Part 13

12 3 0
                                    

Sudah lebih 2 minggu Ellie tinggal di apartemen Gio. Semuanya berjalan lancar. Ellie sudah kembali ke aktifitanya yang biasa. Hubungan Gio dan Ellie pun semakin akrab. Ellie membuat perjanjian kecil dengan Gio. Sebenarnya lebih bisa di bilang jika Ellie memaksa Gio untuk menurutinya. Ellie ingin Gio pura-pura tidak mengenalnya ketika di kampus. setelah perdebatan panjang yang di akhiri dengan ambekan Ellie, akhirnya dengan berat hati Gio menuruti kemauan Ellie itu.

Seperti sekarang ini. Sudah pukul 5 lewat, dan Ellie sibuk di dapur dan berperang dengan bahan masakan. Ellie berencana untuk membuat makan malam sebelum ia pergi bekerja nanti. Gio masih di kantor saat ini dan biasanya pulang pukul 6

Saat selesai menata makanan di meja, terdengar bunyi bel apartement berbunyi.

"Gio sudah pulang? Tapi kenapa dia tidak langsung masuk?" Ellie pergi membuka pintu apartemennya

"Gio, kenapa lama sekali membuka pintunya? Mom bawakan makan malam untukmu" Ellie tertegun. Seketika ia ketakutan

"loh? apakah aku salah unit? Setahu ku ini benar nomor unit anakku? Kenapa kamu di unit anakku?" Seorang wanita paruh baya yang terlihat anggun nan elegan memasuki unit apartemen itu. Wanita itu terus menatap Ellie dengan tajam.

"Selamat sore, perkenalkan, saya Gabriella Geradine"

"Saya Rossaline Madison, ibu Gio. Mana anak ku?"

" Maaf madam, tapi Gio sedang di kantornya sekarang. Mungkin sebentar lagi dia pulang. Biasanya dia pulang sekitar pukul 6" kata Ellie sopan

"wow.. Kau bahkan tau jam pulang anak ku? Apa hubunganmu dengan anak ku? Kau kekasihnya? Kau tinggal disini?" Ellie bingung ingin menjawab apa. Jika menjawab iya, tapi hubungan mereka tidak jelas. Jika menjawab tidak, Ia akan dikira wanita tidak benar. Akhirnya Ellie menjawab dengan opsi pertama

"Bisa dibilang seperti itu madam" memang bukan hal aneh jika sepasang kekasih tinggal bersama di negara liberal ini. Bahkan banyak sepasang kekasih yang sudah memiliki anak dan tinggal bersama tanpa hubungan pernikahan disini.

"ahhh... Kau benar kekasihnya? Apa yang kau inginkan? Uang nya? Aku bisa memberimu uang yang sangat banyak, dan tinggalkan anakku. Aku tahu gadis-gadis sepertimu hanya ingin uang anakku yang tampan itu" nyeri datang di hati Ellie ketika wanita itu mengatakan hal seperti itu. Siapa yang tidak saki hati jika direndahkan seperti itu.

"Maaf madam, tapi aku tidak serendah itu untuk memanfaatkan uang orang lain. Aku masih mampu bekerja dengan halal daripada memakai cara rendah itu."

"ck.. tak udah sok lugu begitu. Aku akan memahami keinginan kalian akan uang itu. Rasanya bangga bukan ketika mempunyai seorang kekasih kaya dan tampan seperti Gio. Tapi ku tekankan padamu. Gio adalah penerus utama sebuah perusahan raksasa. Ia tak akan menikah dengan sembarangan wanita. Pada akhirnya kalian juga akan putus" Ellie tertohok dengan perkataan ibu Gio itu. Ellie jadi berpikir perkataan Gio yang ingin menikahinya dan tidak boleh membayar hutangnya dengan hal lain. Jika begini, bisa-bisa Ellie berakhir dengan menjadi simpanan? Sangat tragis.

suara seseorang memasuki sandi membuyarkan ketegangan 2 orang di dalamnya.

"Mom? Kenapa kesini?" Gio menatap heran kepada dua orang di ruangan itu dengan pandangan aneh.

"Mommy membawakan makanan untukmu. Ayo kita makan malam bersama" Gio menatap aneh mommynya.

"Kamu sudah lebih satu bulan tidak pulang kerumah. Kamu tidak rindu orang tua mu?"

"Aku sedang punya banyak kerjaan mom. Ada proyek besar yang sedang ku kerjakan"

"itu bukan alasan untukmu tidak pulang. Pasti gadis ini yang membawa pengaruh buruk pada mu"

"Mommy bicara apa sih. Dia bukan pengaruh buruk. Ellie gadis baik-baik mom" Rossaline memutar matanya dan menatap Ellie dengan tatapan merendahkan.

"Apanya yang gadis baik-baik? Dia bahkan berani tinggal di rumahmu. Hanya jalang yang tinggal serumah dengan kekasihnya. Gadis baik-baik tak akan melakukan itu"

"Mom!"

"kamu membentak mommy? wow, kamu tidak pernah begini sebelumnya Gio. Gadis ini benar-benar merubahmu"

"bukan begitu mom"

"tenanglah, aku tidak apa-apa. Aku akan menyimpan masakanku untuk sarapan besok. Makanlah dengan ibu mu. Aku akan pergi bekerja. Saya permisi maddam" Ellie pergi meninggalkan 2 orang anak dan ibu itu masih sibuk berdebat. Ellie pergi ke dapur dan memasukkan semua masakannya ke dalam kulkas kemudian mengambil tas nya di kursi makan. Tanpa banyak kata lagi, Ellie pergi meninggalkan kedua orang dalam ruangan itu. Beruntung Jovi sedang ikut karya wisata 2 hari 1 malam hari ini. Jika tidak, akan semakin rumit masalahnya.

Disisi lain, kedua ibu dan anak itu masih saja berdebat

"Mommy tidak seharusnya bicara seperti itu pada Ellie. Dia benar-benar gadis baik mom"

"Dengar Gio. Mommy tau mana yang terbaik untukmu. Percaya pada mommy okay? lebih baik tinggalkan saja kekasihmu itu" Gio menggeleng

" Mom, aku serius dengan Ellie. Aku berencana memperkenalkannya pada kalian dalam waktu dekat dan menikahinya" Mata Rossaline melebar

"Gio! Kamu tidak bisa menikahi sembarang perempuan."

"mom, Ellie benar-benar gadis baik. Percayalah. Aku melihat sendiri bagaimana dia di aniaya oleh ayah angkatnya karena mengurus adik yang bahkan bukan adik kandungnya. Aku bahkan menyelematkannya ketika dia akan dijual oleh Ibu angkatnya." Gio berbicara sedikit lembut sekarang.

"Gio dengar" nada suara Rossaline melembut

"Mommy sudah banyak pengalaman di hidup ini. Kita tidak bisa menganggap dia baik hanya karena hal seperti itu. Bisa saja karena hal itu dia terobsesi menjadi kaya untuk membalas kejahatan orang tua angkatnya. Atau mungkin dia bersekongkol dengan keluarganya itu untuk menarik perhatian mu? Kita tidak tahu apa yang ada dipikiran manusia Gio" Rossaline mencoba menjelaskan dengan lembut

"Kalau begitu, beri waktu agar aku bisa membuktikan Ellie orang baik ke kalian. Aku yakin dia benar-benar baik mom. Bahkan sekarang dia tidak mau menggunakan uangku dan terus bekerja walaupun sudah ku larang"

"Sudah Mommy bilang itu bisa saja hanya trik. 1 bulan tidak lebih. Jika dia tidak bisa menyakinkan mommy, Kamu harus menikah dengan wanita pilihan mommy ok?"

"okay deal"

.

.

.

.

.

tbc...

Into HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang