Gio kembali ke meja makan. Masih ada keluarganya disana kecuali para anak kecil dan suami Jasmine yang menidurkan Daisy. Ia berniat menjelaskan semuanya pada keluarganya. Tentang Ellie dengan sejujur-jujurnya.
" Okey. Sebenarnya aku berniat hanya membahas ini dengan Daddy setelah Dinner. Tapi sepertinya kalian juga butuh penjelasan. Ku harap kalian tidak menganggap Ellie buruk karena keluarganya. Terutama pada Mommy. Aku bertaruh dengan semua yang ku miliki jika Ellie benar-benar gadis baik-baik" Gio mulai membuka pembicaraan
" Aku bertemu Ellie sekitar sebulan yang lalu di sebuah bar. Dia bekerja sebagai pelayan disana. Aku menolong Ellie dari direktur keuangan Daddy yang bejat itu"
"Gadis itu bahkan bekerja di bar?" Rossaline berkata dengan nada meremehkan.
"iya. Dia bekerja untuk menghidupi keluarga bodohnya yang tak tau diri. Ayahnya pemabuk dan penjudi. Dia tak segan menganiaya Ellie jika Ellie tidak memberinya uang. Disisi lain, Ellie juga harus menghidupi adik lelakinya yang seumuran Donny. Ibunya bekerja menjadi wanita simpanan para lelaki bejat. Adik perempuannya pun hampir sama dengan ibunya, hanya saja incarannya para pewaris muda"
"Ibu dan adiknya saja begitu, Sudah pasti kekasihmu itu sama saja Gio. Sadarlah! Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya" Decak Rossaline
"Bagaimana kau tahu dia di aniaya ayahnya Gio?" Jasmine bertanya dengan nada tak enak didengar. Rasa bersalah merasukinya karena membahas masalah keluarga pada gadis mungil itu.
" Kuharap mommy tenang dulu. Aku sebenarnya malu untuk mengatakan ini. Tapi akan ku katakan agar tak ada kesalah pahaman lagi. Setelah menolong Ellie di bar. Aku menemuinya di kampus. Dia menolakku dan menyuruh agar aku pura-pura tidak mengenalnya saja. Tetapi karena tertarik pada nya, akuu--" perkataan Gio terhenti. Ia malu mengatakan ini
"kau kenapa Gio" buru Amber tak sabar
"aku... Aku menguntit Ellie seharian" tawa Amber pecah mendengar jawaban Gio
" Aku tidak percaya Gio yang cuek dan tak pernah dekat dengan gadis, menguntit gadis yang sudah menolaknya" tawa Amber masih pecah
" hentikan itu Amber atau aku tak akan melanjutkan ceritaku" tawa Amber mereda dan Gio kembali melanjutkan ceritanya
"Jadi aku menguntit Ellie. Aku menunggunya kerja part time di kafe diam-diam selama 5 jam dan menguntitnya sampai ia pulang ke rumahnya."
"Dia masih bekerja saat siang hari?" Gio mengangguk mendengar gumamam Jasmine
"Aku berencana pulang saat Ellie sampai di rumahnya, tapi aku melihat ayahnya mendorong Ellie. Lelaki tak punya hati itu menjambak bahkan menendang tubuh kecil itu setelah mengambil semua gaji Ellie. Aku ingin menolong, tapi takut ketahuan telah menguntitnya." Gio berhenti untuk melihat raut wajah keluarganya.
"Aku pulang setelah itu, tapi karena khawatir, malam harinya aku kembali ke bar tempat Ellie bekerja. Berniat mengawasinya. Disana aku tidak sengaja mendengar Ellie bertengkar dengan adiknya diluar bar. Adiknya meminta uang, tapi tentu saja Ellie tidak memberi. Semua uangnya sudah diambil ayahnya. Adiknya malah memaki dan menyuruh Ellie menjual tubuhnya agar bisa menghasilkan banyak uang. Saat Ellie sudah kembali ke dalam. Tidak sengaja aku mendengar Adik Ellie itu menghubungi ibunya. Mereka berniat menjual Ellie untuk melunasi hutang ibunya yang cukup besar"
"Apa-apaan itu! Orang tua mana yang tega menjual anaknya sendiri. Apakah mereka sudah gila?" Amber Emosi. Dengan cepat sang suami menenangkan istrinya yang sedang mengandung anak kembar itu, akan sangat berbahaya jika tensi amber naik.
" ibunya bahkan memukul kepala Ellie dengan balok kayu hingga gegar otak cukup parah. Aku menyelamatkan Ellie dan membawanya tinggal denganku diapartemen. Ada adik lelakinya juga disana. Adiknya sedikit trauma karena sering dianiaya ayah mereka dengan alasan anak hasil selingkuhan Ibunya. Dan yang paling mengejutkan. Aku meminta Dave mencarikan data Ellie. Ellie bukan anak kandung mereka. Tapi Ellie tidak tahu itu. Ia tak mengingat masa kecilnya. Mereka mengubah kartu keluarga mereka pada tahun 2008. Ellie seharusnya sudah 8 tahun saat itu. sebelumnya hanya ada nama kedua adik Ellie kk itu. Aku sedang mencari tahu tentang itu sekarang. Aku juga mencari informasi tentang ayah kandung adik lelakinya itu. Jadi ku harap kalian tidak membahas tentang keluarga lagi di depan Ellie"
"oh God. Malang sekali nasib gadis itu. Ia pasti mengalami hidup yang sangat berat selama ini" Gio mengangguk dengan perkataan Amber itu
"Aku merasa bersalah telah menanyakan keluarganya tadi" kali ini Jasmine yang merespon.
"tidak apa-apa. Ellie sangat pemaaf. Dan kuharap Mom akan menerimanya. Setidaknya, jangan menyakiti dia dengan kata-kata itu. Ellie benar-benar gadis yang kuat dan rapuh disaat yang bersamaan. Sangat sulit untuk meyakinkan bahwa aku benar-benar serius padanya. Dia selalu menutup diri dari orang lain. Dia bahkan tak punya teman dekat di kampus maupun tempat kerja nya"
"Aku harus menemui Ellie. Dia pasti tidak nyaman sendirian disana" Gio pergi meninggalkan keluarganya yang masih termenung setelah mendengar ceritanya.
disisi lain, dikamar Gio. Ellie tak melakukan apapun. Ia hanya berbaring memandangi langit-langit kamar Gio. sesekali matanya memejam lama dan menghembuskan nafas berat. Tiba-tiba ponsel Gio yang ia taruh di nakas berbunyi, membuyarkan lamunan Ellie. Ellie mengambi ponsel itu dan melihat apakah itu pesan atau panggilan masuk. Takut-takut juga itu hal penting.
Dave
Aku menemukan informasi tentang keluarga kandung kekasihmu
'Dhegg' Jantung Ellie mencelos membaca pesan masuk itu dari layar lockscreen. Siapa yang dimaksud orang itu? Kekasih Gio?
tak berselang lama Gio masuk ke kamar. Ellie langsung menatap Gio dengan tatapan menuntut.
"Apa maksudnya ini? Kau punya kekasih? Keluarga kandung apa maksudnya. Jangan bilang itu aku Gio" Mata Ellie memanas. Dia berharap yang dimaksud bukan dia. Tapi fakta bahwa Gio memang masih menyembunyikan sesuatu tentang dirinya membuat hatinya yakin bahwa yang dimaksud lelaki itu adalah dirinya.
" Tenanglah Ellie. Kita bahas ini perlahan okay? Ku mohon tenanglah. Jangan menangis" Gio membawa tubuh mungil itu dalam pelukan hangat yang menenangkan
"kita pulang okay? Kita bahas ini di apartemen" Ellie tak bereaksi, pikirannya kacau. Gio menuntun Ellie menuruni tangga dan pulang setelah berpamitam pada keluarganya.
.
.
.
.
.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Into Happines
De TodoAku tidak mengerti ini apa. Yang pasti, aku tertarik padanya sejak pertama kali bertemu -Georgio Nathaniel Madison- Gabriella Geraldine hanyalah salah satu dari banyaknya orang yang mengalami ketidak adilan dunia. Di umurnya yang hampir 20 tahun, ta...