9.

14K 1.6K 16
                                    

Di istana, sekembalinya dari pesta Vionetta langsung sibuk membalas surat dari para rakyat yang ada di wilayah barat daya.

Menjawab satu demi satu pertanyaan seputar inovasi yang baru saja dia terapkan dan membawa dampak yang sangat bagus untuk wilayah tersebut.

Sementara itu, di hall tempat pesta diadakan Miola tampak masih sangat kesal dengan perkataan Vionetta dan menerka maksud dari perkataan tersebut.

Putra mahkota pun demikian, setelah mendapat penolakan dari Vionetta dia tampak murung. Pesta dansa yang biasanya meriah malah tampak seperti acara berduka.

Orang-orang yang hadir tampak sangat kecewa, terlebih Vionetta Follcon memilih pergi dari tempat pesta setelah mendengar hasil pengumuman pemenang.

'Nona Follcon jelas sangat terpukul, dia terlihat keluar dari aula setelah didatangi Marques Toussaint.'

'Aku bisa memahami perasaannya, semua yang telah Nona Follcon lakukan selama ini bahkan dia berubah menjadi gadis baik dan membanggakan keluarganya jadi sia-sia.'

'Aku akan mendo'akan kebaikan untuk Nona Follcon, semoga bangsawan yang baik segera meminangnya.'

'Bukankah itu hal pasti. Dengan pengaruh Duke Follcon dan juga Tuan muda Follcon yang berada di akademi imperial hal tersebut mudah untuk mereka.'

'Benar, ku dengar beberapa bangsawan berpengaruh di seluruh negeri ini sekarang berlomba untuk melakukan kerjasama dengan Tuan Duke terlebih Nona Follcon yang cerdas itu namanya sudah tidak asing.'

[Miola pov]
Aku benci mendengar ini semua, aku pemenang pertarungan ini tapi hanya Vionetta Follcon saja yang mereka bicarakan.

Dia sengaja meninggalkan tempat ini agar menarik simpati banyak orang dan agar semua orang menyudutkan aku.

Apa yang kau lakukan sebenarnya Vionetta?!!.
Tunggu dan lihat, aku akan segera melenyapkanmu.

[Miola pov end]

.
.
.
Beatrice, Audrey, Norin dan Millie yang merupakan dayang Vionetta semuanya berkumpul.

Norin yang terkenal pendiam kini terisak karena mengetahui bahwa dia harus berpisah dengan rekan-rekannya dan juga Vionetta, orang yang dilayaninya.

Beatrice juga tampak masih kesal dengan keputusan dari kaisar atas pemenang pemilihan kali ini. Dan bertambah kesal karena mengetahui bahwa Vionetta akan mempercepat waktu untuk keluar dari istana.

Audrey yang memang lebih dewasa dari mereka semua tahu keputusan yang diambil Vionetta itu yang terbaik. Toh cepat atau lambat hasilnya tetap memang harus keluar istana.

"Rencana yang kususun gagal.!" ujar Beatrice.

"Tidak, justru rencana kita berhasil." kata Vionetta tersenyum.

"Yang Mulia gagal terpilih bagaimana bisa disebut berhasil?." ucap Millie

"Hey, kalian tau? Dari awal aku tidak berminat dengan posisi menjadi istri Putra mahkota. Aku hanya ingin membalas Miola karena sudah menenggelamkanku." ujar Vionetta.

"Saya tidak paham dengan anda Yang Mulia." kata Norin yang masih terisak.

"Jangan dipikirkan, aku mempunyai ratusan cara untuk membuat Miola membayar semuanya. Dan, karena kita akan berpisah kalian harus mengirimiku surat ya."

"Yang Muliaa....." Norin berjalan mendekati Vionetta dan menangis di pelukannya.

Melihat Norin memeluk Vionetta, semua yang ada diruangan menjadi haru dan ikut berpelukan.

END - Revenge The Villainess Lady [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang