Wendy sudah merencanakan pernikahannya dengan Chatura secara matang, tapi persiapan pernikahan yang menguras emosi ditambah kehadiran Yoga, mantan kekasihnya yang terang-terangan menginginkannya untuk kembali, membuat keyakinan Wendy goyah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Everybody loves the things you do From the way you talk To the way you move Everybody here is watching you 'Cause you feel like home You're like a dream come true
***
Jakarta, Oktober 2014
"Good morning, Sleepyhead..." sapa Wendy setelah panggilan Skype-nya terhubung.
"Hey, morning..." Suara parau khas orang baru bangun tidur terdengar dari mulut pria yang wajahnya masih rekat dengan bantalnya itu.
"Mana mukanya mau liat, it's been more than two months lho aku nggak liat kamu."
Iya, sudah lebih dari dua bulan Wendy tidak melihat wajah pacarnya yang super sibuk itu. Yoga, yang kini tengah kuliah S2 jurusan Business Analytics di salah satu universitas terbaik di Singapura, memang sulit membagi membagi waktu antara kuliah, kerja, dan pacar.
Sadly, with pacar being the last of his priority.
Tapi biar bagaimanapun, Yoga sebenarnya kangen juga sama celotehan-celotehan Wendy yang kadang manja, seperti barusan.
Jadi dengan rambut hitamnya yang masih sedikit acak-acakan, pria itu dengan senang hati memenuhi permintaan Wendy dan tersenyum lebar ke arah kamera laptopnya, menunjukkan matanya yang melengkung seperti bulan sabit.
"I miss you, Silly!"
"Sorry. Uni was crazy, saya juga ambil double job kan kamu juga tau."
"I know..." sahut Wendy pelan.
"And I need to rest juga."
"Iya, I know..." sahut Wendy lagi, "Tapi hari ini kamu free kan?"
"Jam sembilan I need to meet a lecturer, ada digital startup competition, saya mau join."
"Sendiri atau team?"
"A team of four, we pitch our ideas. Makanya lagi mau brainstorm konsepnya sekalian sama dosen biar lebih terarah gitu diskusinya."
"I see..."
"So I only have about half an hour to talk to you here," lanjut Yoga, "Any updates?"
Wendy menghela nafasnya pelan, "Aku jadi panitia accounting challenge buat anak SMA dan SMK, kampus yang bikin, acaranya November ini."
"Udah banyak yang daftar?" tanya Yoga yang kini sudah duduk bersila di atas kasurnya. Dari jangkauan kamera laptop, Wendy bisa melihat kalau laki-laki itu masih punya kebiasaan yang sama. Kamarnya masih rapi, tanpa ada baju kotor, bungkus makanan atau botol minum yang tergeletak sembarangan.
