•1•

4K 328 27
                                    

Seorang gadis duduk di kursi kelasnya saat waktu istirahat. Berkutat dengan buku catatannya.

Dia menulis dengan wajah yang sangat dekat dengan lembaran bukunya. Matanya sangat antusias saat menggoreskan setiap tulisan dengan pena yang digerakkan jemari kecilnya.

Dia melupakan waktu istirahatnya demi menambah jumlah lembar yang terisi dengan tulisannya.

Dan saat dia tengah sangat menikmati waktunya itu,

Brak!

"oy, deku! "

Seseorang yang selalu mengganggunya setiap hari akhirnya datang dengan cara yang selalu berhasil membuat jantungnya melonjak terkejut.

Dia selalu otomatis duduk tegak dan menatap wajah pelaku yang menggebrak mejanya.

"nani.... kacchan? " tanyanya dengan manik hijau yang sedikit meredup dan gemetar. Kesenangannya sudah hilang.

Sang otoko yang selalu menggebrak setiap jam istirahat kedua menyeringai melihat wajah korbannya itu.

"kau tidak pernah merubah kebiasaan bodohmu itu, hah? "

Midoriya menelan ludah pelan. Dia tidak perlu menjawab. Mau dia berucap atau tidak, hasilnya akan sama saja.

Manik merah bakugou menatap pada buku catatan midoriya. Melihat tulisan2 dan gambar mengenai quirk seorang hero.

"masih berharap kau akan memiliki quirk?" tanyanya meledek.

Midoriya menurunkan tatapannya dan tersenyum pahit. "tidak... aku hanya menulis quirk mereka. Apa salahnya? "

"cih, hanya itu jawabanmu setiap hari? Ahh tapi kau juga tidak memiliki jawaban lain, ya kan? Deku." dia kembali menyeringai. "mau bagaimanapun tidak akan ada yang berubah darimu."

Midoriya sedikit kesal, dia kembali menatap manik bakugou dengan kening berkerut.

"apa? Kau mau melawan? " desis bakugou.

Nyali midoriya langsung menciut, dia kembali menurunkan tatapannya.

Hal itu membuat bakugou terkekeh. "lihat? Inilah dirimu, gadis pengecut yang bermimpi terlalu tinggi untuk menjadi seorang hero. "

"aku tidak seperti itu... " cicit midoriya.

"hah? Apa? Tidak? Lalu kau menganggap dirimu bisa menjadi hero tanpa kekuatan? "

"bukan begitu... "

"apapun yang hendak kau katakan, kau tetaplah seorang manusia yang tidak berguna, deku! "

Midoriya menggigit bibirnya mendengar itu. Dia selalu sadar akan dirinya yang tidak sempurna. Ocehan bakugou juga selalu dia dengar setiap harinya, namun tetap saja membuat hatinya tercubit.

Saat dia berusaha tetap diam agar teriakan yang bakugou berikan tidak semakin keras, dirinya dikejutkan dengan bakugou yang dengan kasar merenggut buku catatan heronya.

Midoriya langsung hendak kembali mengambilnya, namun bakugou mengangkat bukunya tinggi2 ke udara. Dengan tatapan meledek, dia menikmati midoriya yang lebih pendek darinya mencoba menggapai buku dengan putus asa.

"kacchan, kembalikan." pintanya.

Bakugou jelas tidak akan mendengarkannya. Setelah beberapa saat bermain2, dia meledakkan buku itu dengan quirknya. Membuat sampul buku sebagian hangus. Midoriya membelalak panik.

Otoko itu tertawa puas dan mendorong midoriya jatuh terduduk. Tangannya kemudian membuang buku yang barusan dia ledakkan keluar jendela.

Midoriya memandang arah jatuh buku dengan tak percaya. Dia bisa mendengar bukunya jatuh ke air diluar sana.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang