Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Ujian demi ujian dilalui dengan sempurna oleh Vionetta. Pengetahuan, sopan santun dan kecakapan berbicaranya sangat bagus.
Perasaan was-was semakin menggebu di dalam diri Miola. Dia tidak ingin posisi yang diincarnya sekian lama harus jatuh di tangan Vionetta yang saat ini memiliki poin lebih unggul darinya.
Dari mata-mata yang dikirimkannya ke sisi Vionetta, berbagai informasi untuk menjatuhkan image Vionetta di publik pun sudah dia dapatkan. Padahal apa yang dibicarakan oleh Vionetta adalah kebohongan yang tidak disadari oleh Anne dayang mata-mata yang dikirimkan Miola dan memang sudah direncanakan dengan baik oleh Vionetta.
Rencananya, Miola akan menyebar gosip yang didapatnya dari Anne pada para putri bangsawan saat pesta dansa yang diadakan untuk perkenalan regina beberapa hari lagi.
Dengan begitu, pandangan kagum orang yang mulai tertuju pada Vionetta akan kembali menjadi tatapan kebencian seperti dulu.
Vionetta merasa senang, karena dengan mudahnya Miola memakan umpan yang dia berikan. Dibantu oleh Beatrice yang sudah luluh dan selalu membantu merencanakan hal-hal yang mengejutkan untuk mengungkap jati diri Miola.
Awalnya Beatrice menolak untuk berpihak pada Vionetta, tapi saat melihat bagaimana perubahan Vionetta akhirnya dia bersedia untuk membantu. Lagipula Beatrice memang tidak suka dengan Miola, gadis itu dan keluarganya memiliki ambisi besar untuk menaklukkan kekaisaran.
"Saya akan dengan senang hati membantu Yang Mulia menghancurkan reputasi keluarga Viscount Stagen. Saya sudah muak dengan segala kesombongan, keserakahan dan ketidaksadaran diri mereka terutama Putri mereka, Miola Stagen." . Kata-kata yang keluar dari mulut seorang Beatrice Fletcher saat mengetahui rencana besar Vionetta.
Perlu diketahui, 4 dayang Vionetta kini sudah membentuk relasi yang baik dengan Vionetta, tentu saja kecuali Anne.
****
Hari dimana pelaksanaan pesta dansa pun tiba. Vionetta yang hadir seorang diri tanpa pasangan pun mendapat tatapan kasihan dan juga ejekan dari orang-orang yang hadir di aula.
Saat diumumkan bahwa Putra mahkota hadir dengan Putri Miola Stagen, secara otomatis Vionetta memutar bola matanya dan bisa didengar bisik-bisik orang disekitar yang sedang membicarakannya.
"Bukan lah ini penghinaan, Putra mahkota hadir dengan salah satu regina."
"Apa kalian tidak tahu, ini kan pertarungan antara orang yang 'dicintai' Putra mahkota dengan orang yang 'mencintai' Putra mahkota."
Sejujurnya, Vionetta sangat risih mendengar ocehan mereka. Harga dirinya serasa dihempaskan kedasar bumi karena perlakuan Putra mahkota dihadapan banyak orang seperti ini.
Kedua tangannya mengepal menahan emosi, saat melihat Putra Mahkota yang bahkan tidak menawarinya berdansa setelah dia berdansa dengan Putri Miola dan melewatinya begitu saja.
Malu, tentu saja. Tapi apa yang bisa dia lakukan didepan banyak orang seperti ini. Jika saja ini terjadi di kehidupannya sendiri, mungkin seorang In Young sudah meninju wajah laki-laki brengsek yang berani mempermalukan dirinya didepan umum.
Tapi demi martabat keluarganya yang sekarang, dia tidak melakukan hal konyol seperti itu.
Belum juga reda rasa emosi yang tak terduganya, Vionetta mendengar gosip yang sudah direncanakannya. Gosip yang mengatakan bahwa Vionetta menghamburkan uang kekaisaran untuk membeli permata dan gaun yang sebenarnya tidak perlu.
Juga gosip tentang hubungan terlarang Vionetta yang diam-diam mengirim surat untuk laki-laki bernama Martin.
"Iya, kudengar Putri Follcon membeli gaun dari penjahit terkenal sampai 25 gaun. Juga permata besar dari toko perhiasan terkenal di ibukota."
KAMU SEDANG MEMBACA
END - Revenge The Villainess Lady [SUDAH TERBIT]
Historical FictionSebagian bab dihapus untuk kepentingan penerbitan [Lengkap] 04112020 Kehidupan baruku dimulai saat kematian pemilik tubuhku saat ini. Rasa sakit hati dan dendam yang masih tersisa membuatku harus menyelesaikan semua perasaan ini agar jalan takdir...