19

1K 125 35
                                    

"wwwoooaahhh!!?!!!!! Hyungggg... Kolaborasi dengan hyung justru menambah jumlah subscriberku!!! Jinjjja...lihat..viewnya bahkan menyentuh 500 k dalam 2 minggu!!!"

Heboh Mark yang tak henti-hentinya membuka aplikasi youtube di ponselnya. Ya.. dia mulai mendapatkan penghasilan dari aplikasi itu. Belum banyak, tapi ia yakin ia akan sukses dengan jalan ini. Apa lagi hadirnya Seungwan di video covernya sebagai penyanyi dan seorang gitaris yang menggunakan topeng disetiap penampilannya menambah rasa penasaran penonton akan sosoknya. Suara indah, accoustic yang membuat suasana sendu, romantis, bahagia bahkan sedih menjadi nilai komersial yang tinggi bagi akun Mark, tak lupa wajah tampan Mark Lee tentunya.

Mark menoleh kearah Seungwan yang terlihat melamun dan membiarkan Woojin bermain sendirian diatas ranjang.

"Aigooo!!! Woojin-ah... Ada apa dengan appamu??"

Tanya Mark yang berdiri menggendong Woojin yang hampir saja jatuh dari tempat tinggi itu.

Woojin menatap Appanya aneh.

"Appa cedih" jawab Woojin ikut memberengut menyimpan wajahnya dileher Mark. Mark hanya tertawa, ia mengambil mainan drum yang baru saja ia belikan untuk keponakannya itu. Cintanya pada musik bertambah ribuan kali lipat, ia bahkan bercita-cita ingin menjadikan Woojin sebagai penyanyi, gitaris, drummer entah apapun itu asalkan dibidang musik.

"Camchon.... Gini" Woojin mulai memainkan drum mini itu sesukanya.

"Yokshiiii.... Woojin anak yang sangaaat pintar"

Mark mengacak rambut Woojin gemas pada keponakannya itu.

"Hyung... Kau memikirkan apa??" Tanya Mark membiarkan Son kecil bermain.

"Joohyun akan bertunangan Mark" lirih Seungwan. Mark mengangguk, ia sudah tahu itu.

"Tanpa mengenalkan Woojin pada keluarganya" sinis Mark.

Seungwan menatap Mark, kemudian melemaskan badannya kembali.

"Lebih baik keluarga Joohyun tidak tahu tentang Woojinkan? Aku tidak mau jika tuan Bae memiliki niat menyakiti Woojin jika mereka tahu" jelas Seungwan.

"Tapi calon suami Joohyun noona sudah tahu hyung! Dia bisa saja membocorkan keberadaan Woojin"

Seungwan diam, matanya melirik Woojin yang nampak gembira dengan berbagai mainannya. Ia tidak sanggup membayangkan hidupnya tanpa Woojin, tidak sekalipun.

"Bogum harusnya tidak melakukan itu" jawab Seungwan singkat.

Flashback:

"Bisakah kau tidak menghancurkan hubunganku dengan Joohyun lagi?"

Bogum menatap Seungwan tajam, ia benar-benar tidak suka lelaki itu disekitar Joohyun. Apalagi melihat sikap Joohyun yang tidak terlalu memikirkannya lagi.

"Aku tidak punya hak menghancurkan hubungan kalian, kau lucu sekali" Seungwan tertawa hambar, ia memang bukan untuk Joohyun, ia cukup tahu diri.

"Hahaha... Sebenarnya aku benci terlihat menyedihkan dihadapan orang sepertimu..." Bogum menatap jalanan.

"Tapi aku sungguh mencintainya, aku belajar menerima kenyataan dia memiliki anak denganmu, aku berusaha menerima Woojin, ku mohon.... Kumohon... Biarkan aku memilikinya"

Bogum menundukkan kepalanya, Seungwan hanya diam. Perasaannya pada Joohyun?

"Kenapa kau memohon padaku? Aku bukan Tuhan. Hidupku hanya untuk putraku... Jadi berjanjilah jangan pernah mengusik Woojin atau membocorkan keberadaannya pada siapapun" ucap Seungwan tegas.

APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang