"Aku dan adik ku akan pindah secepatnya. Aku akan mengambil banyak kelas tambahan di hari libur agar bisa wisuda lebih dulu. Setelah itu aku akan berkerja di perusahaanmu untuk melunasi hutang ku"
"Kita sudah membahas ini sebelumnya Ellie. Tidak ada hutang diantara kita. Kita akan bertunangan dalam waktu dekat dan menikah."
" Tidak akan ada yang menikah. Dan hutang tetaplah hutang. Aku akan melunasinya"
"Ellie... Tolong lah.. Percayalah padaku. Apa pun yang di katakan ibuku, ku mohon jangan dengarkan. Dia hanya takut aku salah memilih orang"
"Aku tahu. Dia hanya ingin putranya memilih orang yang tepat untuk dijadikan pendamping hidup. Dan aku bukan orang yang tepat Gio. Sadarlah, kita sangat berbeda. Latar belakangmu dari keluarga terpandang, Sedangkan aku? Aku hanya gadis tidak jelas yang dijual ibunya sendiri. Kita bahkan baru kenal beberapa minggu." Gio menghela nafas gusar. Dia berdiri di hadapan Ellie dan memegang kedua tangan Ellie lembut
" Ellie, ku mohon jangan begini. Aku benar-benar minta maaf atas apa yang sudah di katakan ibuku pada mu. Aku tahu perkataanya benar-benar menyakitimu, tapi tidak bisa kah kamu memikirkan lagi keputusanmu ini? "
" Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu. Mengapa harus aku? Aku hanya gadis miskin yang dibuang oleh keluarganya sendiri. Ada banyak gadis kelas atas yang lebih baik dari ku. dan Kau bisa mendapatkan mereka dengan mudah." Gio menggeleng
" Kamu mau tau alasannya? Tidakkah semua perlakuan ku ini sudah sangat jelas Ellie?. Aku menyukai mu. Tidak, aku bahkan sudah mencintaimu. Aku tahu ini terlalu cepat dan terasa mustahil. Aku tidak percaya pada kata-kata Fall in Love at the First Sight sebelum aku bertemu denganmu. Aku benar-benar jatuh pada mu sejak pertama kita bertemu."
"Aku selalu bingung kenapa kamu selalu datang ke pikiranku. Aku tidak tahu kenapa Aku khawatir padamu setiap saat sejak melihat kamu di lecehkan di club waktu itu. Aku bahkan mencoba menampik perasaan ini. Tapi perasaan ini semakin kuat. Aku ingin terus di sisimu, melindungi mu dan membuatmu bahagia." Ellie terdiam. Dia tidak tahu harus berkata apa, ini terlalu tiba-tiba. Tanpa sadar pipi Ellie merona. Bagaimana pun Ellie hanyalah gadis yang beranjak dewasa. Ia akan malu dan salah tingkah jika berada di posisi seperti ini.
" orang tua ku tidak akan setega itu untuk memisahkan aku dengan orang yang aku cintai. Ku mohon beri aku waktu. Beri aku waktu untuk membuatmu jatuh cinta padaku dan meyakinkan orang tua ku tentang mu. Aku yakin orang tua ku akan merestui kita. Kamu mau memberiku kesempatan bukan?"
" But i think it'll be hopeless. Kita sangat berbeda Gio" Gio menggeleng tegas.
" tidak ada yang sia-sia Ellie. Just believe me. Please, can you believe me" Dengan ragu kepalanya.
" i will. Ku harap kau tidak merusak kepercayaan ini Gio. Sangat sulit bagiku mempercayai orang lain."
mendengar jawaban dari Ellie, Gio dengan cepat memeluk Ellie dan membisikkan kata-kata cinta di telinga Ellie
"Aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu. Terima kasih telah memberiku kesempatan. Aku tidak akan mengecewakanmu"
.
.
.
.
.
.
"Jovi yakin tidak apa-apa ditinggal sendiri? Bagaimana jika Jovi ikut dengan kita saja?"
"Tidak perlu. Jovi sudah biasa sendiri di rumah. Tak ada yang perlu di takutkan disini. Ayahku tidak mungkin tiba-tiba datang memukul dia bukan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Into Happines
RandomAku tidak mengerti ini apa. Yang pasti, aku tertarik padanya sejak pertama kali bertemu -Georgio Nathaniel Madison- Gabriella Geraldine hanyalah salah satu dari banyaknya orang yang mengalami ketidak adilan dunia. Di umurnya yang hampir 20 tahun, ta...