Part 18

7 3 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul lima pagi, Akira segera bangun dari tidur nya untuk siap siap dan berangkat ke sekolah.

Dia segera turun untuk sarapan bersama orangtua dan kakak nya.

***

Sesampainya di sekolah, dia mencari kedua sahabat nya.
Tas nya sudah berada di ruangan kelas, tapi orangnya menghilang entah ke mana.

Akira sendirian di kelas, dia malas untuk kemana mana.
Sudah 10 menit berlalu, tapi tidak seorangpun teman teman nya datang memasuki kelas itu.

'Ck, orang orang pada kemana sih?' batin Akira.

Tiba-tiba satu persatu teman teman nya datang memasuki kelas dengan membawa sebuah balon ditangan nya.

'Ada apa ini?' batin nya.

Akira berdiri dan bertanya kepada salah satu teman nya, akan tetapi dia hanya diam saja.

Grace dan Bella pun muncul beriringan, sama seperti teman-teman nya yang lain membawa sebuah balon di tangan nya.

"Bel, ini ada apa sih? Siapa yang Ulang Tahun?" Tanya Akira.

Bella mengarahkan dagu nya menuju pintu, Akira menatap ke sana.
Dia terlonjak kaget melihat seseorang membawa sebuah balon dan Boneka beruang kesukaan nya.

"Ini buat Lo" kata Rey memberikan boneka dan balon tersebut ke tangan Akira.

Akira menerimanya dan bertanya
"Ini ada apa, gue gak lagi ulang tahun"

"Kejutan buat Lo, biar Lo maafin gue"
"Gue udah maafin Lo tanpa Lo buat beginian"

"Bilang aja udah seneng" sambar salah satu teman se kelas nya.

Akira menunduk malu.
"Cieee malu" teriak teman teman nya.

***

Bel pulang sekolah berbunyi
Akira keluar dari kelas untuk segera pulang.

"Ra jalan jalan yuk" ajak Rey.
"Kemana?"
"Kemana mana hatiku senang haha"
"Emang ada?" Tanya Akira sambil melanjutkan jalan nya dan diikuti Rey dari belakang.

"Ada lah"
"Disebelah mana?"
"Disebelah kamu wkwk"
"Uwwu garing"

"Ayo Ra cepetan jalan nya" kata Rey sambil menarik tangan Akira.
"Sabar kenapa, nanti kita nabrak orang gim-"

Brukhhh

"Kan baru juga dibilangin" kata Akira.
"Eh Leo, maaf ya" lanjutnya.
"Iya gapapa Ra" jawab Leo

"Ayo cepat Ra" kata Rey yang sudah berjalan duluan.
"Kita baru nabrak orang tau, Lo langsung pergi aja"
"Gue buru buru"
"Kemana emang?"

"Gak kemana mana haha"
"Jadi ngapain tadi narik narik kalo gak kemana mana"
"Gue laper hehe"

"Dasar perut karet!"
"Gak yah, aku emang laper banget belom makan"
"Kebiasaan"
"Udah yuk"
"Tapi gue bawa mobil"

"Sini kunci nya" kata Rey, Menyodorkan kunci mobil nya.
"Terus?"
"Nanti dibawain sama Fadil"
"Fadil nya mana?"
"Lagi boker wkwk"
"Kok kamu tau?"
"Kan tadi bareng"
"Jorok!"
"Biarin, yang penting bahagia"

"Hei bro" sapa Fadil sambil melambaikan tangan nya.
"Woiii, gue bisa minta tolong gak?"
"Apa?"
"Nih, bawain mobil Akira. Antar ke rumah nya yah"
"Oke siap"

"Rahmat mana?" Tanya Akira.
"Lagi kencan hahaha"
"Emang iya? Sama siapa?" Kata Rey.

"Sama Bu Ani wkwkw"
"Gajelas Lo"

"Udah ya, gue sama Akira duluan"
"Oke bro, hati hati... Jagain calon istrinya hahah"
"Jangan kenceng kenceng bego, gue sumpel mulut Lo pake kaos kaki mau Lo?"
"Ya maap bro"

"Duluan ya bro, bye"
"Duluan ya Fadil"

"Oke" jawab Fadil sambil mengangkat tangan kanan nya.

Rey dan Akira menuju tempat makan.
Warteg kecil tapi Rey sangat suka ke tempat ini.

Selain penjual nya yang ramah, makanan nya juga tidak kalah enak dibandingkan di restoran mewah.

He Is My Soulmate [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang