pemilik sepeda yang sudah ia duga.

"Telat ya neng?, bareng abang aja yuk, gimana?" Ucap si cowok itu.

"Mending gue telat dari pada bareng sama lo, ogah ya!" Tolak ana.

"Aelah neng ana gitu amat sama bang shuyang" yap ia shuyang musuh bebuyutan Ana sejak dulu.

"Neng neng, bodo sana lo jalan " dalam hati ana sebenarnya ingin cuma kan gengsi aja masa iya nebeng sama musuh nya kan?.

"Bener nih neng?, nggak nyesel kan?" Goda shuyang.

"Nggak! Sono sono" usir ana.

"Ya sudah biarin aja nanti kena sama si xian lagi, yuhuu dadahh" shuyang hendak menjalankan sepeda nya dengan cepat ana menahan nya.

"Eitsss ya sudah gue bareng daripada telat" ana menyengir khas nya.

"Yehhh, ya sudah buruan naik" ajak shuyang.

"buruannn jalan" teriak ana.

"Sabar ya ampun, lo berat tahu."

Fuckboy |Ren Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang