"Lo ganti baju dulu deh, yuk gue antar" kata Rey dan dibalas anggukan oleh Akira.
"Cindy nya kemana?" Tanya Akira
"Palingan juga les atau main kerumah temen nya" jawaban Rey.Akira hanya ber'oh dan mengikuti Rey masuk ke dalam kamar Cindy.
Rey duduk di kasur.
"Tuh, pilih aja semau Lo. Cindy orang baik kok"
"Iya bentar"Akira memilih milih pakaian di lemari dan segera masuk ke kamar mandi untuk mengganti baju.
Dia memakai celana panjang hitam dan Kaos warna hijau serta memakai sendal jepit warna hitam polos.
"Lo cocok banget pake itu"
"Gue kan make apa aja cocok" jawab Akira sok sombong."Ge-er banget"
"Wkwk harus dong"
"Yaudah Lo turun duluan gue mau ganti baju dulu"Mereka segera beranjak dari kamr Cindy.
Akira membereskan barang belanjaan dan segera menyiapkan makanan untuk mereka berdua setelah ijin dari Bi Asih.
"Wih, serasa udah punya istri beneran nih, udah disiapin makan. Jadi pengen cepet-cepet nikah"
"Banyak omong Lo, cepetan makan. Lo gak laper?"
"Iya iya bawel amat"Mereka pun selesai makan, Akira segera mencuci piring bekas makan nya dan Rey.
"Lo ikut gak bantuin gue buat kue nya?" Tanya Akira sambil mempersiapkan bahan dan alat.
"Ikut dong" jawab Rey dengan semangat.
"Yaudah sini"Reyhand menyusul Akira ke dapur sambil memakai celemek.
"Gue buat apa nya nih?"
Akira memberikan sebuah wadah yang berukuran agak besar kepada Rey.
"Nih wadah nya, pecahin 6 telur"
"Oh oke"Rey memecahkan ke enam telur itu pada wadah yang sudah diberikan Akira, sedangkan Akira langsung membuat ukuran bahan bahan lainnya untuk ditambahkan ke dalam wadah yang sudah ada telur untuk di mixer.
"Udah nih, terus apa lagi" tanya Rey
"Kalo udah, kita masukin gula sama pengembang. Terus di mixer sampe putih""Gue gak paham mixer nya hehe. Bantuin yah"
"Yaudah sini"Akira meraih mixer yang ada ditangan Rey dan menaruh tangan Rey dipegangan mixer, lalu menindihkan tangan nya diatas tangan Rey.
Akira dan Rey sempat saling menatap akan tetapi Akira terlebih dahulu melepaskan pandangan nya dari Rey dan melanjutkan mengaduk adonan.
"Lama banget, ngantuk nih gue"
"Ya sabar, kalo mau enak ya harus gini. Lo tidur aja deh sana"
"Beneran nih gapapa?"
"Iya"
"Yaudah deh gue tidur ya"
"Oke"Rey pun beranjak dari tempat nya dan duduk di kursi menelungkup kan kepala nya ke meja makan.
"Eh, kok tidurnya di situ?"
"Gue males naik ke atas. Lagian gue mau temenin calon istri gue masak. Ga mungkin kan gue tinggalin sendiri dibawah""Sok romantis Lo"
"Emang gue romantis wkwk"
"Gak yah"Rey diam saja, tidak mengubris perkataan Akira.
"Rey?..." Panggil Akira
"Udah tidur ternyata, cepet amat nyenyak. Baru aja ngomong eh udah tidur aja" lanjut nya.Akira melanjutkan pekerjaan nya.
Akira sedang menunggu adonan kue matang di dalam oven sambil membuat krim untuk menghias kuenya. Dia membuat 2 kue, satu rasa cokelat dan strawberry.
Setelah dirasa kue cukup dingin, dia segera menghias kue itu dengan cepat. Sangat indah dan terlihat elegan.
"Huh... Siap juga" kata Akira berbicara sendiri.
'Inikan ada krim lebih, gue kerjain Reyhand ah' batin Akira.
Akira pun segera menghampiri Rey yang sedang tertidur pulas.
Dia mencolekkan krim ke wajah Rey."Hahah imut, gue foto ah"
Akira memotret Rey beberapa kali.
"Lucu nih hahah" kata Akira sambil memandang ponsel nya."Hoooammmm...." Reyhand menguap, dia sudah bangun dari alam mimpi nya.
"Kue nya udah siap Ra?" Lanjutnya bertanya kepada Akira yang duduk di depan nya sambil tersenyum memandangi ponsel nya."Udah, tuh di lemari dekat kulkas gue taro. Mau cobain gak? Biar gue ambilin"
"Nanti aja deh, kalo Papa sama yang lain udah balik. Bi Asih kemana?"
"Tadi sih bilang nya belanja"
"Jadi Lo yang beresin semua?"
"Iya dong"
"Makasih ya, Lo udah gue repotin"
"Iya sama sama""Lo kenapa dari tadi senyum senyum? Ada yang salah sama gue?"
"Nggak"
"Terus?"
"Gapapa"Reyhand langsung berkaca ke ruang keluarga.
"Akiraaaa ini kerjaan Lo kan?" Teriak Rey sambil berlari.
"Hahah mana gue tau" jawab Akira.
"Gue gak mau tau, Lo harus bersihin"
"Bodo""Ih awas Lo"
Rey dan Akira berkejar-kejaran. Rey menggenggam Krim coklat.Dia langsung meraih pinggang Akira dan menarik nya.
"Sini Lo, gue gak bakal biarin Lo kabur" kata Rey seraya mengoleskan krim ke wajah Akira.
"Gue buat ke muka Lo itu dikit, Lo buat ke gue banyak. Ih gak adil!" Gerutu Akira."Siapa suruh Lo jahilin gue pas gue tidur"
"Lo sih tidurnya lucu, jadi gue gemes ngerjain muka Lo wkwk""Emang gue imut dari kecil"
"Sok iyaaa""Hahaha... Btw, foto yuk Ra" ajak Rey.
"Ayok, tapi pake hp Lo aja"
"Hp Lo aja, hp gue ada di meja deket TV gue males berdiri""Gak!"
"Lo sembunyiin apa dari gue?"
"Gak ada"
"Pasti ada, sini hp Lo"
"Gak mau, ih maksa banget"Rey merampas hp Akira dan membuka Galeri. Rey menatap Akira horor, yang ditatap hanya cengengesan.
"Lo tu yah, fotoin gue diem diem. Udah muka gue gini lagi"
"Wkwk lucu tau"
"Karna Lo calon istri gue, gue maafin Lo"
"Siapa juga yang minta maaf sama Lo""Lo yah!"
"Wkwk maaf maaf. Yaudah, yuk foto tadi ngajakin"
"Gue gak mau sebelum Lo manggil gue sayang"
"Ih kesempatan Lo" sahut Akira sambil memukul tangan Rey."Sakit tau"
"Biarin"
"Oh Lo berani sama gue"
"Berani lah, ngapain gue takut sama Lo"Rey diam dan membuang muka nya ke sembarang arah.
"Rey" panggil Akira, tapi tidak digubris oleh Rey.
"Lo beneran marah?" Lanjutnya.
"Rey..."
"Reyhaaand..."
"Ih kesel gue dikacangin mulu. Lo kenapa sih?""Gue bakal maafin Lo kalo Lo panggil gue dengan sebutan sayang"
"Malas ah"
"Yaudah"
"Iya deh iya, Reyhand sayang... Maafin gue ya"
"Wkwk nah gitu dong, yuk foto bareng"Rey langsung mengambil ponsel nya dan selfie bersama Akira dengan muka yang banyak krim kue.
"Nanti gue kirim ke wa Lo" kata Rey dan dibalas anggukan oleh Akira.
"Sekarang Lo bersihin muka gue. Nih tisu" kata Rey sambil menyodorkan sekotak tisu.
"Gak mau, bersihin aja sendiri"
"Pokonya bersihin muka gue, gak ada penolakan"Akira pun menyerah dan membersihkan krim yang ada di wajah Rey, toh itu juga karena ulah nya.
Rey meraih beberapa lembar tisu dan membersihkan wajah Akira.
"Gak usah Rey, gue bisa sendiri" kata Akira.
"Ini kan ulah gue, jadi gue yang harus bersihin" jawab Rey.Drrtttt
Ponsel Akira berbunyi, seseorang menghubungi nya. Dan segera dia mengangkat telepon nya.
Tidak lama dia berbincang bincang dengan teman telfon nya.
Dia pun memutuskan panggilan nya terlebih dahulu."Telfon dari siapa?"
"Dari Bella, katanya ada 2 pesanan kue besok malam untuk anak tante nya yang ulang tahun"
"Wah, bisnis nya udah lancar aja nih"
"Hehe iya, doain ya biar makin lancar"
"Iya. Tapi gue saranin, nanti kalo pas ujian Lo fokus yah jangan buka pesanan dulu untuk sementara"
"Iya iya, tenang aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Soulmate [On Going]
RomanceJalan cerita hidup manusia, siapa sangka akan berbeda dengan yang diharapkan? Skenario sesuai kehendak Tuhan.