#salamwritingmarathon
#challengemenulisbersama_tim3
Tag : redaksisalam_ped
Update, 30 Oktober 2021JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPADKU JUGA YAH! VOTE SEBELUM MEMBACA.
"Ngga," panggil Bina.
"Kenapa?" tanya Jingga menyahut.
"Ke Koperasi sebentar, yuk," ajak Bina. Suara cowok itu lirih, tidak bertenaga. Pasti ada masalah yang tengah dihadapinya.
Jingga menggeleng, "Kalau mau cerita, jangan di Koperasi. Di kantin aja," sarannya.
Bina mengangguk.
"Terserah lo aja," balasnya.
"Zukitojijika! Bantuin—awhh!" Baru saja ingin mendapat ketenangan, Jingga sudah diganggu dengan jeritan Lintang. Gadis itu memang akhir-akhir ini sering mengganggunya.
Jingga menoleh, wajahnya langsung masam. Di depan sana, Lintang masih memanggilnya 'Zukitojijika' sambil menjerit karena rambutnya dijambak oleh Vihar.
"Zukitojijika! Bantuin buset, gue timpuk muka lo, Har. Lama-lama muak gue sama lo! His." Jingga menghela napas berat.
Kelasnya sangat berisik, apalagi sekarang jamkos. Dan sebentar lagi memang bell istirahat kedua berbunyi. Memang sudah menjadi kebiasaan ketika jamkos dan mendekati waktu istirahat seperti ini, kalau tidak ramai di kelas, ya pasti ramai di kantin.
"Balik sini!" teriak Danin, cewek itu mulai bertingkah lagi.
"Astaghfirullah, dia bukan temen gue," ujar Intan sambil mengelus dada melihat Danin kembali berulah.
Ayang yang kini tengah sibuk memoles wajahnya dengan bedak pun tidak menghiraukan keributan di kelasnya. Justru dia senang, kelas ramailah yang menjadikannya betah berada di kelas XI Bahasa itu.
"Dia emang agak skizofrenia udah biarin aja. Biarin dia lakuin sesukanya, lagian bodo amat juga dia," celetuk Galih.
"Lo catok rambu di mana? Kok bukannya makin lurus malah makin kribo," ejek Dodit pada Kribo. Kribo adalah nama cowok yang memiliki rambut sama seperti namanya.
Kemarin cowok itu bilang akan mmencatok rambut kribonya agar lurus, tapi sampai sekarang rambut cowok itu masih tidak ada perubahan.
"Catokannya jangan-jangan patah. Karena rambut lo udah terlalu tebel," cetus Intan. Gadis itu kalau merasa gabut memang suka membalas ucapan-ucapan temannya.
"Pale lo!" sentak Kribo.
"Gue gak jadi nyatok rambut. Menurut agama gue, itu gak dibolehin. Dosa bro!" sahut Kribo. Intan mengangguk bersama Dodit.
"Oh gitu."
"Yoi!" balas Intan.
"Ngga, kalau dipikir-pikir, temen sekelas kita minim, ya, kewarasannya," lirih Bina berbisik di sebelah telinga Jingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELAKSA(TAMAT)
Teen Fiction[ SPIN-OFF TAITH HIR ] Bagi Bina, Jingga adalah gadis satu-satunya yang sangat dia cintai. Disaat orang-orang mengaguminya karena ketampanannya, Jingga... gadis itu berbeda. Jingga justru kagum dengan sifatnya yang katanya... mampu membuatnya bahagi...