Part 12

11 4 2
                                    

Duarrrr

"Eh, anak anjing anak kucing..."

"Hah?Apaan tuh!" Seru Bella dengan nada kaget.

Grace cengengesan.

"Apa yang jatuh?" Tanya Akira.
"I-itu, gue lagi nyuci panci buat adonan. Eh licin, panci nya melompat hehe" jawab Grace, dia adalah pelaku keributan di dapur.

"Hati-hati dong Grace, untung  gak kaca" sahut Bella.

"Hehe iya, maaf ya"

Akira dan Bella hanya mengangguk.

Mereka langsung melanjutkan pekerjaan mereka masing masing.

"Ra, gue kan buat kue masih belajar. Ajarin yah?" Ucap Bella.
"Iya boleh, sekarang mau buat kue apa?"

"Gimana kalo kue ulang tahun aja? Sekalian nanti kita belajar menghias"
Sahut Grace.

"Bener tuh, Akira kan tau"
"Yaudah, yuk kita buat sama sama"

"Telurnya berapa Ra?" Tanya Bella.
"6 butir aja, terus masukin setengah gelas gula pasir sama pengembang satu sendok makan. Mixer sampe putih berjejak dengan kecepatan tinggi"

"Kerjaan gue apaan dong?" Tanya Grace.

"Kita buat krim warna warni aja"
"Oh oke. Bahan nya apa aja nih?"

"Margarin putih, gula sama susu. Itu dimixer sampe mengembang"

"Oke siap"

Ketiganya melakukan pekerjaan itu dengan semangat dan sesekali  tertawa.

Grace juga banyak bertanya, membuat Akira kesal dan akhirnya dia juga yang melanjutkan membuat krim kue itu.

"Nah... Siap..." Ucap Akira dengan girang.

"Ahh Akhirnya selesai juga ya" kata Bella.

Mereka membuat dua kue berbentuk bulat dan persegi.
Satu rasa pandan, dan satu rasa coklat.

"Kita cobain yang mana dulu nih?" Tanya Akira.

"Kita potong potong aja dulu semua, terus kita cobain dari dua rasa ini. Lebihnya kita bawa pulang" Jawab Grace.

"Eh, bentar dulu. Kita fotoin dulu kue nya. Nanti biar gue post di sosmed, mana tau ada pesanan kan?" Sahut Bella.

"Bener juga tuh"

Bella memotret beberapa kali hasil kue yang mereka buat.

"Posting nya nanti deh, kita cobain dulu. Takutnya ada yang kurang"

"Oh oke" jawab Akira.

Akira pun segera memotong kue, mereka mencicipi kedua kue tersebut.
Dan lebihnya mereka bawa ke rumah masing-masing untuk dicicipi keluarga mereka.

"Enak banget" seru Grace.
"Bener, sumpah ini enak banget. Lembut lagi. Lo emang top deh Ra" sahut Bella memuji bakat Akira.

"Hehehe biasa aja, yaudah posting aja foto nya sekarang. Mana tau ada yang berminat kan?"
"Oh iya bener tuh, bentar ya gue post"
Sahut Bella dan dibalas anggukan Grace dan Akira.

"Dah... Siapp"

Akira mengangkat jempol nya.

***

Setelah lama berbincang bincang, Akira pun pamit dan begitu juga Grace karna hari sudah mulai gelap.

Tidak lupa, membawa kue yang mereka masak tadi sore untuk dicicipi oleh keluarga mereka.

"Wih, enak nih dek" kata Febrian sambil menyambar satu potong kue.

"Ini kamu yang buat?" Tanya Bunda Akira.

"Iya Bun, sama Grace dan Bella juga"
Akira menjelaskan tentang bisnis mereka bertiga kepada kedua orangtuanya dan Kakak nya.
Tentu mereka menyetujui dan memberi dukungan sepenuhnya kepada Akira.

"Bagaimana jika Ayah modalin untuk buka toko?" Tanya Ayah Akira.
"Nggak usah yah, ini juga baru mulai.
Nanti kalo lancar, aku bilangin Ayah buat bantu modalin kalo kurang untuk buka toko kue"

"Yasudah, semoga sukses ya nak"
"Iya Ayah, makasih"

Seseorang mengucapkan salam dari luar, Akira segera membukakan pintu.

"Assalamualaikum calon istri"
"Wallaikumsalam"

Siapa lagi jika bukan Rey.

"Dibalas kek"
"Apa?"
"Calon suami gituuuu"
"Lebay"
"Lebay adalah hewan yang menghasilkan madu. Iya kan?"
"Itu lebah"
"Oh iya hehe"

"Ayo masuk"
"Gak, gue disini aja. Cuman ngelihat Lo bentar doang kok"
"Kenapa? Kangen ya?" Goda Akira.
"Kalo gue bilang enggak, gue munafik"

"Gue boleh meluk Lo gak?" Lanjut Rey.
"Kenapa tiba tiba minta dipeluk?"
"Gue rindu sama Lo, boleh ya?"
"Baru juga sehari, lebay amat Lo."

Reyhand langsung memeluk Akira dan mengelus rambutnya dengan lembut. Akira membalas pelukan itu.

Rasanya sangat nyaman, Akira enggan untuk melepasnya.

"Udah, yuk masuk. Gue ada sesuatu buat Lo" ucap Akira sambil melepas pelukannya.

"Nggak, gue disini aja. Bentar lagi gue pulang."

"Gak mau, Lo harus cobain dulu"
"Cobain apa?"

Akira langsung mendorong Rey masuk ke rumah dengan susah payah.

"Assalamualaikum" salam Rey sopan.
"Wallaikumsalam" jawab mereka.

"Nak Rey, apa kabar?" Tanya Viona.
"Baik Bun"
"Papa Mama sama adik kamu kabarnya gimana?" Tanya Viona lagi.
"Baik juga Bun"

Bunda Akira hanya ber'oh dan Bunda segera masuk ke kamar meninggalkan mereka berbincang berdua di ruang tamu dan diikuti suami nya serta Febrian.

"Kok ditinggal sih!" Kesal Akira setelah ketiganya berlalu.
"Itu tanda nya mereka ngasih waktu buat kita berdua. Oh iya tadi Lo mau ngasih sesuatu buat gue. Mana?" jawab Rey.

"Eh iya, bentar ya" Akira segera beranjak dari duduk nya dan mengambil kue buatan nya.

"Nih, cobain dan kritik ya" kata Akira seraya meletakkan piring berisi beberapa potong kue di meja depan Rey.

Rey langsung memakan nya.
"Sumpah, ini enak banget Ra. Bener"
Puji Rey dengan jujur. Akira tersenyum lebar mendengar nya.

"Ini Lo beli darimana? Enak banget.
Gue mau beli lebih banyak. Sumpah gue ketagihan"

Akira langsung sebal. Masa kue buatan nya dibilang beli?
'Ih, gak ngehargain banget' batin Akira.

"Gue gak beli, gue nemu di tong sampah kos-kosan pak RT" jawab Akira asal.

Rey menghentikan makan nya dan menatap wajah datar Akira.

"Lo gila ya?"
"Enggak"
"Masa Lo ngasih makanan buangan ke gue?"
"Wkwk nggak lah. Itu buatan gue tau"
"Hah? Buatan Lo?"
"Iya, gak percaya tanya aja Grace sama Bella. Gue buat sama mereka
(Akira menjelaskan tentang bisnisnya bersama kedua sahabatnya itu kepada Rey)"

"Wah, bagus tuh. Gue dukung"
Akira tersenyum mendengar dukungan dari Rey.

"Kalo gitu, besok Lo buat kue gini lagi di rumah gue ya. Mama pasti suka"
"Boleh"
"Oke, besok Lo gak usah bawa mobil ke kesekolah. Gue yang jemput, terus pulang nya kita belanja langsung ke rumah gue"

"Iya iya, bawel banget sih bapak. Peraturan nya banyak amat"

Rey terkekeh sambil mengangkat tangan nya membentuk V.

He Is My Soulmate [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang