•4•

2.2K 268 5
                                    

.
.
.
.
.

"ohayouuu mido-chan!!! "

Midoriya merasakan kepalanya berdenging saat toga berteriak di dekat telinganya. Padahal dia tengah tidur nyenyak.

Kelopak matanya terbuka dan segera melirik tajam pelaku yang membangunkannya paksa.

"ara, jangan galak2, nanti aku semakin gemas padamu. "

Midoriya menghela nafas lelah dan bangkit duduk. "ada apa? Toga-san, ini masih terlalu pagi. " ujarnya melihat pada jam mejanya.

"jangan begitu, kau kemarin memintaku untuk mengganti make up untuk freckles-mu kan? Nah, aku harus mencobanya dulu."

Midoriya memang meminta agar riasan yg menutupi frecklesnya diganti karena yang sebulan ini dia pakai terlalu mudah dihapus.

"namun tetap saja ini masih terlalu pagi... " dia masih sangat mengantuk, semalam setelah istirahat sejenak sepulang sekolah shigaraki mengajaknya bicara hingga larut malam.

"hari ini saja, besok2 aku tidak akan mengganggu tidurmu. "

"ya sudah, aku mandi dulu. "

.
.
.
.
.

"nah. " toga menyelesaikan polesan tipisnya di wajah midoriya dengan puas. Itu polesan keduanya setelah yang pertama dicoba untuk gampang terhapus atau tidak. "seperti yang tadi sudah kau lihat, freckles mu tidak akan terlihat kecuali kau menghapusnya dengan air khusus ini." dia menyerahkan satu botol kecil air yang nampak seperti air biasanya.

"baiklah. " midoriya kemudian melihat pada jam kamarnya. Masih ada banyak waktu sebelum dia akan berangkat.

"ah, karena tahu kau bangun lebih pagi shigaraki ingin berbicara denganmu. "

"dia juga setiap hari berbicara denganku. "

"datang saja, dia pasti akan membicarakan sesuatu yang lain. "

"baiklah... " midoriya memasang kedua contact lensnya sebelum keluar.

.
.
.
.
.

Dengan tenang, dia memasuki ruang bar. Hanya ada shigaraki dan kurogiri disana. Kurogiri menyambutnya dengan tatapan mata kuning diantara kibaran asap ungu kepalanya.

"duduklah, midoriya." ujar shigaraki yang sama sekali tidak menoleh.

Midoriya berjalan dan duduk di kursi sebelah shigaraki. Kurogiri memberinya minuman hangat di pagi yang dingin.

"kulihat kau bersama seseorang di halte kemarin. " shigaraki memainkan jemarinya yang kurus.

"kau melihatnya. " ujar midoriya tenang.

"kebetulan aku lewat didekat sana saat mengerjakan sesuatu. "

"dia teman sekelasku. "

"ah, kau mudah berteman disana ternyata. Tidak sesulit dulu."

"karena itu jurusan umum. "

"kau senang disana? "

"..."

"ah, kau tidak tahu. Hm, kurasa itu karena dulunya kau ingin masuk kesana untuk menjadi hero."

Midoriya menyesap minumannya yang sudah tidak terlalu panas. Shigaraki menoleh, menatap tanpa telapak tangan di wajahnya.

"aku memang memintamu bersekolah di UA, tapi bukan berarti kau akan kubiarkan bebas disana. "

"aku tahu... " midoriya meletakkan gelasnya.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang