✎FBRS-36

1.2K 146 13
                                    

Happy reading!.

Fuckboy_

Satu bulan kemudian..

Akhir akhir ini ana lebih sering melamun di balkon rumah.

Jarang sekali keluar rumah.
Yuna sudah beberapa kali mengajak nya belanja dan juga jalan jalan.
Tapi terus saja ana menolak.

Malas. Itulah alasannya.

Tapi ia malah semakin rajin belajar dan jarang bolos tentunya. Nggak ada teman bolos nggak asik.

"Ana yuhuuu!" Teriak yuna masuk ke kamar ana tanpa ketuk pintu dulu tentunya. Sopan sekali memang adik nya ini.

"Ketuk pintu dulu bangke!" Umpat ana.

"Eh iya lupa, mon maap, oke ulang" dengan bodoh nya yuna keluar dan mengetuk pintu.

"Puntennn paket!!"

"Adek siapa sih lo?"

"Heh! Gini gini gue adek lo"

"Oh"

"Si anjir oh doang" kesal yuna "ada mingzha sama mayleen noh"

"Suruh masuk aja"

"Gue suruh balik, lo nya nggak mau main"

"Bego, tamu lo usir!" Ana bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar sambil meminting leher yuna karena kesal.

"Galau mulu lo" ledek yuna saat mereka sampai di ruang tamu.

Dan Benar, kosong, pea sekali yuna ini.

"Lo serius ngusir mayleen mingzha?" Ujar ana tanpa mengubris ejekan yuna.

"Kagak, noh anak nya lagi ngoprek dapur" tunjuk yuna.

Ana hanya bergumam.

"Harus nya besok shuyang pulang kan?"

"Hm"

"Lo seneng dong!"

"Hm"

"Mulut lo ke lem apa gimana sih na?, ham hem teros" kesal nya.

"Iya gue seneng, tapi kemaren chat dia aneh" akhirnya ia buka mulut.

"Aneh gimana?"

"Nih!" Ana memberikan ponsel nya.

Kuyang¿?

Jangan tidur larut malem, nggak baik.

Lusa gue pulang kok.

Tapi jangan nangis.

Ha?

"Maksudnya?" Heran yuna.

"Gue nggak tahu" idk:v

"Positif thingking anaa"

"Iya elah sans gue bukan bocah esdeh yang galau galau" ana mencomot bronis entah punya siapa.

"Anjir anaa bronis guee ituu!" Pekik mayleen dari dapur.

"Secuil doang leen!" Kekeh nya.

"Hilih, oh iya na, besok lo mau jemput shuyang di bandara?" Tanya mayleen setelah duduk di sofa depan ana.

"Kayaknya enggak deh, ada lomba gue harus ikut" lirih nya.

"Nggak apa lah, shuyang pasti paham"

Ana hanya bergumam.

"Oh iya yuna, gimana pdkt lo sama dianjia, lancar?" Mayleen berniat mengoda nya.

"Eh?" Kaget nya.

"Gibah mulu lo" minghza datang menimbrung.

"Palalo gibah"

Fuckboy_

Ana tengah berada di sekolah tetangga, ia mengikuti olimpiade.

Banyak yang tidak mneyangka, bad girl sekolah bisa mewakili olimpiade.

"Ana?, kalau lo nggak siap ngundur diri aja, lo nggak fokus gitu" saran dianjia, rekan olimpiadenya.

"Gue bisa kok"

Dianjia bukannya meragukan kecerdasan gadis ini, tapi ia melihat ada yang menganjal di pikiran nya.

Pasti shuyang. Itulah pikirnya.

Ana tidak fokus saat 3 kata di chat terakhir shuyang terlintas di pikiran nya.

Sampai olimpiade selesai.

Dan mereka hanya berhasil meraih juara 2.

Tidak seperti sebelumnya, ana juga dianjia sempat meraih juara 1.

"Na?" Tegur dianjia saat ana hanya melamun terua menerus.

"Sorry, gue nggak fokus"

"Nggak masalah"

✎Fuckboy_


Ana berjalan lesu menuju halte bus menuju rumah nya.

Tapi dering ponsel menghentikan langkah nya.

Tertera nama mingrui disana.

Tak biasanya mingrui menghubungi nya.

Dengan segera ia mengangkat panggilan itu.

"Hallo rui ada-"

"Na!, cepetan kesini, shuyang kecelakaan, RS. *****" potong mingrui membuat nya terkejut.

"Jangan bercanda lo rui, nggak lucu!" Ucap nya dengan nada tinggi.

"Gue emang suka bercanda na, tapi nggak kali ini!"

"Lo se-serius rui?" Lirih nya.

"Buat apa gue bercanda soal nyawa sih?"

Ana memutus pangilan sepihak dan berlari menuju pangkalan ojek.

"Mang anterin saya kerumah sakit dekat bandara ya, ayo mang cepet!"

Pikiran nya kalut.

Ia terus menahan air mata yang ingin turun.

Ia tidak boleh lemah.

"Makasih mang" ana memberikan uang lebih dan berlari menuju ruang IGD.

"RUI!, shuyang mana?!" Tanya nya pada dua teman shuyang yang masih setia menunggu dokter keluar ruangan.

"Shuyang masih di tangani dokter" jawab zeyu tenang.

"Tenang dulu na" ucap mingrui menenangkan, padahal dirinya sendiri juga panik.

Ceklek.

"Dok gimana keadaan teman saya?" Tanya ana cepat.

"Maaf-"

To be continue..

Jngn lupa votemen

Fuckboy |Ren Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang