•19•

1.2K 175 11
                                    

.
.
.
.
.

"okaeri, mido-chan. "

Sambutan itu jelas tidak berkesan sama sekali bagi midoriya.

Yah, dia memang pulang ke tempatnya tinggal selama beberapa bulan ini. Namun, itu tetap bukan rumahnya.

Tempatnya yang asli telah hancur saat dabi menculiknya. Kembali kesana pun akan percuma tanpa ibunya yang kini entah berada dimana.

Dia berada disana karena paksaan. Dan saat dia hendak mencoba meloloskan diri, ternyata kegelapan itu telah mencengkeramnya dengan erat. Dia diseret kembali tanpa menerima pembelaan sama sekali.

Yah, sudahlah.

Yang terpenting dia berhasil mencegah timbulnya korban.

Soal bagaimana dia akan melanjutkan hidup di markas villain league itu, akan jadi urusannya sendiri.

Midoriya yang kembali dengan penyamarannya yang telah terbuka, membuat semua villain yang ada disana memahami apa yang terjadi dan tahu kenapa sampai shigaraki repot2 menjemput langsung gadis itu.

"oh, jadi dia memang membongkar identitas aslinya disana. " ujar mr compress.

"aku tidak menduga jika kau berkeinginan untuk kembali ke dirimu yang dulu." twice menimpali. "melihat dari sikap dinginmu kukira kau memang telah berubah. "

"obat itu tidak bekerja penuh padanya. Diluar dugaan, dia hanya sedikit terpengaruh dengan obat yang kita beri. Padahal itu sanggup membuat orang lain sepenuhnya berubah. " kurogiri berjalan ke stand barnya.

Midoriya tidak lagi terkejut mendengar soal obat itu dikatakan terang2an dihadapannya. Karena dia memang sudah tahu, dan menyembunyikan soal efek rendah obat padanya. Namun semua sudah terbongkar sekarang.

"pertahanan tubuhnya kuat juga. "

"dia hebat, telah menipu kita semua selama ini. "

"ya benar. " shigaraki mulai angkat suara. Dia melepas tangan yang ada di wajahnya. "karena itu aku membawa anak nakal ini pulang saat hendak mencoba kabur dari rumah. "

Midoriya sedikit menggertak giginya saat mendengar itu. Dia ingin berteriak bahwa markas itu bukan rumahnya, itu hanyalah tempatnya disekap. Namun dia menahan diri dan wajahnya sama sekali tidak menampilkan emosi selain raut dingin yang biasa dia tampilkan didepan para villain.

"yah, kurasa itu bukan masalah lagi karena dia sudah kembali. " ujar toga. "aku yakin dia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi, kan? " dia menatap manik hijau gelap midoriya.

Midoriya tidak mengucapkan apapun, dia hanya terus membalas tatapan itu dengan dingin.

"tidak, tidak. " shigaraki mengusap tengkuknya. "dia telah berbuat kesalahan. Bukankah semua kesalahan memiliki hukuman? "

Seisi ruangan bar itu diam mendengar ucapan shigaraki.

"kalian tahu, kan, seseorang akan jera jika telah merasakan hukuman yang dia dapat. " shigaraki melihat pada midoriya yang masih diam. "maka dari itu, aku memiliki alasan untuk menghukum dirimu. "

Midoriya menatap manik merah shigaraki yang tersembunyi dibalik rambutnya. Dia menatap tanpa ekspresi.

"ah, aku penasaran apa kau akan tetap berekspresi seperti itu nanti. "

Midoriya yang berusaha mencerna masksud villain itu tersentak saat tiba2 shigaraki mencekik lehernya dengan sebelah tangan dan membenturkan punggungnya ke dinding. Sontak kedua tangannya mencoba melepaskan keempat jemari shigaraki yang mencekiknya kuat.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang