Hari Senin, mungkin adalah hari yang paling menyebalkan bagi sebagian siswa. Dimana pada hari ini sungguh melelahkan. Upacara bendera, razia rambut, paikaian dan sebagainya.
Berdiri di lapangan mendengar pengarahan pembina yang sangat panjang, dengan terik matahari yang menyengat bukan lah hal yang bisa ditahan dengan diam saja tidak berbicara ataupun dianggap bodo amat walau untuk sementara waktu.
Huh, ini sungguh melelahkan.
Waktu yang ditunggu tunggu pun tiba, Upacara pun selesai dan semua siswa telah bubar dari barisan.
"Gue capek banget bener, matahari juga panas banget" keluh Bella kepada kedua sahabat nya setelah sampai dikelas dan mendudukkan tubuhnya di kursi.
"Iya bener tuh. Gue heran sama Pak Bintang. Gak capek apa ngomong terus di depan? Pendengar nya aja bosen" keluh Grace juga seraya mengipas wajahnya dengan buku.
"Gue juga bosen sih, tapi mau gimana lagi. Pak Bintang kan emang gitu" seru Akira.
Pak Bintang adalah kepala sekolah di SMA Tunas Harapan, sekolah Akira.
Beliau adalah orang yang bijaksana, baik, ramah. Akan tetapi, jika memberi pengarahan ketika Upacara Bendera beliau selalu lupa waktu.
Dia ingin siswa siswinya menjadi orang yang berhasil di kemudian hari, dengan menceramahi siswa siswi nya panjang panjang ketika Upacara, tetapi bagi siswa yang mendengar pengarahan nya sungguh bosan.
Bayangkan saja, setiap beliau memberi pengarahan kadang sampe satu setengah jam. Siapa yang gak bosan coba?"Kekantin yuk, haus nih" ajak Grace.
"Gak deh, gue bawa minum dari rumah" tolak Akira."Lo mau ikut gak Bel?" Tanya Grace.
"Yuk, tenggorokan gue udah kering. Udah kagak Gurun Pasir wkwk"Grace dan Bella beranjak ke kantin, sementara Akira tetap berada di tempat, duduk sambil membuka buku nya.
***
Bel pulang pun berbunyi.
Siswa siswi SMA Tunas Harapan segera berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing- masing.
Sesuai kesepakatan Akira dan Reyhand, mereka akan ke rumah Rey untuk membuat kue yang Rey inginkan.
Rey mengirimkan pesan WhatsApp kepada Akira 2 jam yang lalu, dia menyuruh Akira menunggu di depan gerbang.
Orang-orang pun segera pulang, hanya tinggal beberapa yang sedang melaksanakan ekstrakurikuler.
Akira duduk di kursi depan gerbang untuk menunggu Rey.
"Hai" Seseorang menghampiri Akira dan duduk di sebelahnya.
"Hai" jawab Akira."Lo belum pulang?"
"Ini lagi nunggu Rey, gue gak bawa mobil soalnya""Oh"
"Lo gak pulang Ilham?"Namanya Ilham, ketua OSIS di SMA Tunas Harapan. Kelas 11 IPA 1. Bertubuh tinggi dan putih, dia salah satu siswa yang berprestasi.
Akan tetapi, dia tidak seberuntung teman teman nya, dia hanyalah seorang yatim piatu. Dia tidak tau dimana kedua orang tua nya.
Semenjak dia lahir, dia dirawat oleh adik Ayah nya yang sudah menikah, akan tetapi belum juga dikaruniai anak.
Sehingga mereka sangat sangat sayang kepada Ilham, mereka tidak membiarkan Ilham kekurangan kasih sayang dari orang tua. Ilham memanggil Tante dan Om nya dengan sebutan Papa dan Mama. Selalu bersikap tegas dan pengertian.
Tetapi Ilham juga selalu mencari keberadaan Orang tua kandung nya.
Bagaimana pun, dia juga tetap sayang dan khawatir dengan orangtua kandung nya.
Tapi nihil, dia tidak berhasil.
Bertanya kepada Orang tua angkat nya juga percuma, mereka juga tidak mengetahui keberadaan orang tua Ilham. Pernah dia bertanya kepada orang tua angkat nya, mereka menjawab bahwa orang tua kandung Ilham sudah meninggal dunia. Tetapi, Ilham tidak percaya itu, dia percaya bahwa kedua orangtua nya masih hidup."Nggak, gue ada rapat sama Guru karna ujian akhir semester kita kan diundur Minggu depan, jadinya ada rapat setengah jam lagi"
"Oh... Btw, kenapa sih ujian nya diundur?"
"Gue juga gak tau, kata Bu Indah mesin print di sekolah kita rusak.
Jadi, lembar soal nya belum di print""Oh gitu ya"
"Kenapa? Lo gak sabar liburan ya? hahaha""Bukan nya gitu, gue kaget aja hehe"
"Ini dari sisi lain, sisi lain nya lagi kan pasti beda"
"Wkwk bisa aja Lo"
"Bener kan yang gue bilang?"
"Gak"
"Bener"
"Gak"
"Bener"
"Gak"
"Bener"
"Bapak Ilham yang terhormat, sang Ketos SMA Tunas Harapan, saya bilang tidak"
"Akira Andri Calvin yang Cantik nya seluruh planet Saturnus, gue bilang Bener""Emang ada ya manusia di Planet Saturnus?"
"Enggak wkwk"
"So?"
"Itu tandanya Lo jelek hahah"
"Sedetik lagi Lo ketawa, gue sumpel mulut Lo pake stik pel ya"
"Hahah gak tak-"Akira menyumpal mulut Ilham dengan tisu 10 lembar yang ada di tas nya.
Dia sudah habis kesabaran dengan ledekan Ilham. Ilham menatap nya dengan tatapan paling horor se jagat raya.
"Maafin gue ya Pak Ketos yang terhormat" kata Akira cengengesan.
"Gak gue maafin, gue hukum lo""Enak aja, kan Lo yang duluan ledekin gue. Dasar ketos sialan"
"Apa Lo bilang?"
"Ketos Sialan"
"Lo yah..."
"Apa?"
"Cantik"Pipi Akira merah, sudah seperti tomat busuk.
"Cie salting"
"Gak yah, siapa juga yang salting"
"Jujur aja"
"Terserah Lo deh, Lo kayak emak emak. Gak kelawan kalo udah ngomong"
"Wkwk masa? Yaudah gue balik ke dalam dulu ya, bentar lagi rapat"
"Pergi Lo sono"
"Wkwk masih kesel sama gue?"
"Tau...""Hahah tapi gue seneng buat Lo kesel"
"Ihhh pergi Lo" usir Akira sambil mendorong Ilham."Bye byeee" kata Ilham sambil mengusap kepala Akira pelan.
Dia segera pergi beranjak dari duduk nya untuk melaksanakan rapat di ruang OSIS.
"Rusak nih rambut gue" teriak Akira.
"Biarin, Lo kan jelek wkwk" teriak Ilham."Awas Lo Ilham, gue bakal bales Lo" kata Akira bicara pada angin, sambil merapikan rambut nya yang sedikit berantakan akibat ulah Ilham.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Soulmate [On Going]
RomantizmJalan cerita hidup manusia, siapa sangka akan berbeda dengan yang diharapkan? Skenario sesuai kehendak Tuhan.