(Reyhand)
"Si cicak empang, cerewet tapi cantik juga ya wkwk, eh gak gak dia ga cantik, ya kali dia cantik, dia tu cerewet nya kayak emak emak"
Aku menggerutu sambil melajukan mobil ku untuk pulang.Aku pun sampai di rumah dan duduk di sofa ruang keluarga.
Oh iya, nama Papa ku Ahmad Alva, Mama ku Sarah Olivia dan adikku Cindy Alva. Pekerjaan orangtua ku di perhotelan milik keluarga kami, Papa ku juga pemilik yayasan tempat aku bersekolah. Adikku Cindy masih duduk di kelas 2 SMP.
Aku segera ke dapur untuk makan
Rasanya cacing ku udah ngamuk sedari tadi wkwk"Bi,Papa Mama sama Cindy kemana? Kok rumah sepi?" Tanyaku pada asisten rumah tangga yang selalu membantu keluarga kami dengan segala urusan rumah sejak aku berusia 3 tahun, namanya Bi Asih. Lama bukan?
Keluarga ku sudah menganggap dia seperti keluarga kandung.
"Bapak sama Ibu lagi kerja Den
Dihotel, pulangnya malam katanya den, kalo non Cindy lagi ke rumah temen nya ngerjain tugas kelompok" Jawab Bi Asih panjang lebar
"Hmm... Oh gitu Bi, makasih Bi"
Ujarku sambil melahap makanan yang ada di depan ku."Bi,Rey ke kamar dulu yah"
"Baik Den"
Aku beranjak ke kamar untuk bersih bersih dan istirahat.
10 menit, aku sudah selesai mandi.
Aku menghempaskan tubuhku di atas kasur, rasanya hari ini lelah
Apalagi ditambah berantam dengan Cicak Empang yang cerewet nya melebihi emak² yang sedang bernegosiasi di pasar wkwk.Drrtttt...
Rahmat calling...
Halo Rey...
Apaan Lo nelpon gw
Yaelah, sopan
dikit kenapa, gw
Mau ngasih kabar
Sesuatu nih
Yaudah cepetan, gw
capek+ngantuk Mat
Tidur Mulu kerjaan
Lo, sini Lo kecafe
Yang di samping Mall
Di perempatan
Dekat komplek lu
Ada yang penting
Kenapa gw harus
kesana,males ah...
Ngomong dari telfon
aja, buruan.
Gak bisa, Lo harus
ke sini sekarang juga
Titik, gak pake koma.Rahmat pun menutup telepon nya.
'Gw males banget gerak hari ini
Gara gara Si Rahmat nih, buat gw penasaran, jadinya terpaksa harus keluar' batin ku.
Aku mengambil jaket dan kunci mobilku ku dari lemari dan segera berangkat menuju cafe yang telah disebutin Rahmat.(Author)
20 menit...
Rey pun sampai di cafe itu dan segera masuk dan mencari cari sahabat nya Rahmat. Dia berhenti sejenak, dia melihat seseorang yang tidak asing lagi baginya, duduk di depan sahabatnya Rahmat dan tentu nya si Fadil yang duduk di sebelah kanan Rahmat. Fadil juga merupakan sahabat Rey sejak kecil."Hey Bro" Sapa Fadil
Rey hanya membalas nya dengan senyuman dan tidak lama memudar.
"Lo mau dipesanin makanan apa?" Tanya Rahmat kepada Rey
"Gw gak mood makan ataupun minum, gw mau cepet, jadi buruan kalo Lo mau ngomong" Jawab Rey
"Nih, ada yang mau ngomong
Dia yang maksa gw buat nelpon dan suruh Lo ke sini" Sahut RahmatRey hanya memalingkan wajahnya dan senyum paksa.
"Oh, ga penting, gw balik dulu"
"Eh,Rey Rey..." Kata Dita yang berdiri menggenggam tangan Rey dan berusaha menahan nya supaya tidak pergi.
Dita adalah mantan Rey
Dulunya mereka sangat romantis, mereka berpacaran sudah 7 bulan, Rey memperlakukan Dita seperti tuan putri, tapi Dita telah putus dengan Rey setelah kejadian yang menimpa keluarga Rey 5 bulan lalu, dan berpaling pada laki laki lain.
"Lepasin tangan gw" Jawab Rey enteng dan sinis. Rey kembali duduk.
Dita melepaskan tangan Rey dan ikut duduk sambil menatap ke arah Rey, tapi Rey hanya mengacuhkan nya saja."Aku mau bicara Rey" Kata Dita
"Yaudah buruan ngomong" Jawab Rey penuh penekanan.
"Aku mau minta maaf sama kamu Rey"
"Oh, udah dimaafin"
"Tapi, boleh kan kita balikan? Kita kembali berpacaran seperti dulu, sama sama lagi, aku menyesal Rey udah ninggalin kamu, Dio udah mutusin aku, dia ternyata gak tulus sayang sama aku"
"Lo Gilak yah! Mana ada orang yang mau balikan sama orang yang jelas jelas hanya mikirin diri sendiri dan matre kayak Lo"
"Aku minta maaf Rey, aku menyesal,
Dulu aku khilaf"
"Penyesalan Lo gak ada artinya buat gw, Lo gak tau seberapa terpuruk nya gw waktu Lo mutusin gw tiba-tiba disaat gw butuh dukungan dari orang lain, Lo gak tau"Flashback on
"Rey, aku mau kita putus" kata Dita yang sedang duduk di kursi menghadap Rey di salah satu restoran.
"Apa karna keluarga gw bangkrut Dit?" Kata Rey
"Pikirin aja sendiri. Dan ingat! Jangan ganggu gw lagi, gw udah punya pacar yang lebih baik dari Lo" kata Dita dengan wajah seperti tak dosa.
"Gw yakin Dit, keluarga gw bisa kayak dulu lagi, gw mohon jangan putusin gw"
"Gak Rey, gw udah milih keputusan ini
Gw gak mau masa depan gw gak jelas hanya karna punya pasangan yg kere kayak Lo!"
Dita pun berlalu dan tidak memperdulikan Rey.
'Ternyata, orang yang selama ini gw sayang, malah menghianati gw... Mata gw udah terbuka, dasar brengsek! Cewe matre kayak Lo bakal nyesel!' Batin Rey.Flashback off
Rey bangkit berdiri dan berlalu dari hadapan mereka.
"Tapi, Rey..."
Rey hanya menganggap ucapan Dita sebagai angin lalu saja, terlalu sakit jika ia terus mengingat kejadian 5 bulan lalu, dia keluar dari Cafe dan pergi ke mall dekat cafe tersebut."Dit, gw sama Fadil balik dulu ya, byee" Ucap Rahmat dan segera berdiri diikuti oleh Fadil.
Mereka berdua langsung pulang meninggalkan Dita sendirian.Skip
Di Mall...
Sesuai janji, Akira dan kakak nya Febrian hari ini pergi ke Mall.
Mereka sedang berada di sebuah toko pakaian.
"Bagus gak Bang" Kata Akira pada kakaknya seraya menunjukkan sebuah baju Dress lengan panjang berwarna abu-abu.
"Bagus de" Jawab Febrian kepada adiknya."Udah nih bang, pulang yuk"
"Eh, bentar dulu, sebelum ke kasir kita makan"
"Okee, tapi jangan lama lama ya bang, ini udah sore" Kata Akira melirik jam berwarna hitam ditangan kirinya.
"Tenang aja, cuman butuh setengah jam doang, yuk"Mereka berjalan menuju tempat makan, dan memesan makanan serta minuman untuk mereka berdua.
Akira menatap seseorang yang sepertinya ia kenali memasuki tempat makan itu. Iyap, dia adalah Rey
Musuh bebuyutan nya
Tidak ada hari tanpa mereka bertengkar.Febrian, kakak Akira pun memanggil pelayan dan memesan makanan untuk mereka berdua.
Akira hanya memainkan ponsel nya sambil menunggu makanan yang telah dipesan oleh kakak nya."Hei bro, apa kabar?" Sapa Febrian
'Hah? Apa kak Febrian kenal sama si anak curut itu?' batin Akira.
"Baik bro, lu apa kabar?"
"Baik juga, sini gabung... Mau makan kan. mbakk.." Kata Febrian sambil mengangkat tangan nya ke arah pelayan memesan makanan untuk Rey."Loh... Si Cicak Empang ini adek Lo Feb?" Tanya Rey
"Iya, ini adek gw. Kalian udah saling kenal?" Kata Febrian
"Dasar anak curut, ngapain Lo disini?" Kata Akira dengan wajah cemberut
"Suka suka gw lah, kakak Lo yg nyuruh gw gabung" Kata Rey dengan enteng.Akira hanya mendengus kesal
Bagaimana tidak, dia sekarang satu meja dengan Rey si cowok ngeselin dan yang selalu membuat dirinya badmood.
"Hati hati, kalo sering berantem entar jodoh loh wkwk" Kata Febrian dengan kekehannya.
"Siapa juga yang mau berjodoh sama anak curut kayak dia" kata Akira
"Eh, lu pikir gw juga mau sama Lo" sahut Rey"Permisi mas,mbak... Ini makanan nya, selamat menikmati" kata pelayan sembari meletakkan makanan mereka di meja.
"Makasih mbak" kata Febrian
Akira masih ngoceh ga jelas, dan Rey hanya memasang muka bodo amat sambil memainkan ponsel nya.Pelayan pun berlalu meninggalkan mereka.
"Berantem mulu, makan tuh
katanya kau pulang cepet" kata Febrian menengahi pertengkaran mereka.
"Iya abangggg Febrian yang tampannn" sahut Akira sambil memperlihatkan wajah yang di imut imutkan.
Febrian hanya tersenyum kecil sambil menggeleng gelengkan kepala nya."Sok imut Lo" kata Rey
"Suka suka gw lah, emang gw imut
Mwweee" kata Akira sambil menjulurkan lidahnya.
Rey hanya tersenyum remeh melihat tingkah Akira.
Mereka melanjutkan makan."Udah, yuk pulang udah malem" kata Febrian setelah membayar makanan mereka.
"Yuk Bang, udah males gw lama lama disini" Kata Akira
"Pulang lu sono, pulang... Gw juga males nengok muka Lo lama lama" Sahut Rey karena merasa tersindir karena ucapan Akira.Febrian hanya tertawa melihat kedua nya.
"Bro, gw sama Akira pulang duluan" kata Febrian
"Yoi bro, hati hati" kata Rey
"Gw pulang dulu ya anak curut byeee" kata Akira sambil tertawa
"Dasar cicak Empang, pulang lu"Akira dan kakak nya pun pulang.
Rey pun menyusul untuk pulang juga karena besok dia akan sekolah...Jangan lupa Vomment ya gaes🙏
AiLopyuu...
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Soulmate [On Going]
Storie d'amoreJalan cerita hidup manusia, siapa sangka akan berbeda dengan yang diharapkan? Skenario sesuai kehendak Tuhan.