My Love Is a Single Parents [ilyoung](END)✔

Tiga puluh lima [Taeil?]

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Siang hari dihari kamis, Doyoung tampak membersihkan rumahnya yang sudah lama tak ia bersihkan.

Haechan masih sekolah, ia sekarang sedang mengadakan ujian akhir semester untuk naik ke kelas tiga SMP.

"Terimalah lagu ini Asikkk... Dari orang biasa eaa..." Doyoung tampak bersenandung sambil menyapu lantai.

"Tapi cintaku padamu luar biasa kyaaa untuk dia eaa"

"Aku tak punya bunga~~..Aku tak punya harta~~"

"Yang ku punya hanyalah hati yang setia~~ Tulus pada Taeil.. Aaaa gila saya!!!" Sifat Haechan mulai terlihat pada ibunya yang sekarang sedang gila gilaan sendiri di rumah.

Ting

Tong

Ting

Tong

"Iya sebentar!!!"

Doyoung harus mengakhiri kegilaan nya karena seperti nya ada tamu yang datang pada rumahnya.

Ceklek!

"Doy lagi apa?"

"Eh Mas Taeil, kirain siapa,saya cuman lagi beres beres rumah aja" ucap Doyoung

"Oh iya emang ada apa Mas dateng ke rumah saya?" tanya Doyoung

"Biasa bulan ini kebun jeruk Mas lagi panen, ini buat kamu" ucap Taeil sambil memberikan sekantung jeruk.

"Duh makasih ya Mas, maaf ngerepotin" ucap Doyoung

"Enggak kok enggak ngerepotin" ucap Taeil

"Masuk dulu Mas ayo" ajak Doyoung, Taeil hanya menurut. Ia berjalan memasuki rumah Doyoung.

"Mas mau minum apa? Kopi? Teh?" tanya Doyoung

"Gak usah Doy, baru aja Mas ngopi kok, udah jangan ngerepotin" ucap Taeil

"Kalo gitu tunggu sebentar ya Mas, Saya mau ngeberesin ini dulu"

"Iya Doy"

Doyoung dengan secepat kilat membereskan alat bersih nya dan menyimpannya menuju ke dapur.

Tak butuh waktu lima menit Doyoung sudah kembali dari dapur.

"Cepet banget Doy" ucap Taeil

"Takut Mas nunggunya lama hehe"

Doyoung mendudukan dirinya di sofa tunggal. Ia tampak kelelahan dengan keringat yang membanjiri wajahnya.

"Kamu keliatan capek banget Doy" ucap Taeil

"Iya Mas, soalnya saya baru ngeberesin rumah lagi, Mas tau kan ini rumah aslinya gede, kamer aja lima" ucap Doyoung

"Oh iya Mas kesini juga mau bilang sesuatu sama kamu" ucap Taeil

"Hah? Apa Mas?" seketika mata Doyoung berbinar cerah.

"Besok Mas harus pindah dulu ke kampung sebelah, soalnya rumah Mas mau di renovasi. Banyak yang bocor di rumah Mas, jadi Mas mau ngosongin dulu rumahnya trus pindah dulu ke rumah temen yang ada di Kampung Kamboja" ucap Taeil

Seketika wajah Doyoung sedih, Mana renovasi rumah itu enggak satu dua jam, tapi berhari hari.

"Ahaa" tiba tiba ide cemerlang datang dari kepala Doyoung

"Kenapa Doy?"

"Mas jangan pindah ya" pinta Doyoung pada Taeil

"Loh kenapa?"