Dewan parlemen dan para faksi bangsawan mendiskusikan jalan keluar tentang wilayah barat daya yang terkena krisis.
Bencana kelaparan, kemiskinan, gagal panen dan juga persediaan lumbung yang separuhnya telah membusuk. Bencana besar yang baru pertama terjadi sejak kekaisaran ini berdiri.
Ditengah kegaduhan, Putra mahkota membicarakan tentang opini yang di dapat dari Vionetta.
Hening...
Para dewan mendiskusikan tanggapan Putra mahkota dan berpikir bahwa bisa saja itu dicoba. Semuanya juga mengatakan bahwa Putra mahkota adalah harapan masa depan kekaisaran Ageria.
"Jangan terlalu memujiku, semua yang aku sampaikan tadi adalah ide dari Putri Duke Follcon. Sepantasnya pujian tadi disampaikan pada Nona Vionetta Follcon." ujar Putra mahkota.
"Wah, ternyata Tuan Duke Follcon mendidik anak-anaknya dengan sangat baik ya. Tuan muda Vincent juga menjadi pengajar yang berbakat dan berkompeten di Imperial, lalu sekarang Putri Vionetta juga membuktikan bahwa keluarga Duke Follcon berintelektual tinggi." ujar Baron Argus
"Ah, tidak seperti itu. Masih banyak hal yang harus dipelajari oleh putri saya." kata Duke Follcon canggung.
Disisi lain, Miola meradang karena usahanya untuk menyingkirkan Vionetta gagal. Padahal pesta dansa kemarin adalah kesempatan yang bagus untuk menjatuhkan Vionetta.
Dia memanggil Anne disudut taman belakang istana untuk menanyakan apakah informasi kemarin benar atau memang Anne sudah bekerja sama dengan Vionetta.
"Yang mulia,..."
Plakkkk...
"Kau bodoh atau apa, kenapa informasi yang kau berikan padaku semuanya bohong." ujar Miola kesal.
"Ma-mana mungkin, sa-saya melihat semuanya sendiri Yang mulia, sungguh."
"Apa kau tau, karna informasi yang kau berikan semua orang menertawakanku. Dan Vionetta kembali dipandang kagum oleh semua gadis bangsawan."
"Wahh, apa ini?. Apa aku ketinggalan sesuatu yang menyenangkan?." secara tiba-tiba Vionetta dan Beatrice sudah berada berada disana.
Miola terlihat sangat panik mengetahui ada Vionetta disana.
"Ternyata kecurigaanku memang benar ya, padahal awalnya aku mencurigai Nona Fletcher karena dia terang-terangan tidak menyukaiku loh." ujar Vionetta dengan tersenyum manis.
"Ya-yang mulia, saya bisa menjelaskannya." kata Anne gugup.
"Aku rasa tidak perlu, aku sudah mendengar semuanya kok. Jadi tidak perlu dijelaskan. Lagipula aku bukan orang bodoh yang tidak bisa mengerti pembicaraan kalian dengan sekali dengar." ucap Vionetta sinis.
"A-anda salah paham Nona Follcon, sa-saya dengan Nona egmont ti-tidak... " Miola mencoba membela diri.
Vionetta menyadari kehadiran Putra mahkota disekitar mereka, dan dengan sengaja dia menaikkan intonasi suaranya.
"Haah, sebenarnya saya kecewa dengan kejadian ini. Nona Stagen adalah orang yang dikasihi oleh Yang Mulia Putra mahkota, seharusnya Nona bisa optimis dengan pemilihan ini. Tapi, Nona Stagen malah mati-matian berusaha menjatuhkan dan menyingkirkan saya dengan berbagai cara. Bahkan mengirim mata-mata diantara dayang saya." ujar Vionetta penuh penekanan.
Putra Mahkota berhenti saat mendengar suara Vionetta, dan terkejut mengetahui apa yang dilakukan kekasihnya yang dipandangnya sebagai gadis baik pada Vionetta.
"Ya-yang Mulia sa-saya bisa me-menjelaskan, sa-saya... " pembelaan Anne terpotong oleh jawaban Vionetta.
"Aku tidak perlu mendengarkan pembelaan dari pengkhianat sepertimu kan?. Kira-kira apa hukuman yang pantas untuk pengkhianat sepertimu ya.? Apa aku laporkan pada Yang Mulia? Tapi tentu saja dia tidak akan mempercayaiku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
END - Revenge The Villainess Lady [SUDAH TERBIT]
Historical FictionSebagian bab dihapus untuk kepentingan penerbitan [Lengkap] 04112020 Kehidupan baruku dimulai saat kematian pemilik tubuhku saat ini. Rasa sakit hati dan dendam yang masih tersisa membuatku harus menyelesaikan semua perasaan ini agar jalan takdir...