14

971 135 29
                                    

Seungwan melirik kearah Jisoo yang sedang menyuapi Woojin makan dikursi mininya. Tidak seperti biasanya, suasana saat Jisoo plus Woojin bersama adalah sama seperti mengasuh 2 bayi,tapi saat ini lebih sedikit mencekam. Gadis Kim itu sama sekali tidak mau bicara apalagi menatap Seungwan.

"Kim...." Panggil Seungwan pelan.

"Son.." Ucap Jisoo, tidak pada Seungwan, melainkan pada Woojin.

"Maaf.. tidak bilang bahwa aku pulang duluan" lirih Seungwan.

"Aigoooooo.... Woojinku yang pintar, lihattt!!makanannya sudah habis yeyyyy" seru Jisoo mengabaikan Seungwan.

"Jisoo-ya..."

"Woojin-ah..."

"Kim Jisoo..ayo berbaikan" rengek Seungwan.

"Son Woojin, Markeu dan Jichu adalah temaaaaannn"

"Jichu...."

"WooWooo"

Seungwan mendesah, Jisoo mengabaikannya dengan menyibukkan diri dengan Woojin. Seungwan berdiri dari duduknya, ia mengambil Woojin yang sibuk dengan sendoknya.

"Yaaa.....pappaaapaaa..." Celoteh Woojin kaget saat tiba-tiba tubuhnya diangkat sang Appa. Ia juga menjambaki rambut Seungwan tanda kesal. Jisoo menatap tajam Seungwan,, tak kalah kesal dari Woojin.

"Lihaatt.  ....disini banyakk mainan.. HUAAA...ada robot jugaa..." Semangat Seungwan membuka kotak mainan.

"Bbbooottttttttr....maaamaaaama" Histeris Woojin, anak itu sangat ekspresif dan....jujur. mendengar Woojin berceloteh "mama" membuat Jisoo tersenyum kecut.

Seungwan berdiri duduk didekat Jisoo memperhatikan Woojin yang bermain dengan mainan barunya.

"Semudah itu??" Ucap Jisoo. Seungwan menatap Jisoo bingung. Tak mengerti arah pembicaraan gadis itu.

"Jangan berpura-pura seperti itu, kau tau maksudku kan?"

Seungwan mengernyit. Sebenarnya ia cukup tahu, topic pembicaraan Jisoo adalah Joohyun. Tapi, ia masih tidak paham arah pembicaraan Jisoo.

"Ayo bicara pelan-pelan, aku sungguh tidak paham" ucap Seungwan.

"Tck.... Woojin bahkan sudah bisa mengucapkan mama setelah bertemu dengannya, kau mengajarkannyakan??" Serang Jisoo pada Seungwan. Jelas saja ia marah. Saat jam istirahat Jisoo langsung kerumah sakit tempat Seungwan dirawat untuk sekedar makan siang bersama. Namun, kata perawat disana lelaki Son bodoh itu sudah pulang. Ia mencoba menghubungi Seungwan, tapi tak ada jawaban. Ia dilanda khawatir, namun pekerjaannya tidak bisa ditinggal begitu saja. Jadilah Jisoo tidak fokus sepanjang sisa jam kerjanya. Setelah shiftnya habis, ia langsung banting stir mobil keaprtment Seungwan. Dan... Coba tebak apa yang ia temukan?? Si Son besar sedang mengantarkan Bae Joohyun kemobilnya, dan dengan menjijikkannya pria itu melambaikan tangan seperti akan ditinggal seorang istri yang baru ia nikahi 2 hari yang lalu karena pekerjaan diluar kota. Syukurlah saat itu Jisoo masih didalam mobil, jika tidak sudah ia pastikan ia akan melempar sepatunya kekepala Son bodoh itu.

"Kau...dia..Joohyun kesini??? Dan kau membiarkannyaaaa???" Jisoo mencoba memelankan suaranya agar Woojin tidak terkejut, anak itu sangat mudah terkejut sama seperti....Joohyun.

Seungwan menatap lekat Jisoo, jelas sekali wanita itu sedang menuntut penjelasan.

"Jisooya...bagaimanapun juga Joohyun ibu-"

"Dia.menolak.nya..kau.ingat??"

Jisoo menekan setiap katanya, ingin sekali ia berteriak dihadapan wajah Seungwan bahkan jika bisa memuncratkan kandungan air didalam mulutnya agar Seungwan paham.

APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang