Part 22

10 1 0
                                    

Akira dan kelima teman seangkatan nya telah sampai di tempat perkemahan. Rey, Fadil dan Rahmat membangun tenda sedangkan Akira, Grace dan Bella memasak untuk makan siang.

Sudah pukul 3, tetapi mereka belum juga makan siang.

"Makanannya udah siap gak? Cacing gue udah ngamuk nih" kata Fadil.

"Dasar perut karet" sambar Grace.

"Emang gue udah lapar Bambang, ini udah jam 3. Wajar dong kalo gue kelaparan"

"Debat mulu Lo berdua, nih udah siap makanan nya" kata Akira.

"Wih, enak nih" kata Rahmat.

Keenam sejoli itu menikmati makan dengan lahap dibarengi gurauan receh mereka.

"Lo buat bumbu apa sih Ra, kok mie goreng nya enak bener" kata Rahmat.

"Ya iyalah enak, calon istri gueee.
Masaknya pake hati dong" sambar Rey dengan nada sombong.

"Recehhhh" sahut Bella.
"Kan emang bener! Dasar boneka Anabel" kata Rey.

"Gue cantik begini dibilang boneka Anabel, dasar anak curut"
"Eh, itukan nama panggilan gue dikasih sama Akira. Lo jangan copas dong"

"Hahah... Berarti selama ini Lo nyadar mirip anak curut?" Tanya Grace dan Rey hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya.

"Memang mirip anak curut" kata Akira.

"Lo cicak Empang"
"Anak curut"
"Cicak Empang"
"Anak curut"

"Yaelah, yang mau nikah... Berantem mulu."

"Suka suka gue dong" kata Rey.
"Anak curut tuh yang mulai"
"Lo duluan cicak Empang"

"Nungguin nih anak berdua berantem gara gara nama panggilan gak bakal kelar sampe besok guys. Mending kita cari kayu buat api unggun" kata Fadil.

"Bener tuh, yuk kita berangkat" kata Bella setelah selesai mengemasi barang-barang yang mereka pakai untuk makan siang.

Fadil, Rahmat, Grace dan Bella beranjak dari duduk nya untuk mencari kayu bakar.

"Eh eh... Tungguin dong!!" teriak Akira.
"Yaelah, masih deket kok teriak teriak. Budeg nih kuping gue lama lama"

"Ini juga gara gara Lo. Kita jadinya ditinggal kan..."
"Lo tuh yang baperan"

Akira segera berdiri dan memakai sepatu nya tidak memperdulikan ucapan Rey.

Dia berlari mengejar teman teman nya dan meninggalkan Rey yang tertawa sambil berkacak pinggang melihat tingkah Akira seperti anak anak yang sedang berlari mengejar layangan nya yang putus.

"Lah, kok gue malah ditinggal sendiri sih" kata Rey bicara pada diri sendiri setelah sadar bahwa dia sudah sendirian di perkemahan.
Dia segera menyusul kelima teman nya.

"TUNGGUIN GUEEEE" Teriak Akira.
"Cepetan yaelah lelet banget" kata Grace.

Akira berhenti di belakang mereka sambil menunduk ngos ngosan.

"Kalian tuh jalan nya cepet amat"
"Ya iyalah, kaki kita kan panjang" kata Fadil.

"Kaki Lo aja yang panjang" kata Rahmat.
"Berarti Lo tangan panjang"
"Pencuri dong wkwkw" kata Grace.
"Sembarang Lo pada kalo ngomong"

Mereka tertawa, satu menit kemudian Rey datang menghampiri mereka dengan santai nya.

"Santai banget masss" kata Bella.
"Suka suka gue dong kembaran nya Anabel. Sirik amat Lo" jawab Rey enteng.

"Lo mau ke hutan malem malem?
Eh, Lo kan penakut mana bisa lo"
"Gak yah, gue gak penakut"
"Bacot"

"Dari tadi berantem mulu deh, yuk nyari kayu nya. Keburu gelap" kata Fadil menengahi dan dibalas anggukan oleh semua nya.

He Is My Soulmate [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang