06 - Their First Kiss

2.1K 270 71
                                    

I know people make promises all the timeThen they turn right around and break themWhen someone cuts your heart open with a knife and you're bleedingBut I could be that guy to heal it over timeAnd I won't stop until you believe itCause baby you're ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I know people make promises all the time
Then they turn right around and break them
When someone cuts your heart open with a knife and you're bleeding
But I could be that guy to heal it over time
And I won't stop until you believe it
Cause baby you're worth it

***

"Yeeeaaaay Taman Safari!" pekik Wendy kegirangan sewaktu Ceye selesai memindai uang elektroniknya di pintu tol Jagorawi. 

Akhir pekan ini, Ceye tidak lagi harus menyambanginya ke Cirendeu. Kondisi kaki Wendy yang sudah jauh membaik, membuat mereka berdua bisa pergi jalan-jalan lebih jauh dan akhirnya memutuskan untuk mengunjungi kebun binatang di daerah Bogor tersebut.

"Ih baru juga masuk tol."

"Udah lama banget nggak ke Taman Safari tau!"

"Biasa aja ah lagian. Terakhir kesana aja hewan-hewannya kayak pada kurus-kurus gitu."

"Let me enjoy my thing deh, Ye." Wendy memajukan bibirnya, merajuk.

"Iya, iya, yeay Taman Safari, yeaaayyy!!!" Pria itu mendaratkan telapak tangannya yang besar ke perempuan di sebelah yang pagi itu terlihat segar dan cantik dengan kaus putih polos yang dimasukkan ke dalam boyfriend jeans-nya. 

"Ih, banyak kuman ini di tangan tau!" Wendy berusaha menyingkirkan telapak yang hampir menutupi seluruh wajah mungilnya.

"Dasar raksasa," gumamnya lagi saat telapak tangannya bersentuhan dengan telapak tangan Ceye yang ukurannya mungkin dua kali lipat lebih besar dibanding miliknya.

"Yang ini aja kali yang kekecilan!" sahut Ceye sambil menautkan jari-jari mereka.

Wendy kembali memperhatikan jari laki-laki itu yang terasa sedikit kasar di ujungnya, "Masih main gitar, Ye?"

"Masih dong kalo enggak kaku entar. Kenapa? Kerasa banget kapalannya ya?" Pria itu terkekeh.

Wendy lalu mengeluarkan hand cream dari tasnya dan mengoleskannya ke tangan Ceye. 

"Enak deh baunya nih. Kelapa ya?" Ceye mengendus tangannya. 

"Kok kelapa sih? Ini wangi coklat tau. Makannya upil tuh bersihin biar nggak mampet!" Wendy tertawa sambil menekan hidung Ceye.

"Lah masa sih coklat? Idungnya budek nih berarti. Eh apa sih istilahnya kalo hidung nggak berfungsi? Kalo kuping kan budek tuh, kalo hidung apaan ya?"

"Bodo amat, Ye!" 

Sempat tersela sebentar, tangan Ceye secara natural langsung kembali ke tempat sebelumnya, di genggaman tangan Wendy.

"Fun fact, ukuran tangan laki-laki itu cerminan ukuran yang lainnya tau! Kalo tangannya gede berarti apa lagi yang gede coba?" tanya Ceye tiba-tiba.

HALFPACE ✔️ | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang