•11•

1.3K 191 9
                                    

.
.
.
.
.

Begitu shigaraki sudah ada di dalam gedung usj bersama anak2 buahnya, midoriya segera mengamati keadaan.

"all might tidak ada disana? " gumamnya.

Bersamaan dengan ucapannya, shigaraki juga mempertanyakan keberadaan hero number 1 itu.

"jadi benar..." midoriya menggigit bibir. "padahal incarannya adalah all might... kalau begini dia bisa membuat semua orang terluka untuk memancing all might datang... "

Tak lama kemudian, koneksinya terputus. Dia menduga terdapat villain dengan quirk yang menghalangi sinyal komunikasi gedung usj dengan sekolah. Monitornya juga kini hanya layar hitam semata. Meski midoriya tahu apa yang terjadi, dia tetap ingin mengawasi semuanya.

"bagaimana ini... "

Midoriya berada dalam dilema besar.

Karena dia mengawasi semuanya melalui monitor, dia bisa langsung memberitahu pihak sekolah soal penyerangan itu dan kemungkinan all might akan ikut datang bersama sensei lain nantinya.

Namun jika itu terjadi, shigaraki akan curiga jika mereka sudah diawasi sejak awal. Villain itu pasti dengan mudah menebak bahwa midoriya ada di balik pemanggilan para hero ke lokasi. Karena orang luar yang terlibat dengan kelas hero hanyalah dia seorang.

Jika demikian, dia akan menerima konsekuensi berat nantinya. Shigaraki pasti tidak akan tinggal diam.

"bagaimana... bagaimana...? " midoriya terus bergumam bingung, memikirkan ide lain. Dia juga tidak boleh berlama2 karena bisa timbul banyak korban disana.

Gadis itu mulai menggigit kukunya. Berpikir keras.

Midoriya sejak awal berpikir akan menyelamatkan kelas 1A dan aizawa dari serangan shigaraki, namun jika dia melakukannya dengan cara yang bisa shigaraki tebak dengan mudah, maka kemungkinan dia akan dipaksa keluar dari ua.

Dan kalau sudah begitu, dia tidak akan bisa lagi membantu teman2nya dari pemikiran keji shigaraki.

Masalahnya, tidak ada cara lain. Semua jalan yang dia miliki hanya akan berakhir pada satu titik.

"aku yakin shigaraki tidak akan hanya melakukan sekali serangan... dia pasti akan melakukan hal yang sama suatu saat..."

Midoriya dijerat waktu dan fakta logis yang pahit. Dia tidak bisa lagi berpikir lebih jauh.

"ah, terserah! Aku akan pikirkan nanti. " midoriya berdiri dari kursinya dan berlari keluar dari kantor kepala sekolah.

.
.
.
.
.

Nezu tengah membahas soal pelatihan baru bagi kelas hero saat midoriya menerobos masuk dengan heboh. Seluruh sensei yang ikut rapat terkejut.

"hora! Kenapa siswi bertindak tidak sopan?!" seru salah satu guru dengan marah. "tidakkah kau tahu jika sedang ada rapat penting? "

"su, sumimasen... " midoriya mengatur nafasnya setelah berlari dari ruang kepsek.

"lagipula apa yang kau lakukan diluar kelas–"

"tenanglah, dia murid yang khusus dibawah pengawasanku. " ujar nezu membungkam semua sensei yang hendak memarahi gadis itu. "amaya, ada apa? "

"sensei, saya rasa gedung usj mendapat serangan villain! "

"apa? "

"sebentar, kenapa dia bisa tahu soal pelatihan itu–"

"amaya, kau serius? "

Midoriya mengangguk yakin. "sebelum monitor pengawasan mati, terlihat sekumpulan orang asing menerobos gedung usj dengan sebuah quirk yang menyerupai portal hitam."

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang