Chapter 3: Ungkapan Cinta Untuk Jeffrey

4.2K 614 137
                                    

Sore ini teduh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini teduh. Gua dan Rose lagi jalan mau masuk ke dalam gedung rektorat karena kebetulan kami punya jadwal yang sama. Rose yang minggu lalu baru aja menang lomba debat politik di UI diundang buat jadi tamu spesial RadioMu (Radio Mahasiswa Unpad) yang kebetulan sekali Jeffrey Athalla alias saya si narator cerita ini menjadi pembawa acaranya—anak UKM RadioMu yang paling ganteng dan keren se-Bandung Raya.

Kalau masuk ke dalam tempat siaran, sepatunya harus dibuka karena ruangannya pakai karpet. Rose kayaknya lupa buat pakai kaos kaki hari ini. Alhasil dia nyeker aja gitu sambil jinjit dan megangin lengan gua karena geli dan dingin. Lihat pemandangan itu, otomatis kedua ujung bibir gua tertarik ke atas—nyengir kayak bintang iklan pasta gigi.

"Kalian teh pegangan gitu lagi pacaran?" dengus Bambang dari jurusan Ilmu Politik sekaligus teman seperjuangan gua di BEM dan RadioMu. Dia berdiri di ambang pintu sambil megangin secangkir kopi 2000-an yang diseduh pake air dispenser di ujung ruangan. Asem ini anak. Baik sih tapi kadang kelakuannya asem kayak ketek squad basket yang baru beres tanding.

 Baik sih tapi kadang kelakuannya asem kayak ketek squad basket yang baru beres tanding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iri bilang bos!" sembur gua. Bambang cuma nelengin mata.

"Hai Bam," sapa Rose sambil lambain tangan. "Kata Jeffrey, kucing kamu baru lahiran ya? Selamat ya. Makin rame aja pasti rumahnya."

Bambang nyengir. "Hehehe... iya nih. Tapi sebagian mau dikasih ke sodara yang mau adopt kucing. Kalau terlalu banyak takutnya enggak keurus. Rose mau adopsi kucing nggak?"

"Aku alergi bulu kucing Bam." Rose ngejawab sambil gelengin kepala. Dia anaknya emang aku-kamu mulu.

"Hah? Serius? Tapi kok aku sering lihat Rose megangin kucing sih?" sahut Bambang dengan tampang serius. Perasaan gua tiba-tiba enggak enak gini.

Muka Rose berubah bingung. "Hah? Kapan? Enggak pernah ah."

"Tuh, sekarang aja lagi megangin kucing. Kucing garong." Bambang nunjuk gua sambil ketawa cengengesan. Kan, dia anaknya emang asem.

"Jeffrey mah british shorthair yang kalau ngeong suaranya kecil dan lucu banget," tutur Rose manis. Meleleh hati abang nih dek.

"Bucin," cibir Bambang. "Jomblo kayak aing mana paham."

Bandung, I'm in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang