1

2.5K 171 10
                                    

"BAWA DIA PERGI DARI SINI ATAU KUBUNUH SEKARANG JUGAAA!!!!!",

Entah keberapa kalinya lelaki berusia 50 tahunan itu membentak lelaki muda yang hampir saja kehilangan kesadarannya karena pukulan bertubi-tubi dari suruhan lelaki tua yang membentaknya tadi.
"t..tolong ..jangan sentuh dia, dia t..idak bersalah..biar..aku yang membawanya pergi" jawab lelaki muda itu berusaha berdiri. Lelaki tua yang bermarga Bae menatap pemuda itu, Mengawasi pergerakannya.

Seungwan, lelaki muda itu bernama Seungwan. Ia berjalan tertatih menuju seorang asisten rumah tangga keluarga Bae. Seungwan, tersenyum sedih melihat seonggok daging bernyawa yang digendong bibi Han,si asisten rumah tangga. Perlahan ia mengambil alih bayi mungil itu, bahkan usianya masih 3 hari. Ia mengendongnya dan berbalik menghadap tuan Bae, semua mata diruangan itu menatapnya.

Iya... Diruang tamu mewah itu ada banyak orang. Namun, tak ada satupun yang mampu meredakan emosi situan rumah, Bae Jaejong.
Seungwan dengan wajah memar dan sudut bibir berdarah menatap seorang wanita yang duduk disopa mewah. Air matanya jatuh,, sebut ia lelaki cengeng saat ini karena inilah keadaanya. "Bisakah kau memberikan ASI kepadanya?" Ucapnya penuh pengharapan. "Joohyun-a,..." Panggilnya lagi.

Joohyun atau Bae Joohyun wanita yang disebut Seungwan itu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya. Sebelum benar-benar masuk kekamarnya ia berhenti " Bibi Han, berikan semua ASI cadangan tadi pagi kepadanya" ia kemudian menutup pintu kamarnya. Bibi Han langsung memberikan sebuah tas yang berisi baju bayi, susu, perlengkapan mandi bayi,serta segopok uang tunai.
"Sekarang tinggalkan rumahku" ucap tuan Bae, ayah joohyun itu kepada Seungwan.

Seungwan melangkah keluar, ia bawa keluar bayinya dan ia tenteng tas yang diberikan tadi dibahunya. Air matanya tak henti mengalir. Ia menangisi nasib putra kecil yang digendongannya itu. Bayi yang masih berusia 3 hari itu dibuang oleh keluarga ibunya, bahkan Ibu kandungnya sendiri, Bae Joohyun tidak menginginkannya. Dalam hati Seungwan tidak henti-hentinya meminta maaf pada malaikat kecil itu telah membawanya kedunia yang kejam ini.

Seungwan merasakan hatinya teremas sakit. Sampainya diluar pekarangan Mension mewah keluarga dari Ibu anaknya itu, ia kembali menatap bangunan megah itu. Dia tertawa hambar, tuan Bae yang terkenal dermawan dan ramah itu bahkan membuang bayi merah yang jelas-jelas cucu kandungnya dari hadapannya. Seungwan benar-benar hancur, seandainya kesalahan itu tidak terjadi antara dia dan Bae Joohyun mungkin bayi ini tidak akan pernah ada, mungkin bayi ini tidak akan menderita sejak ia dilahirkan. Andai saja ada cinta antara Joohyun dan Seungwan, mungkin setidaknya bayi ini bisa sedikit bahagia karena ibunya tidak menyesali keberadaanya. Kenyataan begitu kejam, hanya Seungwan yang mencintai wanita itu. Bahkan bagaimana bayi kecil itu lahir dari benihnya dan Joohyun hanyalah kesalahan bagi wanita itu. Seungwan tidak mau mengingatnya lagi. 

Tbc

############

Semoga ada yang baca 😁 yang kebetulan terdampar dicerita ini mohon kritik dan sarannya, comment dan juga vote ya. Karena seperti itulah dukungan yang diharapkan setiap pengarang 😁😁

APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang