Reynard sebenarnya masih penasaran dengan sosok yang kini berada disampingnya. Banyak hal yang ingin dia ketahui tentang Vionetta, tapi ia urungkan.
Saat memasuki pintu aula, ada seseorang yang bertugas menginformasikan siapa saja yang akan masuk ke ruangan itu.
"Yang Mulia Grand Duke Marvelo dan Putri Vionetta Follcon memasuki ruangan." katanya dengan suara lantang.
Seluruh perhatian tertuju pada Rey dan juga Vionetta. Para nona muda tampak kagum karena akhirnya bisa melihat sosok Grand Duke yang rumornya adalah seorang bangsawan yang dingin sekaligus iri pada Vionetta karena bisa datang bersamanya.
Setelah benar-benar memasuki aula, Vincent dan Theodore menghampiri Rey dan mengajaknya kesudut untuk bertemu dengan para calon pewaris keluarga masing-masing.
Setelah kepergian Rey, Vionetta langsung dikerumuni para wanita untuk menanyakan ada hubungan apa Vionetta dengan Rey.
"Kami hanya berpapasan saat didepan secara tidak sengaja. Dan kebetulan Yang Mulia Grand Duke adalah teman lama kakakku saat pendidikan dulu." jelas Vionetta.
Tak lama berselang, keluarga kekaisaran datang dan acara pertunangan pun berjalan dengan lancar meskipun banyak pihak yang menyayangkan hal tersebut.
Menariknya, para bangsawan yang hadir kembali membandingkan gaya berpakaian Miola dan Vionetta.
"Bisa dilihat perbandingan yang sangat jauh, Putri Duke jelas lebih elegan dan terlihat berkelas."
"Itu sudah pasti, keluarga Duke jelas keluarga bangsawan sejati. Duchess adalah kiblat para wanita bangsawan dalam berpenampilan dan kini Putri nya juga melakukan hal yang sama"
Banyak wanita bangsawan yang terkesan dengan gaun yang dipakai Vionetta karena mereka baru pertama kali melihat gaun seindah itu.
Gaun dengan gradasi warna gelap yang cantik tampak sangat menyatu dengan kulit putih Vionetta.
"Nona Follcon, apa gaun anda dijahit oleh madam Louise?"
"Apa itu pesanan khusus?"
"Gaun ini sangat cantik dan tampak serasi dengan Nona yang juga cantik."
Berbagai pujian dari wanita bangsawan diterima oleh Vionetta. Hal itu tentu saja membuat Miola tidak senang. Bagaimanapun yang harusnya menjadi pusat perhatian saat ini adalah dirinya.
"Cih, jalang itu benar-benar membuatku kesal." ujar Miola dengan pandangan sinis pada Vionetta yang mulai dikerumuni banyak bangsawan.
"Terima kasih atas pujian nona-nona tapi saya membelinya ditoko Baroness Bryne. Sebenarnya saya ingin membelinya ditoko Madam Louise tapi dia bilang pesanannya sudah penuh karena semua orang ingin tampil memukau di acara ini dengan mengenakan gaun rancangan beliau."
"Toko Baroness Bryne?. Ternyata nona juga menyukainya?." tanya Countess Kessler.
"Benar, Baroness sangat baik dalam membuat gaun. Oh apa gaun milik Countess juga dari toko yang sama?." Vionetta bertanya balik.
"Iya, sejak lama saya hanya membuat gaun dari Baroness Bryne."
Sasaran Vionetta tepat, sejak lama dia mempelajari keluarga Count Kessler yang merupakan pengusaha dan pedagang yang memiliki masa depan cerah.
Vionetta ingin membuat Count Kessler juga berada dibawah kuasa ayahnya dan menjadi pendukung keluarga Duke, dengan begitu posisi ayahnya akan sangat kuat dan dia dengan mudah menghancurkan Miola.
Countess dan Vionetta larut dalam pembicaraan tentang gaun dari Baroness Bryne. Para wanita bangsawan yang memiliki minat yang sama terlarut juga pada pembicaraan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
END - Revenge The Villainess Lady [SUDAH TERBIT]
Historical FictionSebagian bab dihapus untuk kepentingan penerbitan [Lengkap] 04112020 Kehidupan baruku dimulai saat kematian pemilik tubuhku saat ini. Rasa sakit hati dan dendam yang masih tersisa membuatku harus menyelesaikan semua perasaan ini agar jalan takdir...