16

1K 140 44
                                    

Seungwan tersenyum senang melihat amplop berisi uang ditangannya. Ya.. hari ini ia gajian dari salah satu pekerjaannya, mengantar susu. Jumlahnya cukup untuk membeli diapers, susu formula, makanan bayi serta kebutuhan sehari-sehari untuk 1 minggu, plus cukup untuk memberi uang saku untuk Mark juga. Pemilik pabrik itu sungguh dermawan... Seungwan akan mendoakannya agar ia diberi umur panjang dan kebahagiaan.

Lelaki Son itu sedikit mempercepat langkahnya. Berjalan ditengah malam disertai gerimis bukanlah hal yang dia mau. Saat rintik itu semakin deras, Seungwan memutuskan meneduhkan diri disalah satu toko yang sudah tutup. Ia terbiasa berjalan kemana-mana, lumayankan berolahraga serta menghemat pengeluaran. Lagian, ia sudah teebiasa hidup keras.

Seungwan menatap ujung sepatunya yang basah. Sebentar lagi sepasang converse itu akan koyak. Tiba-tiba pandangannya teralihkan saat sebuah mobil berhenti tak jauh dari ia berteduh. Kaca mobil itu turun memperlihatkan sosok cantik dibalik kemudi.

"Joohyun.."

"SEUNGWAH-AH.. PALLI... AYO MASUK!"

Joohyun sedikit berteriak berlomba dengan derasnya hujan. Yang dipanggil berlari cepat membuka pintu mobil mengamankan dirinya serta barang belanjanya dibalik kursi penumpang.

"Apa yang kau lakukan tengah malam begini??" Tanya Joohyun memperhatikan Seungwan yang baru selesai merapikan dirinya dari air hujan.

"Hanya membeli kebutuhan harian, ternyata aku berjalan sejauh ini" Seungwan tersenyum bodoh sesuai dengan kebodohannya yang berjalan terlalu jauh dari apartmentnya untuk membeli keperluan keluarga kecilnya.

Joohyun tersenyum hangat, entah kenapa senyum Seungwan akhir-akhir ini begitu manis. Bahkan, ia ingin selalu melihatnya tersenyum.

"Ini.... Keringkan rambutmu"

Joohyun menyodorkan handuk kecil dari kursi belakang kepada Seungwan.

"Terimakasih, kenapa berkeliaran semalam ini?" Tanya Seungwan. Joohyun tergelak geli, berkeliaran??? Yang benar saja. Apa tak ada kata yang lebih baik dari berkeliaran??😂

"Kau fikir aku hantu?? Berkeliaran ditengah malam. Mana ada hantu secantik ini"

Seungwan tertawa renyah, sudahku bilangkan?? Senyum Seungwan begitu manis bagi Joohyun sekarang. Bahkan tawa kecilnya saja seperti melodi indah baginya. Okay... Sebutlah ini karma untuk si Bae. Tapi apakah karma yang satu ini akan berakhir bahagia atau sebaliknya?

"Aku hanya bosan, jadi aku berkeliling. Dan.....hujan"

"Sebaiknya berhenti disini dulu. Hujannya deras dan jalannya licin", saran Seungwan...memang benar, hujan yang awalnya gerimis berubah jadi hujan deras yang tidak tahu entah kapan berhenti.

"Woojin dengan siapa?" Tanya Joohyun khawatir.

"Ada Mark, saat kutinggal dia juga sudah tidur" jawab Seungwan. Matanya beralih kedepan melihat hujan yang deras. Suasana menjadi hening, keduanya tidak memiliki topik untuk dibicarakan. Oh... Percayalah, baik Joohyun maupun Seungwan sedang berargument dengan fikiran masing-masing untuk memulai pembicaraan, memecahkan canggung diantara mereka.

"Kau menikah??" Tanya Seungwan menatap gadis disampingnya.

"Huhh??" Joohyun bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba.

"Apa kau sudah menikah?dengan Bogum?" Seungwan memperjelas pertanyaannya.

"Kita masih muda, aku juga baru akan menjadi intern. Aku belum memikirkan pernikahan"

Joohyun melemaskan badannya kekursi kemudi. Ia benar-benar tidak memikirkan Bogum akhir-akhir ini, mereka seperti tidak saling mengenal dengan cara saling tidak menghubungi. Padahal mereka masih terikat dalam status sepasang kekasih.

APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang